TAGAR.id, Shanghai, China – Penduduk kota China yang terbesar dan pusat finansial, Shanghai, 1 Juni 2022, mulai keluar dari rumah masing-masing setelah lockdown besar-besaran yang diberlakukan selama dua bulan dicabut.
Banyak dari 25 juta penduduk Shanghai naik bis dan kereta ketika sistem transportasi mulai dioperasikan lagi. Mereka kembali ke kantor atau pergi ke toko untuk pertama kalinya sejak lockdown diberlakukan pada awal April 2022. Lainnya melakukan latihan kebugaran atau berjalan-jalan guna menghirup udara segar.
Tetapi kota China yang terbesar itu masih berada di bawah pembatasan ketat, di mana pusat-pusat perbelanjaan dan bisnis retail dibuka secara bertahap dan tidak boleh melewati kapasitas 75%, sementara bioskop dan gym masih tutup.
Shanghai memberlakukan lockdown ketat guna membendung perebakan Covid-19 yang baru akibat varian omicron yang sangat menular. Lockdown menyebabkan keluhan dan kemarahan akibat kurangnya makanan segar dan obat-obatan, serta protes publik yang tidak biasa terjadi, di mana penduduk berteriak secara serentak dari jendela apartemen mereka. Insiden ini terekam dan cepat menyebar di media sosial.
Lockdown ini juga menyebabkan kegiatan ekonomi stop total di pusat finansial ini karena Beijing semakin keras memberlakukan kebijakan nol-COVID. (jm/ka)/voaindonesia.com. []