Mengenal Anemia Defisiensi Besi yang Jarang Diketahui

Anemia defisiensi besi adalah jenis anemia yang paling umum, jenis ini terjadi ketika tubuh Anda tidak memiliki cukup mineral besi.
Ilustrasi - Pusing Sebagai Gejala Anemia. (Foto: Tagar/Shutterstock)

Jakarta - Anemia defisiensi besi adalah jenis anemia yang paling umum, jenis ini terjadi ketika tubuh Anda tidak memiliki cukup mineral besi. Tubuh Anda membutuhkan zat besi untuk membuat hemoglobin. Ketika tidak ada cukup zat besi dalam aliran darah Anda, seluruh tubuh Anda tidak bisa mendapatkan jumlah oksigen yang dibutuhkan.

Anemia terjadi ketika tubuh kekurangan hemoglobin, dan umumnya disebabkan oleh kurangnya asupan zat besi atau vitamin B12 dan asam folat. 

Penyebab anemia lainnya adalah perdarahan, kehamilan, kegagalan sumsum tulang dalam memproduksi sel darah, sel darah merah banyak yang pecah, dan penyakit ginjal kronis.

Pada wanita, penyebab paling umum dari anemia defisiensi besi adalah hilangnya zat besi dalam darah ketika mengalami menstruasi atau di saat kondisi hamil. Pola makan yang buruk atau penyakit usus tertentu yang memengaruhi cara tubuh menyerap zat besi juga dapat menyebabkan anemia defisiensi besi.

Anda bisa menambah asupan zat besi dengan mengonsumsi suplemen. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) merekomendasikan suplemen zat besi dengan dosis 30–60 mg untuk orang dewasa mencegah kurang darah dan menambah jumlah hemoglobin.

Tanpa zat besi yang cukup, sel darah merah tidak mampu menyediakan cukup oksigen ke jaringan tubuh.Kekurangan zat besi sering menyebabkan kadar sel darah rendah (anemia) dan dapat menunda perkembangan bayi yang belum lahir.

Anemia adalah kondisi umum dan dapat terjadi pada pria dan wanita dari segala usia dan dari kelompok etnis apa pun. Beberapa orang mungkin berisiko lebih besar mengalami anemia defisiensi besi daripada yang lain, termasuk sebagai berikut.

Wanita di usia subur, wanita hamil, orang dengan pola makan yang buruk, orang yang sering mendonor darah, bayi dan anak-anak, terutama yang lahir prematur atau mengalami percepatan pertumbuhan, vegetarian yang tidak mengganti daging dengan makanan kaya zat besi lainnya.

Makanan seperti daging, telur, dan beberapa sayuran berdaun hijau mengandung zat besi yang tinggi. Karena zat besi sangat penting selama masa pertumbuhan dan perkembangan yang cepat, wanita hamil dan anak kecil mungkin membutuhkan lebih banyak makanan kaya zat besi dalam makanan mereka.

Jika Anda berisiko mengalami anemia defisiensi besi, segera konsultasi dengan dokter Anda untuk menentukan apakah tes darah atau perubahan pola makan dapat bermanfaat bagi Anda. Semoga bermanfaat!

(Putri Fatimah)

Berita terkait
Mengenal Manfaat Lemon Bagi Kesehatan Tubuh
Di balik rasa asam jeruk lemon, tersimpan khasiat yang begitu beragam, mulai dari kesehatan hingga kecantikan.
5 Manfaat Ginseng untuk Kesehatan
Ginseng dapat diklasifikasikan dalam tiga jenis, tergantung pada berapa lama ia tumbuh, yakni ginseng segar, putih atau merah
Manfaat Jeruk Nipis Bagi Kesehatan Tubuh
Jeruk nipis dipercaya dapat membantu menurunkan berat badan, serta mencegah keriput di kulit. Berikut manfaatnya bagi kesehatan tubuh.
0
Parlemen Eropa Kabulkan Status Kandidat Anggota UE kepada Ukraina
Dalam pemungutan suara Parlemen Eropa memberikan suara yang melimpah untuk mengabulkan status kandidat anggota Uni Eropa kepada Ukraina