Jakarta - Presiden Joko Widodo mengatakan, tim tingkat tinggi akan diutus minggu depan untuk mempromosikan Undang-undang Cipta Kerja atau omnibus law yang menyederhanakan peraturan berbisnis di Indonesia.
Ini sangat penting karena kita punya rencana besar untuk menjadikan Indonesia penghasil baterai lithium terbesar.
"Minggu depan kami akan mengirimkan tim besar ke Amerika dan Jepang, untuk mempromosikan Omnibus," ucap Jokowi seperti dikutip dari Reuters belum lama ini.
Selain itu, tim yang akan dipimpin Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan ini ditugaskan untuk bertemu eksekutif pabrikan mobil listrik Amerika Serikat, Tesla. Tujuannya, mengukuhkan Indonesia sebagai produsen baterai mobil listrik terbesar di dunia.
"Ini sangat penting karena kita punya rencana besar untuk menjadikan Indonesia penghasil baterai lithium terbesar dan kita punya (cadangan) nikel terbesar," sebut Jokowi.
Sementara Luhut, dalam wawancara terpisah mengatakan akan mengadakan pertemuan dengan Bank Dunia dan pengelola dana AS untuk membahas omnibus law dan proyek lingkungan Indonesia.
Namun, Luhut menolak berkomentar tentang rencana pertemuan dengan Tesla, meski mengatakan ada peluang yang sangat bagus bagi perusahaan yang ingin berinvestasi dalam pengolahan nikel Indonesia untuk memangkas biaya.
- Baca Juga : Menko Luhut Kawal Persiapan Pengelolaan Ekosistem Mangrove
- Baca Juga : Luhut Ingin RI Jadi Pasar Kendaraan Listrik Utama di ASEAN
Sebelumnya, CEO Tesla Elon Musk pernah mengatakan bahwa dia berencana menawarkan kontrak raksasa dalam jangka waktu panjang selama nikel ditambang dengan cara yang efisien dan perduli terhadap lingkungan.
Luhut pun menegaskan, Indonesia bisa membuat rantai pasokan aki ramah lingkungan dalam tujuh hingga 8 tahun dengan menyalakan smelter dengan sumber energi terbarukan. Sehingga bisa menjual aki ramah lingkungan untuk mobil di pasar Eropa pada 2030.[]