Jakarta – Dijaman yang serba mahal ini, mengandalkan penghasilan bulanan saja tentu tidak cukup untuk membiayai kebutuhan sehari-hari. Dalam memenuhi itu semua membutuhkan penghasilan tambahan. Untuk memulai suatu bisnis atau usaha tentunya membutuhkan modal.
Nah, bagi kamu yang ingin memulai sebuah usaha untuk menghasilkan uang tambahan tapi masih belum memiliki modal yang cukup, berikut tips dalam mengumpulkan modal yang bisa kamu praktikan.
1. Sisihkan dari gaji
Jika bisnis tersebut adalah usaha sampingan, sementara pekerjaan utama adalah karyawan kantoran, kamu dapat menyisihkan uang dari gaji setiap bulan untuk modal usaha ini.
Persentasenya tergantung kemampuan. Semakin besar yang dialokasikan, semakin banyak modal usaha yang terkumpul. Namun kamu bisa menyamaratakan persentase budget modal usaha dengan investasi yakni 10% dari gaji.
2. Berani berinvestasi
Mengumpulkan modal usaha dari investasi? Bisa. Investasikan uang pada instrumen yang menawarkan imbal hasil tinggi, seperti investasi saham, investasi emas, investasi reksa dana saham, investasi peer to peer lending, atau lainnya.
Return atau imbal hasil dari investasi dapat menjadi tabungan modal usaha. Tetapkan saja hasil investasi yang kamu harapkan dan jangka waktunya, sehingga akan menentukan besaran anggaran investasi yang harus kamu keluarkan setiap bulan.
3. Alokasikan bonus dan THR
Bonus dan THR menjadi andalan karyawan kantor untuk mencapai tujuan keuangan, salah satunya modal usaha. Ketika mendapat bonus dan THR dari kantor setiap tahun, tahan diri untuk foya-foya. Ingat, ada tujuan besar yang harus kamu gapai, yakni mengumpulkan modal usaha.
Bukan hanya modal awal saja, tetapi saat menjalankan bisnis juga. Misalnya, bonus dialokasikan semua untuk modal usaha. Sementara THR, 50 persen untuk modal usaha, dan separuhnya lagi untuk keperluan hari raya.
4. Go public
Ketika kamu sudah menjalankan bisnis, dan perlahan mulai berkembang, solusi untuk mendapatkan modal usaha adalah dengan menawarkan saham perdana IPO atau go public. Dari hasil penjualan saham perdana, biasanya perusahaan akan meraup dana segar yang menjadi target go public.
Dari dana yang diperoleh dapat digunakan untuk melakukan sejumlah langkah bisnis. Contohnya membangun pabrik atau fasilitas produksi baru, peremajaan pabrik lama, melebarkan sayap bisnis ke luar negeri, meningkatkan kapasitas produksi, akuisisi, membayar utang, dan modal kerja.
Selain itu, dengan go public, perusahaan dapat lebih dipercaya oleh perbankan. Terutama untuk mengajukan pinjaman dalam nominal besar. Lebih mudah menerbitkan surat utang, baik surat utang atau obligasi jangka pendek maupun panjang. Juga untuk berkolaborasi serta mencari partner bisnis, investor untuk berinvestasi dalam perusahaan tersebut.
5. Mencari investor
Saat membangun bisnis, kamu dapat mencari investor sebagai pendana atau penanam modal. Suntikan modal ini penting bagi kelangsungan bisnis, karena menjalankan bisnis membutuhkan kucuran dana yang tak sedikit.
Semakin banyak investor yang dapat dipikat, maka semakin banyak pula bantuan finansial atau keuangan yang kamu peroleh. Dengan begitu, kamu memiliki kepastian sumber pendanaan guna membangun dan mengembangkan bisnismu ke depan.
Jadilah pengusaha yang inovatif, kreatif, dan out of the box. Pikirkan segala cara baik untuk mendapatkan modal usaha, selain dengan mengajukan utang. Asal kamu punya tekad kuat untuk membangun bisnis, pasti ada jalan untuk mengumpulkan modal usaha meski jumlah yang dibutuhkan sangat besar.[]
(Ratu Mitha Amelia)
Baca Juga:
- Ini Strategi Agar Usaha Koperasi Berjalan Sukses
- Cek Guys, Ini Rekomendasi Buku untuk Para Pengusaha
- Bingung Pinjaman Modal Usaha Mau Diapakan? Ini Solusinya
- 5 Tips Membuat Profil Perusahaan yang Menjual