Wamen Kabinet Jokowi-Ma'ruf Amin Dicap Bagi-Bagi Kue

Kabinet Indonesia Maju era Jokowi-Maruf Amin dicap bagi-bagi kue, lantaran memberikan porsi berlebih di posisi wakil menteri.
Presiden Jokowi memberikan pengarahan kepada siswa Sesko TNI dan Sespimti Polri di Istana Negara, Jakarta, Kamis, 23 Agustus 2018. (Foto: Antara/Hafidz Mubarak A).

Jakarta - Direktur Etos Indonesia Institute Iskandarsyah mempertanyakan keputusan Presiden Joko Widodo (Jokowi) memilih Wakil Menteri (Wamen) sebanyak 12 orang, yang dipandangnya seperti bagi-bagi kue.

Dia menilai ada ketidakefisienan posisi dalam kabinet ini. Tanpa wakil pun seorang menteri dianggapnya sudah dapat menjalankan tugas dengan baik, karena telah memiliki banyak bawahan.

Bisa (jatah parpol yang belum kebagian), bisa buat saya ini kabinet bagi-bagi kue.

Baca juga: Rizieq Shihab Dianggap Menyalahi Prosedur

"Fungsinya Wamen apa sih? Kan di bawah menteri ada sekjen, ada dirjen buat apa? fungsi wamen gunanya apa sih?" ujar Iskandarsyah kepada Tagar, saat ditemui di kawasan Gatot Subroto, Jakarta, Minggu, 24 November 2019.

Menurutnya, presiden tidak perlu memilih terlalu banyak figur untuk menduduki jabatan tertentu, karena hal itu hanya menggemukkan struktur, belum lagi jika dikaji menyoal pemborosan anggaran

Dia memandang kepemimpinan Jokowi jilid ke-2 ini bakal berbeda, karena makin banyak kepentingan. Sebab, saat Presiden RI ke-7 itu memenangkan Pilpres 2019, mendapat banyak dukungan dari partai politik, belum dihitung dengan keberadaan relawan pendukung.

Penambahan posisi di wamen, dia soroti layaknya politik balas jasa RI-1 atas dukungan banyak pihak dalam pilpres kemarin. 

"Bisa (jatah parpol yang belum kebagian), bisa buat saya ini kabinet bagi-bagi kue," ucap dia.

Jokowi, lanjutnya, memosisikan banyak tokoh di kementerian strategis untuk mengakomodir dukungan partai pendukung dan relawan saat kampanye.

"Masalahnya adalah wamen, karena wamen ini otomatis kabinetnya Pak Jokowi jadi kabinet gemuk nih," kata Iskandarsyah.

Baca juga: Menakar Potensi Terorisme Saat Reuni PA 212 di Monas 

Sebelumnya, Presiden Jokowi telah melantik 12 Wakil Menteri Kabinet Indonesia Maju periode 2019-2024, di antaranya.

1. Wakil Menteri Luar Negeri: Mahendra Siregar

2. Wakil Menteri Pertahanan: Wahyu Sakti Trenggono

3. Wakil Menteri Agama: Zainut Tauhid Sa'adi

4. Wakil Menteri Keuangan: Suahasil Nazara

5. Wakil Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat: John Wempi Wetipo

6. Wakil Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan: Alue Dohong

7. Wakil Menteri Perdagangan: Jerry Sambuaga

8. Wakil Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi: Budi Arie Setiadi

9. Wakil Menteri Agraria dan Tata Ruang: Surya Tjandra

10. Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara: Budi Gunadi Sadikin

11. Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara: Kartika Wirjoatmodjo

12. Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif: Angela Tanoesoedibjo

Masih ada beberapa Kementerian era Jokowi-Ma'ruf Amin yang dikabarkan bakal mendapatkan jatah wakil, salah satu yang belum kebagian adalah Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim. []

Berita terkait
Surya Paloh Ungkap Belenggu Antara Jokowi dengan PKS
Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh menegaskan partainya tetap setia mendukung pemerintahan Joko Widodo-Maruf Amin, meskipun tetap butuh PKS.
Jokowi Ingin Tiru Desa Kumuh di Korea Selatan
Jokowi ingin tiru desa kumuh di Korea Selatan yang kini Instagrammable mirip Kota Santorini di Yunani.
Prabowo Curiga Komunis di Indonesia Masih Eksis
Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto curiga ideologi komunis dan gerakan komunisme di Indonesia masih eksis.
0
Surya Paloh Sebut Nasdem Tidak Membajak Ganjar Pranowo
Bagi Nasdem, calon pemimpin tak harus dari internal partai. Ganjar Pranowo kader PDIP itu baik, harus didukung. Tidak ada membajak. Surya Paloh.