Mayat Tanpa Kepala dalam Koper, Siapa Pembunuh Keji Mutilasi Budi Hartono?

Budi Hartono ditemukan telah menjadi mayat tanpa kepala dalam koper. Siapa yang telah membunuhnya dengan cara keji demikian?
Guru dan anak didik almarhum Budi Hartanto di SDN Banjarmlati II, Kota Kediri, Jawa Timur, menggelar doa bersama di halaman sekolah, Kamis (4/4/2019). (Foto: Antara Jatim/Asmaul Chusna)

Kediri, (Tagar 4/4/2019) - Adalah seorang pria bernama Budi Hartono usia 28 tahun, mayat tanpa kepala dalam koper, seorang guru menari di SDN Banjarmlati II, Kota Kediri, Jawa Timur.

Ia ditemukan di bawah jembatan di Desa Karanggondang, Kecamatan Udanawu, Kabupaten Blitar, Jawa Timur, Rabu pagi (3/4). 

Budi Hartono warga Kelurahan Tamanan, Kota Kediri. Rumahnya ini pada Kamis (4/4) ramai dikunjungi kerabat dan handai tolan yang turut berduka atas kepergiannya dengan cara tragis.

Safira Safa, seorang pentakziah mengaku baru mendengar kabar yang mengatakan bahwa mayat yang ditemukan di Blitar adalah gurunya. Ia tidak percaya guru menarinya itu menjadi korban pembunuhan.

"Hari Jumat pekan lalu saya masih komunikasi dengan beliau. Terakhir kemarin juga ada di grup, sebab ada guru menari yang juga memberi informasi lomba tari, lha beliau itu memberikan komentar, setelah itu sudah tidak ada lagi," katanya Safira kepada Antara.

Ia mengatakan, guru menarinya itu adakah sosok yang sangat sabar dan terbuka. Bahkan, setiap kali ada anak didiknya yang mempunyai masalah, selalu didampingi serta ditanya masalahnya.

"Beliau mengajar di sanggar, orangnya baik, sabar, terbuka, tidak pernah marah. Terus, orangnya juga lucu, sepertinya tidak mungkin punya musuh," kata dia.

Ia mengungkapkan, gurunya itu mirip seperti manajer. Ketika ada pekerjaan menari, secara bergantian anak asuhnya sering diajak, termasuk dirinya pada pekan lalu yang juga diajak menari di sebuah hall di Kota Kediri.

Dalam mengajarkan menari juga luwes. Tarian yang diajarkan adalah tradisional dan modern, semuanya bisa. Ia kini masih belum percaya jika orang sebaik gurunya menjadi korban pembunuhan.

Ayah dan Ibu Syok

Orangtua Budi Hartono, sang ibunda Hamidah dan ayahnya Darmaji terlihat sangat berduka. Mereka telah memakamkan anaknya di pemakaman umum Kelurahan Tamanan, Kota Kediri pada Kamis dini hari.

Pamam Budi, Nasuka mengungkapkan pada Selasa (2/4) setelah magrib, yang bersangkutan pamitan kepada orangtua menghadiri acara di GNI Kota Kediri dengan naik sepeda motor. Ia diketahui membawa sejumlah uang, komputer jinjing serta telepon seluler.

Nasuka menjelaskan, keluarga putus kontak dengan Budi sejak Selasa malam. Bahkan, hingga pagi juga belum pulang ke rumah dan tidak diketahui kabarnya. Keluarga secara tiba-tiba mendapatkan kabar dari polisi pada Rabu siang, terkait dengan temuan jenazah itu. Sang ayah, Darmaji bergegas ke Blitar untuk memastikannya.

"Jenazah dimakamkan setelah dipastikan dari hasil pemeriksaan medis ada kecocokan. Keluarga sudah memutuskan untuk memakamkannya,” kata Lurah Tamanan Yahya.

Ia mengungkapkan keluarga masih terpukul dengan kejadian yang menimpa Budi Hartanto tersebut. Keluarga berharap polisi secepatnya mengungkap kasus tersebut.

Penghormatan Terakhir

Pada Kamis ini juga para siswa dan guru di sekolah tempat almarhum Budi Hartanto di SDN Banjarmlati II, Kota Kediri, Jawa Timur, menggelar doa bersama dan berharap agar pembunuh almarhum bisa segera ditangkap.

