Lingkaran Oligarki, Gibran: Veronica Koman Ngawur

Putra sulung Presiden Joko Widodo (Jokowi), Gibran Rakabuming Raka menanggapi cuitan advokat pro-Papua Veronica Koman di Twitter soal oligarki.
Gibran Rakabuming menerima Kartu Tanda Anggota (KTA) PDIP di Sekretariat DPC PDIP Solo, Senin 23 September 2019. (Foto : Tagar/Reyma Pramista)

Jakarta - Putra sulung Presiden Joko Widodo, Gibran Rakabuming Raka menganggap cuitan Veronica Koman di Twitter yang mengaitkan patung Jenderal Sudirman di belakang ayahnya saat pengenalan staf khusus presiden, sebagai lingkaran oligarki, tidak dapat dibenarkan.

Gibran menimpali cuitan advokat pro-Papua itu, Minggu sore, 23 November 2019, menggunakan akun @Chilli_Pari.

"Ngawur!!," tulisnya dengan menyertakan unggahan @Veronica Koman.

Sejak awal ini adalah sindiran soal lingkaran oligarki di seputaran Jokowi yang dilanggengkan. Dari responsnya, ada yang bisa menangkap pesan tersirat tsb dan ada yang tidak.

Pantaun Tagar hingga Senin, 25 November 2019 pukul 10.45 WIB, cuitan Gibran telah di-retweet sebanyak 460 kali, serta mendapat likes 2133 kali.

Baca juga: Prabowo Curiga Komunis di Indonesia Masih Eksis

Gibran vs VeronicaCuitan Gibran Rakabuming Raka membalas sosok oligarki yang disebut-sebut advokat pro-Papua Veronica Koman. (foto: Twitter).

Reaksi warganet pun beragama menanggapi duduk permasalahan ini, namun lebih banyak yang meradang.

"Dia bukan WNI mas, dan ngg pernah nonton tipi" tulis @NdutChaniago. 

"Bukan gak pernah ntn tv tapi ga pernah belajar sejarah Indonesia. Jenderal Sudirman aja buat bcandaan si Vero, goblok emang!timpal @itsmeangling.

"Dia mungkin lg bercita-cita jd staf khusus presiden, tapi realitanya bukan dia yg terpilih," kata @SelaSimantari.

Sebelumnya, Veronica Koman mencuitkan foto Presiden Jokowi saat mengenalkan 7 staf milenial di beranda Istana Presiden, Kamis sore, 21 November 2019. 

Dia menuliskan sosok misterius di belakang RI-1 sambil mempertanyakan oligarki dengan melingkari patung Jenderal Sudirman.

Tidak lama setelah cuitannya direspons Gibran, Veronica mengklarifikasi permasalahan kemudian meminta maaf. 

Dia mengaku tidak pernah menginjak halaman Istana Negara, hanya melihat dari samping saat mengantar surat dalam aksi Kamisan yang menuntut kejelasan hukum permasalah Hak Asasi Manusia (HAM) di Indonesia.

Baca juga: Rizieq Shihab Dianggap Menyalahi Prosedur

Veronica Koman vs GibranVeronica Koman membuat cuitan oligarki dan mengklarifikasi duduk permasalah. (foto: Twitter).

"Jujur saya tidak tahu itu patung Jenderal Sudirman. Seumur-umur ke Istana cuma pernah nyampe di sampingnya pas antar surat Kamisan. Saya juga hampir tidak pernah nonton TV. Saya minta maaf bagi yang merasa tersinggung soal pahlawan nasional," tulis @VeronicaKoman.

Kemudian, dia menautkan beberapa postingan berita online yang memberi judul kausalitas antara Jokowi dengan lingkaran oligarki. Veronica mengaku cuitan tersebut sengaja dibuatnya untuk menyindir. 

Dia menegaskan, untuk memahami makna tersirat dalam pesannya di Twitter, harus dilihat dengan jeli betul.

"Sejak awal ini adalah sindiran soal lingkaran oligarki di seputaran Jokowi yang dilanggengkan. Dari responsnya, ada yang bisa menangkap pesan tersirat tsb dan ada yang tidak. Yang pasti, ga jeli itu siluet patung Jenderal Sudirman bukan berarti ga tau siapa itu Jenderal Sudirman," tulis Veronica Koman. []

Berita terkait
Wamen Kabinet Jokowi-Ma'ruf Amin Dicap Bagi-Bagi Kue
Kabinet Indonesia Maju era Jokowi-Maruf Amin dicap bagi-bagi kue, lantaran memberikan porsi berlebih di posisi wakil menteri.
Iwan Fals Singgung Gibran-Rocky Gerung Presiden 2024
Musisi Iwan Fals menyodorkan dua nama bakal calon presiden 2024, yakni Gibran Rakabuming Raka dan Rocky Gerung di lini masa Twitter.
Surya Paloh Ungkap Belenggu Antara Jokowi dengan PKS
Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh menegaskan partainya tetap setia mendukung pemerintahan Joko Widodo-Maruf Amin, meskipun tetap butuh PKS.
0
Tinjau Lapak Hewan Kurban, Pj Gubernur Banten: Hewan Kurban yang Dijual Dipastikan Sehat
Penjabat (Pj) Gubernur Banten Al Muktabar meninjau secara langsung lapak penjualan hewan kurban milik warga di Kawasan Puspiptek.