Jakarta - Jumlah korban virus corona Covid-19 yang terus melonjak mendorong sejumlah negara menerapkan karantina menyeluruh (lockdown). Namun ada juga negara yang belum berani menerapkan lockdown dengan berbagai pertimbangan, termasuk aspek ekonomi. Mereka lebih memilih untuk melakukan karantina wilayah sembari terus melihat perkembangan yang terjadi sangat dinamis.
Sebenarnya apa perbedaan antara lockdown dengan karantina wilayah. Lockdown artinya suatu negara menutup akses keluar masuk dari warga negara asing untuk menghindari penyebaran virus corona. Sementar karantina wilayah artinya penutupan akses keluar masuk ke dari dari wilayah tertentu.
Baca Juga: Narendra Modi di Tengah Kekacauan Lockdown India
Negara memilih lockdown sebagai upaya preventif sejak dini
Suasana sepi terlihat di depan Piramida kaca museum Louvre di Paris saat diberlakukan lockdown untuk mencegah penyebaran virus corona Covid-19 di Perancis, Rabu, 18 Maret 2020. (Foto: Antara/Reuters/Christian Hartmann)Sejauh ini lebih banyak negara yang menerapkan karantina menyeluruh alias lockdown. Sebab mereka khawatir bila hanya akses penutupan untuk wilayah tertentu yang terpapar dampak, bisa saja menular ke wilayah lain. Untuk itu, negara memilih mengunci total seluruh wilayahnya sebagai upaya preventif sejak dini.
Namun umumnya negara selain menerapkan lockdown juga memberlakukan karantina untuk wilayah tertentu seperti China dan Italia. China memberlakukan penutupan akses masuk warga negara asing ke negara itu. Namun Negeri Tirai Bambu itu juga mengkarantina 16 kotanya termasuk Wuhan di Provinsi Hubei, sejak akhir Januari hingga 8 April. Namun masa karantina Wuhan sudah dicabut.
Italia juga memberlakukan lockdown sekaligus karantina wilayah untuk kota-kota di Lombardia, Piedmont, Vebeto, Emilia-Romogna, dan Marche. Sebelumnya beberapa kota di Lodi sudah dikarantina sejak Februari. Kota Vatikan, dan Roma juga ikut dikarantina. Italia melakukan karantina total alias lockdown sejak 10 Maret 2020.
Denmark menjadi negara kedua di Eropa yang menerapkan lockdown sejak pertengahan Maret lalu dan rencananya akan berakhir pada 10 April. sementara El Savador lewat Presiden Nayib Bukelele telah resmi mengumumkan lockdown pada Minggu, 22 Maret. Warga diwajibkan tinggal di dalam rumah selama kurang lebih 30 hari. Hanya satu orang dalam keluarga yang diperbolehkan keluar untuk belanja kebutuhan pokok selama pendemi berlangsung.
Sebuah kendaraan militer Italia berpatroli selama lockdown mencegah penyebaran virus corona di Milan pada 22 Maret 2020. (Foto: Antara/REUTERS/DANIELE MASCOLO).
Simak Pula: Prancis Perpanjang Lockdown Hingga 15 April
Prancis membatasi penggunaan masker
Irlandia juga menerapkan lockdown. Perdana Menteri, Leo Varadkar resmi mengumumkan pemberlakuan lockdown sejak Sabtu, 28 Maret hingga 12 April 2020 mendatang. Prancis mulai menerapkan lockdown sejak 17 Maret. Selain pembatasan gerak warga, Prancis juga membatasi penggunaan masker.
Negara di Eropa Timur, Polandia memberlakukan lockdown sejak 15 Maret hingga 12 April. Arab Saudi menerapkan lockdown sekaligus karantina wilayah untuk Jeddah, setelah itu Riyadh, Mekkah, dan Madina. Beberapa negara seperti Malaysia, Filipina, Selandia Baru, Spanyol, Libanon, dan Republik Ceko menerapkan karantina menyeluruh atau lockdown. []
(Alvika Septianingrum)