Luki Istiardi, salah seorang guru di sekolah itu mengatakan anak-anak sangat berduka dengan kepergian almarhum. Untuk itu, doa bersama dilakukan agar almarhum tenang dan diterima di sisi Tuhan.

"Ini adalah bentuk penghormatan terakhir kami sebagai keluarga dan rekan kerja korban di sekolah kepada korban semoga kasusnya segera terungkap dan arwahnya tenang disisi-Nya," kata Luki.

Doa bersama dilakukan di halaman sekolah. Para murid duduk bersama lalu dipimpin oleh guru berdoa bersama. Setelahnya mereka juga bersama-sama menuju rumah keluarga Budi.

Kedatangan para murid dan para guru yang merupakan rekan almarhum disambut keluarga. Tangisan pecah ketika doa dipanjatkan untuk Budi.

Keluarga berharap polisi segera mengusut kasus ini dan menemukan pelaku yang tega membunuh Budi Hartanto.

Bagian Kepala Masih Dicari

Mayat dalam KoperTemuan mayat di dalam koper di Desa Karanggondang, Kecamatan Udanawu, Kabupaten Blitar, Jawa Timur, Rabu (3/4/2019). (Foto: Istimewa)

Sebelumnya jenazah dilakukan autopsi di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Mardi Waluyo Kota Blitar.

Proses autopsi berlangsung hingga Rabu malam. Jenazah setelah selesai dilakukan autopsi langsung dibawa keluarga di rumah duka, Kelurahan Tamanan, Kecamatan Mojoroto, Kota Kediri dan dimakamkan pada Kamis dini hari. Proses pemakaman itu juga diikuti keluarga, tetangga, termasuk teman-teman korban. 

Temuan mayat itu di Desa Karanggondang, Kecamatan Udanawu, Kabupaten Blitar, Rabu. Informasi itu langsung merebak, bahkan hingga jejaring sosial.

Temuan itu diketahui seorang warga bernama Imam. Ia awalnya hendak mencari rumput di tepi sungai dan melihat ada koper tergeletak begitu saja. Saat itu, dia langsung kaget sebab setelah diteliti, ternyata terdapat kaki manusia terlihat dari luar.

Ia juga langsung melaporkan kejadian ini ke perangkat yang diteruskan ke polisi.

Tak lama kemudian lokasi temuan itu dipadati warga yang ingin melihat secara langsung temuan tersebut. Polisi juga langsung memasang garis di lokasi kejadian demi mencegah warga mendekati lokasi kejadian. 

Sementara itu, proses penyidikan kasus ini masih dilakukan hingga kini. Saat ditemukan pada Rabu pagi, tubuh mayat itu ditaruh di dalam koper berwarna hitam. Kaki korban keluar sedikit, sehingga warga yang mengetahui kejadian itu memastikan isi di dalam koper adalah mayat.

Saat ditemukan, korban dalam kondisi tanpa busana. Bahkan, korban dimutilasi. Bagian kepala korban hingga kini belum ditemukan.

Kepala Satuan Reserse dan Kriminal Polres Kota Blitar AKP Heri Sugiono mengatakan Polda Jatim ikut membantu mengungkap kasus ini. Sejumlah saksi juga sudah diperiksa guna mengetahui kasus ini.

Hingga kini, Subdit III Jatanras Ditreskrimum Polda Jawa Timur telah memeriksa 13 saksi terkait kasus mutilasi di Desa Karanggondang, Kecamatan Undanawu, Kabupaten Blitar, tersebut.

"Kami sudah memeriksa 13 saksi dan akan kami lakukan yang namanya ekspos nanti kalau perkembangan secara signifikan sudah kami ketahui," kata Kabid Humas Polda Jatim Kombes Pol Frans Barung Mangera di Surabaya.

Barung mengatakan, saat ini polisi tengah bergerak di locus delicti atau tempat kejadian perkara (TKP) ditemukannya mayat dalam koper dan menemukan beberapa catatan, seperti sayatan-sayatan bekas luka yang ditinggalkan.

Tim Identifikasi masih bekerja untuk melihat apakah bekas yang ditinggalkan itu menyangkut dengan lamanya tempos waktu meninggalnya korban dengan waktu sayatan itu terjadi. []

Baca juga:

Berita terkait
0
Video Jokowi 'Menghadap' Megawati Sangat Tidak Elok Dipertontonkan
Tontonan video Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) yang sedang bertemu dengan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarno Putri, sangat tidak elok.