Kepada yang terhormat Menteri Agama Fachrul Razi di Jakarta. Dengan hormat. Carut-marut penunjukan Dirjen Bimas Katolik, Kemenag RI mestinya tidak perlu terjadi. Dengan dalih apa pun, sekalipun lalu diikuti ucapan minta maaf, tetap saja, sangat menggelikan. Bagaimana bisa, seorang Dirjen Bimas Katolik dijabat oleh pejabat muslim?
Masalahnya teramat sederhana, mengapa harus dibikin ruwet? Gara-gara dibikin ruwet, masalah yang sepele itu menjadi bermakna politis.
Belajar dari apa yang ditempuh Kementerian ESDM tahun 2014/2015, beberapa jabatan dirjen secara terbuka dilelang: dirjen Migas, dirjen Kelistrikan, dirjen Minerba, dan dirjen EBTK. Dalam pengumumannya jelas disebutkan bakal calon dirjen bisa dari PNS dan profesional dengan persyaratan yang sudah ditentukan Panitia Seleksi. Prinsipnya, jabatan dirjen tidak harus diisi PNS.
Masalahnya teramat sederhana, mengapa harus dibikin ruwet?
Seandainya di internal Kemenag RI tidak ada PNS yang beragama Katolik yang memenuhi persyaratan kepegawaian untuk menduduki jabatan Dirjen Bimas Katolik, Menteri Agama RI bisa berkomunikasi dengan KWI atau Keuskupan untuk mengirimkan kandidatnya sesuai kriteria yang ditentukan Kemenag RI.
Masalahnya teramat sederhana, mengapa harus dibikin ruwet.
Pak Menteri, mohon diingat, Bapak adalah Menteri Agama untuk semua agama, bukan hanya untuk agama tertentu sekalipun itu agama yang dianut oleh kelompok mayoritas dalam artian jumlah bukan dalam artian pemenuhan hak dan kewajiban sebagai warga bangsa. Hak dan kewajibannya sama.
Pancasila tidak mengenal istilah mayoritas versus minoritas.
Pada kesempatan ini, saya mengusulkan kepada Bapak, agar ibadah haji dan umrah dikeluarkan dari Kemenag RI dan dikelola BUMN Nasional baru khusus Haji dan Umrah. Saya yakin akan lebih profesional dan minim korupsi.
Kemenag RI fokus menjaga kerukunan kehidupan umat beragama di Indonesia yang selama ini selalu kedodoran. Cobalah kenali masalah secara utuh dan bangun sistem yang koordinatif dan sustainable.
Semoga tulisan ini bisa menjadi pembelajaran bagi Kementerian Agama RI ke depan.
*Akademisi Universitas Gadjah Mada
Baca juga:
- Kemenag Khilaf Dirjen Bimas Katolik Dijabat Muslim
- Menag Jelaskan Dirjen Bimas Katolik Diduduki Muslim