LPG 3 Kg di Dairi Langka, Distribusi Tidak Beres

Wakil Bupati Dairi melakukan sidak ke beberapa kios pengecer LPG 3 kilogram.
Wakil Bupati Dairi sidak ke beberapa kios pengecer LPG 3 Kilogram di Kecamatan Sitinjo, Rabu, 18 Maret 2020 (Foto: Tagar/Robert Panggabean)

Dairi - Wakil Bupati (Wabup) Kabupaten Dairi, Sumatera Utara, Jimmy AL Sihombing melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke beberapa kios pengecer liquified petroleum gas (LPG) tabung 3 kilogram, Rabu, 18 Maret 2020.

Dari perbincangan dengan beberapa pemilik kios, ditemukan fakta bahwa LPG 3 kilogram langka. Jika pun ada harganya mahal, dan jauh di atas harga eceran tertinggi (HET).

Seperti di kios milik Sahala Simamora dan Hulman Simamora, di Jalan Sidikalang-Medan Sitinjo II, Kecamatan Sitinjo, Jimmy menemukan tidak ada LPG di lokasi itu.

Kepada Jimmy, pemilik kios mengaku sudah tiga minggu tidak ada pasokan LPG. “Sudah tiga minggu kosong. Diminta ke pangkalan tidak diberi,” kata Hulman. Sebelumnya, mereka menjual dengan harga Rp 23 ribu hingga Rp 25 ribu per tabung.

Dari tempat itu, Jimmy menghubungi Pelaksana Tugas Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Rahmat Syah Munthe. Jimmy meminta agar problema menyangkut kepentingan rakyat banyak itu dibereskan.

“Saya juga minta di tingkat pangkalan harus dipantau. Banyak pangkalan yang tutup, tidak buka. Dan ada beberapa juga saya dengar tingkat pangkalan, tidak jual di harga HET. Tolong itu dipantau. Kalau ada yang ketahuan, ini akan saya cek, langsung disurati ke Pertaminanya,” tegas Jimmy.

Ini khusus keluarga kurang mampu. Kalau ada nanti saya temukan, izin usahanya akan kita cabut

Dikonfirmasi di sela sidak itu, Jimmy mengatakan memperoleh informasi harga jual LPG 3 kilogram berada di kisaran Rp 23 ribu hingga Rp 30 ribu. “Saya sudah cek dari Sumbul, Sidikalang, sekarang di Sitinjo ini. Harga bervariasi, Rp 23 ribu sampai Rp 30 ribu, bahkan ada yang sampai di atas itu,” beber Jimmy.

Akan Ditindak

Jimmy menyebut, seharusnya tidak ada kelangkaan LPG 3 kilogram di Kabupaten Dairi. Dia menduga ada penyelewengan pada tahap distribusi. Sebab pasokan dari stasiun pengisian bulk elpiji (SPBE) berjalan normal.

“Saya duga ada penyelewengan. Karena tadi dibilang (Kadis Perindag) kalau dari SPBE itu normal pasokannya. Tidak ada pengurangan. Berarti ini ada permainan. Saya akan investigasi, di tingkat mana permainan ini terjadi. Kita tindak itu,” terang Jimmy.

Ditambahkan Jimmy, seharusnya harga jual LPG 3 kilogram di Dairi lebih murah dari harga sebelumnya, karena pengambilannya sudah di Merek, Kabupaten Karo, tidak di Pancurbatu, Kabupaten Deli Serdang lagi.

“Kalau ambil di Merek, informasinya sekitar Rp 13 ribu lah harganya. Cuma kemarin ada keluhan agen, karena solar ini langka, katanya dikembalikan harga HET-nya. Sebenarnya itu nggak bisa jadi alasan. Harus patokannya itu, ada aturan pertaminanya. Jarak dihitung per kilometer. Kita akan pantau itu semua,” kata Jimmy.

Dipaparkan Jimmy, ia sudah memerintahkan tim untuk memantau di tingkat pangkalan, apakah ada penimbunan LPG 3 kilogram atau penjualan di atas HET. Tim itu terdiri dari Asisten 2, Kabag Perekonomian, Perindagkop, dan Satpol PP.

Jika ditemukan, akan ditindak. “Sanksi, kita akan surati pertamina. Untuk setingkat agen maupun pangkalan yang menimbun dan jual di atas HET, kita surati pertamina untuk dicabut (izinnya),” katanya.

Ke depan, Jimmy menyebut akan memikirkan regulasi yang memungkinkan pemantauan harga jual di tingkat pengecer.

“Kalau untuk agen, Pertamina yang memberi sanksi. Kita menyurati. Karena memang secara aturan, Pertamina itu hanya mengatur harga di tingkat agen ke pangkalan. Tidak mengatur ke pengecer. Biar di tingkat pengecer ini terkontrol, kita atur regulasinya, pengecer mana sih yang bisa menjual gas. Sehingga kita bisa kontrol di tingkat mana saja,” sebutnya.

Tidak kalah penting, Jimmy juga mengimbau agar para pengusaha restoran tidak menggunakan LPG 3 kilogram. 

“Ini khusus keluarga kurang mampu. Kalau ada nanti saya temukan, izin usahanya akan kita cabut. Pengusaha restoran tidak bisa pakai LPG subsidi,” tegasnya.[]

Berita terkait
Gus Irawan di Tapsel: Subsidi LPG 3 Kg Tak Dicabut
Di hadapan warga Tapanuli Selatan, Gus Irawan Pasaribu memastikan pemerintah tidak mencabut subsidi gas elpiji 3 kilogram.
Pangkalan di Dairi Tebus LPG Tanpa Melalui Agen
Pangkalan LPG di Kabupaten Dairi, melakukan penebusan langsung ke Pertamina, tidak melalui agen.
LPG 3 Kg Khusus untuk Masyarakat yang Masih Perlu Disubsidi
Kalau melihat indikasi praktik penyelewengan terkait LPG subsidi, laporkan pada aparat setempat atau ke Pertamina melalui telepon 1-500-000 atau [email protected].
0
Sejarah Ulang Tahun Jakarta yang Diperingati Setiap 22 Juni
Dalam sejarah Hari Ulang Tahun Jakarta 2022 jatuh pada Rabu, 22 Juni 2022. Tahun ini, Jakarta berusia 495 tahun. Simak sejarah singkatnya.