Mahasiswa Aceh di Wuhan Butuh Stok Makanan

Belasan mahasiswa asal Aceh kekurangan stok makanan setelah pemerintah Cina menutup seluruh akses terkait penyebaran virus Corona.
Pintu gerbang utama Masjid Nanxiapo, Beijing, terpasang pengumuman ditiadakannnya aktivitas masyarakat di tempat-tempat umum termasuk kegiatan shalat Jumat untuk menghindari meluasnya wabah virus corona yang telah merengggut puluhan nyawa di Kota Wuhan, Jumat 24 Januari 2020. Kunjungan ke objek wisata, tempat peribadatan, dan perayaan Tahun Baru Imlek di China juga ditiadakan sejak 24 Januari 2020 pukul 00.00 waktu setempat. (Foto: Antara/M. Irfan Ilmie)

Banda Aceh - Sebanyak 12 mahasiswa asal Aceh meminta bantuan karena mengalami kekurangan stok makanan setelah pemerintah Cina menutup seluruh akses demi meredam penyebaran virus Corona yang mengakibatkan pneumonia.

Sebanyak 12 mahasiswa asal Aceh yang saat ini menempuh pendidikan di Cina diisolasi di asrama. Mereka disarankan untuk tidak ke mana-mana untuk mengantisipasi terkena virus tersebut.

"Sejauh ini yang kami takutkan ada dua hal, terinfeksi Virus Corona dan takut kehabisan stok makanan di warung-warung terdekat," kata Fadil, salah satu mahasiswa Aceh di Wuhan, Cina kepada Tagar, Sabtu, 25 Januari 2020.

Fadil menjelaskan, apabila masalah virus ini semakin lama, sudah dipastikan stok makanan di warung-warung sangat menipis dan kehabisan. Bahkan, katanya, saat ini semua harga bahan pokok sudah naik lima kali lipat.

Sejauh ini yang kami takutkan ada dua hal, terinfeksi Virus Corona dan takut kehabisan stok makanan di warung-warung terdekat.

"Biasanya beli beras dengan harga Rp 12.000, semenjak kasus ini menjadi Rp 50.000. Mau tidak mau kami tetap membeli bahan pokok makanan untuk kesediaan di kamar, karena selama ini kami selalu masak agar tidak mengonsumsi makanan di luar dan tidak sering keluar kamar," ujarnya.

Fadil berharap kepedulian Pemerintah Aceh terhadap mahasiswa asal Tanah Rencong yang sedang belajar di Cina, khususnya Wuhan agar segera mencari solusi dan tindakan terbaik. Menurutnya, untuk memulangkan ke Aceh memang saat ini sangat kulit karena semua akses tak bisa dilalui lagi.

"Paling tidak kami bisa menambah stok makanan yang sudah mulai habis di pasaran. Karena bahan makanan di area kampus sudah mulai menipis dengan waktu tidak ditentukan kapan bisa normal kembali, ini yang kami takutkan," ujarnya.

"Kami berharap dan meminta doa kususnya dari masyarakat Aceh, agar kami bisa baik-baik saja selama kita di Wuhan," kata Fadil menambahkan.

Sebelumnya diberitakan, sebanyak 12 mahasiswa asal Aceh yang saat ini menempuh pendidikan di Cina diisolasi di asrama mereka untuk mencegah penyebaran Virus Corona. Ke-12 mahasiswa tersebut adalah Fadil, Siti Mawaddah, Alfi Rian, Ory Safwar, Siti sahara, Hayatul, Maisal, Jihadullah, Ita Kurniawati, Agus, Intan Maghfirah, Sapriadi.

Saat ini total mahasiswa Aceh yang masih bertahan di Cina sebanyak 23 orang karena sebagian dari mereka sudah kembali ke Aceh sebelum terisolasi dari virus tersebut. Jumlah tersebut terdiri dari 12 orang di Kota Wuhan dan 11 orang di luar kota Wuhan.

Adapun 11 mahasiswa yang berada di luar Kota Wuhan yaitu Muhammad Sahuddin, Desi, Yuliafitria, Rizki Rinanda, Fiqhi Nahdhiah Makhmud, Putri Kumala Rizki Rani, Nadlia Ariyati, Aisyah Protonia Tanjung, Geunta, Mirna dan Ulfi Maulida. []

Baca Juga:

Berita terkait
Ratusan Penerima Bantuan PKH Abdya Aceh Mundur
821 penerima bantuan dari Program Keluarga Harapan (PKH) di Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya), Aceh mundur dengan sukarela.
Tiba di Aceh, Bek Adam Mitter Segera Diperkenalkan
Bek asing Persiraja Banda Aceh, Adam Mitter sudah tiba di Indonesia. Dirinya pun segera diperkenalkan kepada publik.
Sunda Empire Aceh Bakal Datangi Kantor Polisi
Pengurus Sunda Empire segera mendatangi pihak kepolisian memberikan klarifikasi terkait kegiatan di Aceh Utara, Aceh.
0
Video Jokowi 'Menghadap' Megawati Sangat Tidak Elok Dipertontonkan
Tontonan video Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) yang sedang bertemu dengan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarno Putri, sangat tidak elok.