Jakarta - Mantan komisioner Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Busyro Muqoddas menduga pernyataan isu polisi Taliban yang sering disebut-sebut ada di lingkaran KPK, berasal dari Istana Presiden. Dia menduga, hal itu selalu diserukan demi melemahkan lembaga antirasuah tersebut.
Busyro pun menepis ada isu radikalisme yang berkembang di KPK. Pasalnya, saat masih aktif sebagai Wakil Ketua KPK pada periode 2011-2015, dia mengatakan isu tersebut sudah lama mencuat.
"Waktu saya masuk itu sudah ada taliban-taliban. KPK itu militan-militan. Ini ada Kristian agama Kristen, ini ada Kadek agama Hindu, ada Novel cs Islam. Jadi mereka biasa-biasa saja. Ini dipolitisir, dan dipolitisasi itu ada indikasi dari Istana, orang Istana," katanya.
Lantas, dia mengatakan dengan banyaknya para penyidik yang dari berbagai agama, mustahil diidentikkan dengan radikalisme. Dia juga menyayangkan isu itu semakin memanas ketika mulai dikembangkan oleh Pansel (Panitia Seleksi) Capim KPK.
"Pansel itu kurang kerjaan, seakan-akan tidak memiliki konsep. Padahal ada tiga guru besar, itu materi psikotesnya pakai isu-isu radikalisme,” ujarnya.
Selanjutnya, dia menganggap pernyataan yang terjadi saat Pansel itu merupakan anak SMP.
"Misalnya kalau ada bendera Merah Putih, hukum menghormati itu bagaimana? Kayak anak SMP itu," ujar Busyro. []