Jakarta - Presiden Joko Widodo (Jokowi) tak ingin gegabah terkait nama-nama yang bakal duduk di kursi Dewan Pengawas (Dewas) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Dia tak ingin nanti nama yang dipilihnya akan menimbulkan pro kontra hingga muncul bully-an.
Mungkin yang berkaitan dengan audit pemeriksaan untuk sebuah pengelolaan keuangan yang penting.
Jokowi mengatakan nama-nama Dewas KPK masih dikaji secara detail untuk mencari yang terbaik. Dia mengaku pembahasan ini masih terus dirapatkan karena mengantisipasi kesalahan dalam memilih.
"Kita jangan sampai kita keliru kemudian masyarakat ada yang tidak puas, kemudian malah dibully, kasihan," kata Jokowi usai melantik Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) di Istana Negara, Jakarta Pusat, Jumat, 13 Desember 2019.
Jokowi mengatakan sosok yang dipilihnya sebagai Dewas KPK dipastikan akan berintegritas tinggi dalam pemberantasan korupsi dan memiliki pengalaman mumpuni di bidang hukum.
"Ya integritas yang baik, memiliki pengalaman di bidang hukum, pidana, juga mungkin yang berkaitan dengan audit pemeriksaan untuk sebuah pengelolaan keuangan yang penting," ucapnya.
Dia mengatakan, proses pemilihan Dewas KPK masih dalam proses kajian. "Ini masih proses berjalan," tuturnya.
Sebelumnya, Juru Bicara Presiden Jokowi Fadjroel Rachman mengatakan Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Pratikno menjadi ketua tim internal terkait seleksi Dewas KPK.
"Sementara ini di bawah Pak Pratikno. Semua prosesnya di bawah Pak Pratikno," kata Fadjroel di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis, 7 November 2019.
Praktikno tidak bekerja sendiri ketika menggodok calon-calon Dewas KPK. Misalnya, kata Fadjroel, saat mendengar masukan dari berbagai pihak, Pratikno akan berkoordinasi dengan anggota tim yang lain yang berada di bawahnya.
Dia memastikan nama-nama yang diproses tim internal seleksi Dewas KPK betul-betul kredibel, terbaik, kompeten, dan profesional.
Sejumlah nama yang disebut bakal duduk di Dewas KPK belum lama ini beredar. Adapun nama tersebut eks anggota Panitia Seleksi Komisioner KPK Indriyanto Seno Adji, Jaksa Agung Muda Tindak Pidana Khusus Adi Toegarisman, dan Guru Besar Universitas Gadjah Mada (UGM) Marcus Priyo Gunarto.
Selain itu, eks Ketua KPK Taufiqurrachman Ruki dan eks Menteri Kehakiman dan HAM Yusril Ihza Mahendra juga digadang-gadang masuk dalam bursa Dewas KPK.