Maudu Adaka ri Gowa, Budayakan Syiar Islam

Masyarakat Kabupaten Gowa memiliki tradisi khusus saat peringati Maulid Nabi setiap tahunnya yang terkenal dengan tradisi Maudu Adaka ri Gowa.
Masyarakat Kabupaten Gowa antusias menghadiri Maudu Adaka ri Gowa. (Foto: Tagar/Afrilian Cahaya Putri)

Gowa - Peringatan Maulid Nabi setiap tahunnya selalu disambut meriah oleh Pemerintah dan Masyarakat Kabupaten Gowa. Masyarakat Gowa memiliki tradisi rutin ritual "Maudu Adaka ri Gowa". Kegiatan serupa Maulid Akbar ini sudah dilaksanakan sejak jaman kerajaan Gowa. Setiap tahunnya, ribuan bakul yang berisi telur hias dan hasil bumi yang dianggap sebagai berkah dibagikan dan menjadi rebutan masyarakat.

Bakul ini disiapkan oleh Pemerintah Kabupaten Gowa yang terdiri dari jajaran Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD), Badan Usaha Milik Daerah (BUMD), Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Pemerintah Kecamatan, Pemerintah Desa dan Kelurahan hingga Pemerintah Dusun. Sebagian perusahaan dan instansi swasta serta masyarakat umum turut membawa bakul.

Kita ingin selalu melestarikan nilai-nilai budaya yang syarat dengan makna adat.

Ritual Maudu Adaka ri Gowa merupakan upaya membudayakan Syiar Islam di Kabupaten Gowa sekaligus menjadi wujud silaturahmi antara elemen masyarakat dan Pemerintah Kabupaten Gowa.

"Kita ingin selalu melestarikan nilai-nilai budaya yang syarat dengan makna adat istiadat dan sejalan dengan ajaran-ajaran dan nilai-nilai Islam di Kabupaten Gowa," kata Ketua Panitia Maudu Adaka ri Gowa 1441 Hijriah atau 2019 Masehi, Syamauddin Bidol.

Prosesi ini dilakukan selain sebagai awal rangkaian sekaligus memohon kelancaran proses Maudu Adaka secara keseluruhan, juga memohon keberkahan untuk masyarakat Gowa di salah satu peringatan hari besar agama. Dikatakan Syamsuddin bahwa kegiatan ini juga untuk menjaga kelestarian adat di Gowa.

"Kegiatan ini juga menjadi bagian dari upaya pemerintah daerah dalam mengajak masyarakat untuk menumbuhkan kecintaannya kepada Nabi Muhammad Rasulullah SAW. Sekaligus, menjaga adat di wilayah ini," ujar Syamsuddin yang juga Kepala Dinas Sosial Kabupaten Gowa.

Bupati Gowa Adnan Purichta Ichsan mengatakan, Peringatan Maulid Nabi Besar Muhammad SAW Tahun 1441 Hijriah ini harus dijadikan sebagai momentum dalam menjalankan sifat-sifat dari Nabi Muhammad SAW. Hal ini harus bisa dijadikan pedoman dalam menjalankan kehidupan sehari-hari.

Ia menjelaskan, pertama sifat Shiddiq atau berkata jujur yakni satunya kata dengan perbuatan. Kedua, sifat amanah, Nabi Muhammad SAW adalah orang yang dikenal sangat amanah, dapat dipercaya bahkan jauh sebelum diangkatnya sebagai Nabi, Rasullulah telah digelar sebagai Al-Amin karena waktu itu Rasulullah dapat menjalankan kepercayaan yang diberikan kepada masyarakat.

Kemudian ketiga, sifat tabligh yaitu menyampaikan atau dalam konteks saat ini yaitu menyampaikan apa yang menjadi hal-hal baik sehingga dapat berkomunikasi dengan baik.

Ke empat, sifat fatanah atau cerdas. Kecerdasan Rasulullah SAW ini tidak dapat diragukan lagi, sehingga ia mampu mengangkat harkat dan martabat manusia dari alam gelap gulita menuju alam terang benderang.

Saya sudah lama hadir di acara seperti ini. Tahun ini paling banyak orang datang.

"Inilah ke empat sifat yang harus kita bisa jadikan pedoman dan diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari," kata Adnan.

Antusias masyarakat dalam melestarikan budaya dan syiar islam melakui Maudu Adaka ri Gowa tiap tahun meningkat. Hal itu terlihat saat masyarakat berebut bakul Maulid.

Warga Kecamatan Somba Opu Nurhayati, 40 tahun, mengatakan berebut bakul maulid merupakan kebiasaannya bersama masyarakat lainnya. Pasalnya ini sudah menjadi tradisi di Kabupaten Gowa sejak dahulu.

"Saya sudah lama hadir di acara seperti ini. Tahun ini paling banyak orang datang daripada tahun lalu, makanya ada beberapa yang tidak dapat karena memang kita berebutan," katanya usai kegiatan.

Sementara Nurdin warga Manggaruppi mengungkapkan, setiap tahunnya pada perayaan Maudu Adaka ri Gowa dirinya bersama keluarga tidak pernah ketinggalan menghadiri kegiatan ini. Pasalnya sudah menjadi kebiasaannya ikut bergembira dalam merayakan kegiatan ini.

"Meski masih ada beberapa masyarakat yang tidak sabaran makanya belum diperintahkan sudah berebutan tapi disitulah seninya," ungkapnya. []

Baca juga:

Berita terkait
KPU Gowa Tak Ingin Penyelenggara Ad Hoc Karbitan
KPU Kabupaten Gowa tidak akan mengakomodir penyelenggara pemilihan umum (Pemilu) ad hoc karbitan. Ini alasannya.
Pencuri Handphone di Gowa Tertangkap Basah
Pelaku pencurian handphone di Kabupaten Gowa tertangkap basah oleh warga saat mencuri perumahan BTN Pacinongan Harapan, Gowa. Ini kronologinya
Wisata Menarik di Lereng Gunung Bawakaraeng Gowa
Gunung Bawakaraeng merupakan salah satu destinasi wisata terbaik di Sulawesi Selatan. Berikut enam tempat wisata favorit di lereng gunung tersebut.
0
Sejarah Ulang Tahun Jakarta yang Diperingati Setiap 22 Juni
Dalam sejarah Hari Ulang Tahun Jakarta 2022 jatuh pada Rabu, 22 Juni 2022. Tahun ini, Jakarta berusia 495 tahun. Simak sejarah singkatnya.