Jakarta - Menjalankan ibadah puasa di bulan Ramadan merupakan kewajiban seluruh umat Islam. Hanya saja, ketika berpuasa selalu ada gangguan yang tak terduga khususnya dalam kesehatan, seperti gangguan pencernaan atau diare.
Banyak faktor yang menyebabkan sebagian orang mengalami diare saat berpuasa. Mereka yang mengalami buang air secara terus menerus, mungkin tidak menerapkan pola makan yang tepat saat sahur dan berbuka. Padahal, kemampuan usus untuk bekerja mencerna makanan berkurang karena puasa.
Sebenarnya, mengalami diare saat puasa adalah hal yang wajar terjadi. karena tubuh sedang menyesuaikan perubahan pola makan yang berbeda dari biasanya. Tapi, yang jadi masalah ketika kondisi tersebut mengganggu dan membuat tidak nyaman terlebih selama berpuasa.
Dilansir dari berbagai sumber, berikut Tagar ulas mengenai faktor-faktor pemicu diare saat berpuasa.
1. Makan Pedas saat Sahur dan Berbuka
Meskipun nikmat dan meningkatkan nafsu makan, nyatanya mengonsumsi makanan pedas saat sahur dan berbuka puasa bisa menjadi salah satu penyebab diare. Kenapa begitu, karena kandungan capsaicin yang berasal dari lada dan cabai ternyata membuat usus kecil iritasi, sehingga perut mulas dan anus terasa panas seperti terbakar.
Selain itu, capsaicin juga mengaktifkan reseptor tubuh yang menyebabkan makanan bergerak ke usus besar lebih cepat. Kondisi ini pun mengakibatkan seseorang menjadi sering bolak-balik ke kamar mandi untuk buang air.
2. Makanan Berlemak dan Berminyak
Makanan berminyak memiliki kandungan lemak yang tinggi. Jika mengonsumsi secara berlebihan saat sahur dan berbuka bukan tidak mungkin seseorang akan mengalami diare.
Hal tersebut lantaran perut menjadi lamban dalam mencerna atau mengosongkan makanan dari lambung. Dampaknya seseorang akan mengalami mual, muntah, dan sakit perut.
Apalagi, bagi sebagian orang yang memiliki riwayat gangguan pencernaan, seperti irritable bowel syndrome (IBS), Celiac, Crohn, menyantap makanan berminyak dan berlemak bisa memicu timbulnya sakit perut hingga diare.
3. Makanan Berbumbu Tajam
Mengonsumsi makanan yang berbumbu tajam, seperti mengandung rempah-rempah dan santan ternyata juga meningkatkan risiko mengalami diare saat berpuasa.
Untuk itu, yang memiliki riwayat gangguan pencernaan disarankan menghindari makanan berbumbu tajam, seperti gulai, rendang, dan opor saat sahur maupun berbuka.
4. Mengonsumsi Kafein Berlebihan
Mengonsumsi minuman yang mengandung kafein, seperti teh, kopi, atau minuman bersoda juga bisa menyebabkan diare muncul saat berpuasa. Sebab, sistem pencernaan tidak bisa bekerja terlalu berat untuk menyerap air dan garam.
Kalau berlebihan mengkonsumsi minuman berkafein saat sahur dan berbuka, kemungkinan besar Anda akan mengalami diare saat puasa. Ingin terhindar dari diare, maka sebaiknya kurangi konsumsi minuman berkafein atau justru tidak mengkonsumsinya sama sekali.
5. Mengidap Intoleransi Laktosa
Intoleransi laktosa adalah masalah pencernaan yang terjadi ketika tubuh tidak dapat mencerna laktosa, yakni salah satu bentuk gula yang terdapat pada susu dan produk olahannya.
Ketika tubuh sesorang tidak menghasilkan cukup enzim laktase untuk mencerna laktosa, perut tidak akan bisa mengolah laktosa menjadi energi. Laktosa yang tidak tercerna itu lantas memunculkan beragam gejala gangguan pencernaan, termasuk diare.
Maka, pengidap intoleransi laktosa harus menghindari atau membatasi konsumsi susu seperti susu sapi atau kambing, produk olahan susu seperti keju, es krim, yoghurt, dan mentega.
Selain itu, mereka juga disarankan memperhatikan makanan lain yang mengandung laktosa seperti kue, biskuit, cokelat, permen, bumbu salad, kentang goreng siap saji, sup instan kemasan, daging olahan, serta roti atau sereal saat berpuasa. []