Majalengka - Anggota Komisi VIII DPR RI, KH Maman Imanulhaq, mempertanyakan sikap pemerintah terkait rencana pemulangan 600 WNI mantan anggota Islamic State of Iraq and Syria (ISIS). Polisiti PKB ini, juga mempertanyakan apakah mantan anggota ISIS ini akan mengakui NKRI, Pancasila dan pemerintahan yang sah.
Kang Maman, sapaan KH Mamamn Imanulhaq mengatakan rencana pemulangan WNI mantan anggota ISIS ke tanah air itu tidak ada dasar hukum dan urgensinya. "Mereka (WNI mantan anggota ISIS) tidak mengakui NKRI, Pancasila dan pemerintahan yang sah, karenanya rencana pemulangan anggota ISIS eks WNI ke tanah air Itu tidak ada dasar hukum dan urgensinya," kata Kang Maman di Majalengka, Selasa, 24 Februari 2020.
Menurut Kang Maman, kehadiran kelompok radikal intoleran yang mengkhianati kesepakatan berbangsa untuk mentaati konstitusi merusak kehidupan berbangsa dan bernegara.
Kalaupun rencana pemulangan WNI mantan anggota ISIS itu atas dasar kemanusiaan maka pemerintah harus secara sistematis dan holistik melakukan humanisasi” kepada mereka dan semua yang terlibat gerakan radikalisme dan terorisme. "Pemerintah harus bersinergi dengan ormas seperti Nahdlatul Ulama (NU) dan Muhammadiyah untuk memberi pemahaman Islam moderat pada mereka," kata mantan Direktur Relawan TKN Jokowi-KH Ma'ruf.
Kang Maman juga meminta agar aparat bertindak tegas menegakkan hukum kepada siapapun yang menyebar kebencian, permusuhan, adu domba dan melawan pemerintah yang sah. *Aparat harus tegas menegakkan hukum kepada para dai dan siapapun yang menyebar kebencian, permusuhan, adu domba dan melawan pemerintah yang sah,"tegas Kang Maman.
Wakil rakyat dari Dapil Sumedang, Majalengka, Subang ini juga meminta kepada pemerintah agar kurikulum soal nasionalisme harus masif diterapkan di semua tingkatan pendidikan. "Festival, karnaval dan agenda kebudayaan harus makin digalakkan di tiap daerah untuk menguatkan nilai kebudayaan dan kebangsaan," pungkas Kang Maman.
Diketahui, Dalam sambutannya pada acara Deklarasi Organisasi Kemasyarakatan Pejuang Bravo Lima (PBL), Discovery Ancol Hotel, Jakarta Utara pada, Sabtu, 1 Februari 2020 lalu, Menteri Agama, Fachrul Razi mengatakan, pemerintah berencana akan memulangkan 600 WNI mantan anggota teroris Islamic State of Iraq and Syria (ISIS). Rencana proses pemulangan akan dilakukan dalam waktu dekat ini. []