Bandung - Ulama sekaligus Imam Besar Masjid Pusdai Jawa Barat KH Choirul Anam mengkritik sikap nyinyir dan perilaku Tengku Zulkarnain yang sering memfitnah dalam ceramahnya dan menebarkan berita yang belum tentu benar.
“Itulah makanya kita tekankan bahwa di Islam sudah jelas kok kalau ada berita itu harus tabayun (memeriksa kembali), dan tidak boleh men-share lagi berita-berita yang belum tentu benar. Itu jelas dilarang dalam Islam,” tegas dia saat ditemui usai acara One Day Training With TGB Zainul Majdi atau TGB di Masjid Pusdai, Jawa Barat, Kamis (11/4/2019).
Baca juga: TGB Sindir Ulama Nyinyir di Kubu 02 Prabowo-Sandi
Untuk itu, dirinya mengimbau kepada seluruh ulama atau kiai tidak terkecuali Tengku Zulkarnain agar menghentikan perilaku nyinyir atau menyebarkan fitnah dan berita bohong. Ia meminta lebih mengutamakan klarifikasi terlebih dahulu sebelum menyebarkan kembali.
“Sekarang itu dunia digital luar biasa, berita apapun harus diklarifikasi. Kalau tidak ada manfaat bagi umat dan bangsa serta kebaikan sesama manusia tidak perlulah disebarluaskan lagi,” imbaunya.
Sebagaimana diketahui baru-baru ini Tengku Zulkarnain kembali menulis cuitan yang membuat heboh media sosial. Setelah mencuit berita tujuh kontainer surat suara yang ternyata hoaks, ia kembali menulis tentang gubernur di Jawa yang menerima aliran dana suap Meikarta.
Ini cuitan Tengku Zulkarnain:
@ustadtengkuzul: Setelah Sebelumnya Nama Satu Menteri dan Gubernur di Jawa Disebut dalam Kasus E-KTP yg Ditangani KPK, Mendadak Disebut Satu Lagi Nama Gubernur di Jawa, Menerima Aliran Dana Suap Meikarta.
Nampaknya Orang2 Dekat Mulai Demam. Biar Tahu Sosok Seseorang, Lihat Org Sekelilingnya.
Cuitan ini ditanggapi langsung oleh Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil dalam Twitter. Ridwan Kamil menilai cuitan Teungku Zulkarnain ini bisa menjadi sumber fitnah yang sengaja dialamatkan kepada dirinya.
@ridwankamil: Tidak 1 kalimat berita yg menyebut "gubernur di Jawa menerima aliran dana suap meikarta". Sila tunjukkan kutipan berita jika ada.
Jika tidak, twit ini adlh sumber fitnah yg dipercaya jamaah. Isi online news: Pemkab Bekasi sempat ada niat konsultasi RTRW ke gub baru, tapi tdk jadi. []
