Masker Trendi Cegah Corona Buatan UMKM Kulon Progo

UMKM di Kulon Progo memproduksi masker kain berbagai motif. Saat wabah Corona ini penjualannya laris manis.
Karyawati di oulet milik Widya sedang mengerjakan pembuatan masker kain (Foto: Tagar/Harun Susanto)

Kulon Progo - Virus Covid-19 menjadikan sejumlah barang mengalami kelangkaan. Contohnya Alat Pelindung Diri (APD) seperti masker dan hand sanitizer. Jika stok masih ada, harganya sudah melonjak tinggi dari harga wajar.

Kelangkaan barang khususnya masker ini ternyata bisa mendatangkan pundi-pundi rupiah. Salah satu yang mampu menangkap peluang tersebut adalah Widya Ningtyas Virgo Kartika, 43 tahun, pemilik toko pernak-pernik yang terletak di Kalurahan Salamrejo, Kapanewon Sentolo. 

Widya Ningtyas Virgo Kartika, mengatakan, masker kain yang diproduksinya dari bahan katun premium dan perca. Masker dibuat semenarik mungkin dengan motif bunga, batik dan motif lain. Bahkan juga melayani motif sesuai permintaan customer.

Dengan model yang menarik ini, banyak konsumen yang meminatinya. Sejak pertama kali produksi pada 17 Maret 2020 hingga sekarang ini, lebih dari 5.000 masker kain sudah terjual. 

"Dalam sehari rata-rata 400 masker, pemesan rata-rata dari konsumen luar daerah. Harga yang dipatok mulai Rp 5.000 - Rp 10.000 tergantung bahan dan kualitas," ucap Widya, Kamis, 2 April 2020.

Widya menuturkan, wabah Covid-19 memang menimbulkan keresahan bagi dirinya. Sejumlah pesanan souvenir untuk berbagai acara terpaksa ditunda oleh pemesan akibat adanya wabah tersebut. Dampaknya pemasukannya semakin berkurang pada saat ini, di mana sebelum sebelum ada wabah Corona, dirinya mampu meraih keuntungan bersih hingga Rp 10 juta per bulan hanya dari pesanan souvenir.

Dalam sehari rata-rata 400 masker, pemesan rata-rata dari konsumen luar daerah.

"Maret ini sebenarnya orderan mulai masuk seperti untuk acara trah keluarga dan tutup tahun koperasi. Tapi harus ditunda dulu karena Corona, padahal sudah tahap desain. Tapi karena keadaan, ya mau gimana lagi," ungkapnya.

Berangkat dari hal ini akhirnya Widya harus memutar otak untuk mencari sesuatu yang bernilai jual lebih. Pilihan akhirnya jatuh pada pembuatan masker. 

Dia mengajak para wanita di sekitar rumah untuk membantu produksi. Ada 12 tenaga yang direkrut yang semuanya perempuan, terlibat dalam pembuatan masker.

Mereka bertugas menjahit masker. Ada yang dikerjakan di rumah atau di outlet. "Sebagian menjahit di rumah masing-masing, sisanya kami minta menjahit di outlet kami" ucap Widya.

Sementara itu, seorang pembeli, Sari Mega Leli, 35 tahun, mengaku tertarik dengan model masker kain buatan outlet milik Widya. Selain bisa mencegah penularan Corona, masker tersebut juga enak dipandang mata.

"Jarang ada masker seperti ini. Dengan kondisi masih sulitnya mendapat masker kesehatan, masker kain menjadi solusi. Di sini ada banyak stok serta pilihan motif, jadinya tidak bingung mencari masker," ujar perempuan yang tinggal di Kapanewon Sentolo ini. []

Baca Juga:

Berita terkait
Bebas Denda Pajak Motor di Yogyakarta Saat Corona
Gubernur DIY Sri Sultan HB X menerbitkan Pergub penghapusan denda dan bea balik nama. Ini sangat membantu masyarakat di tengah wabah Corona.
Skema Distribusi APD dan RDT Covid-19 di Yogyakarta
Ribuan APD dan RDT Covid-19 sudah didistribusikan ke kabupaten dan kota di Yogyakarta.
Sultan: Tiga Syarat Mudik di Yogyakarta Saat Corona
Pemerintah tidak melarang warga mudik Lebaran saat pandemi Corona. Namun ada tiga protokol yang harus diikuti.
0
Parlemen Eropa Kabulkan Status Kandidat Anggota UE kepada Ukraina
Dalam pemungutan suara Parlemen Eropa memberikan suara yang melimpah untuk mengabulkan status kandidat anggota Uni Eropa kepada Ukraina