Bandung - Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi Mahfud MD membenarkan adanya nuansa kegaduhan semakin hari semakin memanas jelang hari H pemilihan umum 17 April 2019. Mahfud menganggap hal ini suatu kewajaran pada tahun politik.
Mahfud mengatakan situasi rawan di tahun politik dapat diredam dan diantisipasi oleh para elit dan para tokoh masyarakat, agar situasi di masyarakat tidak terus-menerus memanas.
"Sekarang nuansa rawan itu mulai muncul, tapi biasa sajalah jelang pemungutan suara selalu situasinya panas. Itu semua tergantung kepada kita, khususnya pada pemimpin-pemimpin, para tokoh politik, tokoh-tokoh masyarakat dan sebagainya, bahwa kerawanan ini harus diantisipasi berdasar pada pengalaman yang sudah-sudah," tutur Mahfud ditemui dalam acara dialog kebangsaan di Bandung, Kamis 11 April 2019.
Lebih lanjut Mahfud memaparkan bahwa perbedaan peran masyarakat di tahun politik saat ini sangatlah terasa, pasalnya saat ini kegaduhan serta konflik terjadi di kalangan masyarakat luas, bukan hanya di kalangan elit.
Sekarang nuansa rawan itu mulai muncul, tapi biasa sajalah jelang pemungutan suara selalu situasinya panas. Itu semua tergantung kepada kita, khususnya pada pemimpin-pemimpin.
"Setelah pemungutan suara, konflik hanya pada elit saja. Kalau sekarang kan rakyatnya ikut konflik. Kalau antar elit ada masalah, kita bawa saja ke pengadilan, pengadilan tersendiri kan sudah tersedia mekanismenya," jelas Mahfud.
Jelang hari H pelaksanaan pesta demokrasi 17 April 2019 nuansa politik semakin hari semakin memanas, bukan hanya tentang perang argumen antar elit politik. Namun, kegaduhan mengemukakan pendapat terkait siapa yang paling baik dan benar pun sangat terasa di kalangan masyarakat.
Pada hari pemungutan suara 17 April 2019 rakyat Indonesia secara serentak memilih presiden dan wakil presiden, anggota DPR, DPRD dan DPD. []
Baca juga:
- Surat Suara Tercoblos, PSI: Isu Permainan Kotor
- Geger Surat Tercoblos di Malaysia, Ini Kata Bawaslu
- TGB Sindir Ulama Nyinyir di Kubu 02 Prabowo-Sandi
- Tengku Zulkarnain Diminta Jangan Sebar Fitnah
- Jokowi-Prabowo, Rahasia Kemenangan di Sulsel