Jakarta - Mentari Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian menyebut hiburan malam seperti panti pijat plus kini sepi lantaran pandemi Covid-19. Ketika pandemi datang, masyarakat beraktivitas di rumah masing-masing sehingga juga berdampak pada sepinya kegiatan maksiat.
"Banyak hiburan malam di Jakarta, itu ada namanya diskotik, klub malam, panti pijat plus-plus dan seterusnya. Digrebek sama polisi, digrebek sama Satpol PP, tidak kelar-kelar. Begitu dikasih Covid-19 pada sepi sendiri pak. Semua jadi orang baik, stay at home, itu kekuasaan Allah Swt, ada hikmah di balik itu," tutur Tito Karnavian dalam rapat koordinasi Pilkada serentak di Novotel Hotel Balikpapan, Kalimantan Timur, seperti dalam siaran pers, Jakarta, Sabtu, 18 Juli 2020
Oleh karena itu, mantan Kepala Kepolsian Indonesia (Kapolri) ini memberikan pesan optimis kepada Pemda setempat dan masyarakat untuk tetap semangat berpartisipasi dalam pesta demokrasi meski pagebluk urung berakhir. Ia kemudian menjadikan Korea Selatan sebagai contoh suksesnya pesta demokrasi di tengah pandemi Covid-19.
Begitu dikasih Covid-19 pada sepi sendiri pak. Semua jadi orang baik
Menurutnya, partisipasi Pemilu di Negeri Ginseng justru meningkat walau digelar di tengah wabah Covid-19. "Mereka ingin ada pemerintahan yang kuat. Pilkada ini juga harus begini, mereka menggunakan hak pilihnya untuk pemerintah yang kuat yang bisa menangani Covid-19," ujarnya.
Menurut Tito Karnavian, Pilkada tetap berlangsung meskipun pagebluk belum berakhir. Putusan ini lahir berdasarkan kesepakatan bersama antara pemerintah, Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) dan penyelenggara Pemilu.
Baca juga:
- Mendagri: Jangan Pilih Cagub yang Mengerahkan Massa
- Soal Pilkada, PDIP Minta Semua Kader Patuhi Megawati
- PDIP Pilih Anak Jokowi, Gibran: Terima Kasih FX Rudy
"Jadi ini situasi penyelesaian Covid ini tidak ada satupun peneliti yang tahu dan bisa menjamin 2021 itu selesai. Sehingga skenario untuk 2021 untuk lanjutan Pilkada itu dihilangkan, mau ditunda kapan lagi, kita ambil skenario optimis 9 Desember 2020. Kita tidak ingin pemerintah yang ada, kepala daerah yang ada, kepala daerah yang tidak memiliki legitimasi yang kuat dari rakyatnya. Kepala daerah atau pemerintah yang kuat legitimasinya yang dipilih rakyatnya," ucapnya.
Dia mengatakan pemerintah optimis Pilkada akan lancar tahun ini walau berlangsung di tengah pandemi. Oleh karena itu, ia ingin protokol kesehatan ditegakkan pada setiap tahapan pemilihan.
"Yang penting kita menerapkan protokol kesehatan, itu kuncinya. Sehingga akhirnya disepakti 9 Desember. Pemerintah juga sudah keluarkan Perpu dan minggu depan akan proses untuk menjadi Undang-Undang. Per 12 Juni, Komisi Pemilihan Umum (KPU) juga sudah mengeluarkan peraturan baru melanjutkan tahapan, 10 tahapan sisa. Per 15 Juni kemarin juga sudah dimulai tahapan yang mulai bersentuhan dengan masyarakat," ujar Tito Karnavian.[]