Mengenal G30S/PKI di Museum AH Nasution

Bila Anda berada di wilayah Jabodetabek, jejak peninggalan sejarah G30S/PKI dapat ditelusuri di Museum AH Nasution.
Rumah pribadi AH Nasution yang sekarang dijadikan Museum AH Nasution (Foto: Instagram/@louisbrouwer65).

Jakarta - Besok, bangsa ini akan mengenang peristiwa Gerakan 30 September Partai Komunis Indonesia (G30S/PKI). Bila Anda berada di wilayah Jabodetabek, jejak peninggalan sejarah G30S/PKI dapat ditelusuri di Museum Sasmitaloka Jenderal Besar Abdul Haris Nasution di Gondangdia, Menteng, Jakarta Pusat.

Tempat penyimpanan objek masa lalu itu lebih dikenal dengan sebutan Museum A.H. Nasution. Nama museum diambil dari tujuh tokoh nasional yang menjadi korban pembantaian G30S/PKI pada tahun 1965, yaitu Jenderal Besar TNI (purn) A.H. Nasution. Di lokasi ini juga, A.H. Nasution dibunuh pada 54 tahun yang lalu. 

Museum ini diresmikan pada 3 Desember 2008, sebelumnya merupakan rumah pribadi AH Nasution bersama keluarga. Rumah itu ditempati sang jenderal sejak tahun 1949.

Museum A.H. NasutionMuseum A.H.Nasution (Foto: Instagram/louisbrouwer65).

Bila berkunjung ke museum ini, Anda akan disambut patung A.H. Nasution setelah melewati pagar masuk. Ketika kaki melangkah menuju pintu museum, terlihat sosok dari ajudan AH Nasution yang tewas pada kejadian G30S/PKI, yaitu Kapten Pierre Tendean.

Melewati pintu museum, Anda akan menemui ruang kerja AH Nasution. Tampak replika sang jenderal sedang berada di depan meja menulis sesuatu di secarik kertas. 

Isi Museum AH NasutionMeja Tulis Yang Selalu Digunakan Jenderal A.H. Nasution Untuk Bekerja (Foto: Instagram/louisbrouwer65).

Setelah melewati ruang kerja, Anda akan dipertemukan dengan patung pasukan cakrabirawa membawa senjata. Patung menggambarkan kejadian nyata pada saat terjadinya penyerangan dini hari itu. 

Garis besar G30S/PKI ketika Anda telah masuk ke dalam museum akan diterangkan seorang petugas yang siap menjawab pertanyaan seputar peristiwa berdarah ini. Petugas akan menjelaskan keadaan saat kejadian penembakan berlangsung. Anda yang sudah menonton film G30S/PKI buatan era pemerintahan Orde Baru akan terseret merasakan peristiwa di lokasi kejadian.

Di dalam museum, ada beberapa ruangan lain milik keluarga A.H. Nasution. Di dalam kamar sang jenderal, terdapat berbagai foto keluarga. Tepat di sebelah kamar A.H. Nasution, terdapat ruangan Ade Irma Suryani, anak dari sang jenderal yang menjadi korban penembakan pasukan cakrabirawa.

Pengunjung juga ditunjukan patung Ade Irma yang sedang digendong, setelah ditembak oleh cakrabirawa. 

Museum A.H. NasutionAde Irma Suryani sedang digendong karena telah tertembak oleh pasukan cakrabirawa (Foto: Instagram/louisbrouwer65).

Hampir di setiap ruangan dalam Museum A.H. Nasution, masih tertata barang-barang sepeninggalan dari sang jenderal. Kondisi museum juga tak mengalami modifikasi penuh, masih sama seperti saat kejadian berlangsung. Hanya ditata sedemikian rupa, agar terlihat rapi dan terjaga.

Museum A.H. Nasution dibuka untuk umum yang belajar menapaki sejarah secara gratis. 

Berita terkait
Episode (2) – Kisah Pelarian Mantan Anak Buah Djawoto dan Tragedi G30S/PKI
Sesampainya di Jakarta pada pukul tujuh pagi, Nurali bersama tujuh orang langsung ke rumah Suharto, Presiden Indonesia saat itu, melaporkan situasi di Beijing.
Instruksi Gatot Nobar G30S/PKI Dinilai Menambah Perpecahan Bangsa
Instruksi Gatot Nurmantyo nobar G30S/PKI dinilai menambah perpecahan bangsa. Tadinya Gatot menghindari agar tidak terpecah-belah.
PSI: Dulu Sebut Jokowi PKI, Kini Minta Jatah Menteri
Pertarungan politik kemarin sangat hitam, sangat kotor, penuh fitnah, memburuk-burukkan Pak Jokowi sedemikian rupa seperti antek PKI.
0
Melihat Epiknya Momen Malam HUT DKI Jakarta Lewat Lensa Galaxy S22 Series 5G
Selain hadir ke kegiatan-kegiatan yang termasuk ke dalam agenda perayaan HUT DKI Jakarta, kamu juga bisa merayakannya dengan jalan-jalan.