Yogyakarta - Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) RI, Mahfud MD lahir di Kabupaten Sampang, Madura. Namun dia menganggap Yogyakarta sudah seperti kampung halamannya sendiri. Pria kelahiran 13 Mei 1957 ini bahkan lebih suka disebut sebagai orang Yogyakarta.
Hal itu diungkapkan Mahfud MD pada acara Mangayubagya Ketua Parampara Praja DIY, Prof. Dr. Moh. Mahfid MD menjabat sebagai Menko Polhukam RI yang digelar Pemda Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) pada Minggu, 17 November 2019. Acara yang digelar di Hotel Grand Ambarrukmo Yogyakarta ini dihadiri Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) DIY dan seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) DIY.
Mahfud MD mengatakan Yogyakarta merupakan daerah yang unik. "Sejak kuliah sekitar tahun 1978 sampai sekarang, saya tinggal di Yogyakarta. Bahkan saya merasa lebih senang disebut orang Yogyakarta kalau hadir di berbagai acara. Alasannya, karena orang Yogyakarta lebih intelek, kewibawaan akademisnya lebih tinggi," ujarnya.
Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat Keluarga Alumni Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta ini mengatakan intelektual tidak hanya sekedar menggambarkan kecerdaaan otak, tapi juga kecerdasan watak. Menurut dia, orang Yogyakarta memiliki watak yang baik. Untuk itu, ia pun meminta izin untuk tetap membawa identitas Yogyakarta di mana pun berada.
"Saya berterima kasih atas kebaikan warga Yogyakarta yang mau menerima saya. Saya juga mohon izin tetap membawa identitas sebagai warga Yogyakarta. Saya sangat terkesan dengan suasana kebersaudaraan dan kekerabatan," kata Ketua Nonaktif Dewan Penasehat Gubernur DIY atau Parampara Praja ini.
Karena orang Yogyakarta lebih intelek.
Anggota Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) ini mengatakan sangat terkesan dengan pimpinan DIY yang tidak lain adalah Sri Sultan Hamengku Buwono (HB) X. Mahfud MD menilai Gubernur yang juga Raja Keraton Yogyakarta ini sebagai sosok yang sederhana. Mahfud MD selama ini merasa tidak ada sekat struktural dalam berdiskusi dengan Sri Sultan HB X.
"Saat pamit mundur dari Parampara Praja, Sultan sempat mengungkapkan, apa tidak bisa dirangkap? Tapi saya bilang tidak bisa Pak. Lalu saya diberitahu tidak usah berhenti, nonaktif saja kata beliau," imbuhnya.
Pada kesempatan itu, Sri Sultan HB X mengucapkan selamat bekerja bagi Menko Polhukam RI, Mahfud MD yang telah memutuskan untuk total mengabdi sebagai pembantu Presiden RI Joko Widodo. Namun Sri Sultan HB X tetap berharap masukan dari Mahfud MD untuk kepentingan seluruh masyarakat.
"Kami masih memerlukan peran Pak Mahfud di daerah. Bukan hanya aspek ketokohan tapi juga dari pengalaman bapak (Mahfud). Kami berharap dengan pengalamannya, tetap bisa memberikan arah, memperingatkan, dan memberikan masukan," kata Sultan HB X.
Suami Gusti Kanjeng Ratu (GKR) Hemas ini mendoakan semoga Mahfud MD dapat sukses dalam mengemban amanat sebagai Menko Polhukam RI. "Semoga saja Bapak (Mahfud) sukses, kami selalu mendoakan. Semoga saja Republik ini semakin baik lagi, khususnya di bidang yang bapak ampu. Selamat bekerja dan mengabdi untuk Republik," ungkapnya. []
Baca Juga:
- Menko Polhukam Mahfud MD Pamit ke Raja Jawa
- Mahfud MD Ingin Dijewer Amien Rais
- Enam Makanan Khas Kota Kelahiran Mahfud MD Madura