Sorong - Masjid Raya Al-Akbar Kota Sorong, Papua Barat tetap melaksanakan salat Jumat secara berjamaah meski pandemi virus Corona (Covid-19) tengah mewabah sejumlah daerah di Indonesia.
Sebelum dilaksanakan salat Jumat, pengurus masjid terbesar di Sorong ini lebih dahulu mengimbaukan kepada jemaah, telah disediakan sabun cuci tangan atau hand sanitizer di tempat air wudhu dan tempat cuci tangan di samping masjid. Jemaah juga di harapkan menjaga kebersihan.
Salat lima waktu tetap dilaksanakan, Jemaah sudah disampaikan untuk membawa sajada dari rumah.
Pengurus juga membacakan tujuh point maklumat Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Sorong dengan nomor, yang di poin pertama hingga poin ke lima menjadikan musibah Covid-19 sebagai sarana introspeksi diri dengan mengangkatkan imam dan ketaatan kepada Allah SWT, bertobat memohon ampun dan banyak bersedekah, menjaga kebersihan dan tetap memakmurkan masjid sebagai tameng dari atas murka Allah SWT.
Sedangkan point ke enam dan ketujuh, MUI Kota Sorong mengatakan membatasi ke tempat atau kegiatan yang kurang bermanfaat dan berisiko penularan Covid -19 dan mengimbau untuk tetap tenang.
Bersatu mengedepankan sikap saling membantu dan tidak menyebarkan berita atau informasi yang belum di ketahui (Hoaks) dan menjadikan musibah ini sebagai tanggungjawab bersama dan saling berkomunikasi kepada semua pihak terkait.
Berdasarkan pantauan di lapangan, tampak ribuan jemaah khusuk melaksanakan ibadah salat Jumat meski tidak menggunakan ambal atau karpet masjid. Jemaah lebih dahulu juga telah diimbau untuk membawah sajadah masing-masing dari rumah untuk mencegah penularan virus Corona.
Menurut Staf Masjid Agung Al-Akbar, Tito mengatakan, satu minggu lebih ini, pihak pengurus masjid sudah mengambil langkah-langkah untuk pencegahan penularan Virus Covid-19 ini.
Sajadah umum yang biasa dipakai setiap hari kali ini dikhususkan untuk imam, selain itu disediakan tempat cuci tangan didepan masjid dan menyediakan hand sanitizer.
"Salat lima waktu tetap dilaksanakan, Jemaah sudah disampaikan untuk membawa sajada dari rumah. Selesai dan sebelum salat, kami bersihkan masjid,” kata Tito, Jumat 20 Maret 2020.
Untuk pelaksanaan salat Jumat, Kata Tito tetap dilaksanakan seperti biasanya hanya bagi jamaah yang sedang sakit dianjurkan untuk tidak salat di masjid tapi dirumah saja. Usai salat tidak berjabat tangan dan bersentuhan.
Semetara itu menurut Abdillah salah satu jemaah mengatakan, sesuai sunnah salat Jumat, dia membersihkan diirnya dulu di rumah sebelum berangkat ke masjid tunaikan salat Jumat berjemaah.
Kata Abdillah tidak terlalu takut dengan virus corona selama masih menjaga kebersihan dan menjaga kesehatan. “Tidak takut, selama kita menjalankan imbauan pemerintah untuk mencegah dan menjaga kesehatan. Itu saja,” kata dia usai salat Jumat.
Seperti diketahui, mewabahnya virus corona (Covid-19) yang mulai menyebar di sejumlah daerah di Indonesia. Majelis Ulama Indonesia (MUI) mengeluarkan fatwa penundaan salat Jumat sementara dan digantikan menjadi salat duhur sebagai bentuk pencegahan penyebaran virus corona (Covid-19). []