Jakarta - Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Malaysia, Syed Saddiq Abdul Rahman menjadi korban kerusuhan antar suporter Indonesia dan Malaysia.
Hal itu terjadi ketika pertandingan sepak bola antara Timnas Indonesia dan Malaysia dalam perebutan kursi Piala Dunia 2020 yang diselenggarakan pada Kamis, 5 September 2019.
Melalui unggahan Instagram, Saddiq mengaku bahwa para pendukung Timnas Indonesia melempari besi, botol, hingga suar berkali-kali ke arah tribun tamu.
Siapakah, Saddiq yang kabarnya digandrungi publik karena wajahnya yang tampan bak pangeran. Berikut lima fakta menteri muda Malaysia Syed Saddiq yang berhasil Tagar himpun dari berbagai sumber
1. Bandel saat kecil
Saat menghadiri acara Indonesia Future Fest pada Maret 2019, Menpora Malaysia itu mengisahkan bagaimana saat masih kecil, dia mengaku bukan tergolong siswa yang rajin dalam bidang akademis.
Dia bercerita kalau masa kecilnya terlalu banyak main game dan terkenal nakal. Meski ibunya pernah dinobatkan sebagai pengajar terbaik se-Malaysia, tetapi dia justru sempat dikeluarkan dari sekolah lantaran terlalu bandel.
2. Menteri termuda se-Asia
Lahir pada tanggal 6 Desember 1992 di Pulai, Johor Bahru, Johor, Malaysia. Usia 25 tahun, Saddiq sudah berhasil menduduki jabatan politik strategis di kabinet Mahathir Mohamad pada Mei 2018.
Sebelumnya ia menjadi pemimpin sayap pemuda Parti Pribumi Bersatu Malaysia (PPBM), partai pendukung Mahathir ketika mencalonkan diri menjadi perdana menteri. Imbalannya, dia mendapat jatah menteri pemuda dan olahraga.
Dengan pencapaian luar biasa tersebut, media-media Asia pun menobatkan Saddiq sebagai menteri kabinet termuda seantero Asia.
3. Pernah diteror sampai suap
Ketika masih menjadi ketua pemuda PPBM, Saddiq sempat merasa terganggu dengan banyaknya teror yang mengancamnya. Dia diteror dengan dikirimi sejumlah "foto sensitif".
Tidak hanya dia, sejumlah orang yang juga sempat meneror ayah serta saudara lelakinya. Menurut pengakuaannya, pelaku teror kemungkinan adalah orang yang pernah menawarkan uang 5 juta ringgit (Rp 16,8 miliar) untuk pergi dari Malaysia serta partainya, PPBM.
Saat itu, Saddiq getol kampanye untuk Mahathir dalam rangka mengalahkan Mantan Perdana Menteri Malaysia, Najib Razak.
4. Ahli debat
Selain ketampanannya, Saddiq juga dikenal sebagai jago podium. Dia pernah menjadi juara debat bahasa Inggris paling prestisius di Asia, Asian British Parliamentary (ABP). Setidaknya tiga kali berturut-turut ia menyabet prestasi itu.
Dia juga pernah dijulki oleh media sebagai "Asia's Top Debater" atau "Pendebat Paling Top Se-Asia". Kemampuan itulah yang mengantarkan dirinya ke jabatan yang kini diemban.
5. Tolak beasiswa dari Universitas Oxford
Sebelum resmi menjadi Menpora, Saddiq mendapat tawaran beasiswa senilai 400 ribu ringgit atau setara dengan Rp 1,3 miliar lebih dari universitas ternama dunia, Universitas Oxford pada Juni 2017.
Pilihan Saddiq menolak tawaran menjadi mahasiswa S2 jurusan Kebijakan Publik Universitas Oxford lantaran ia lebih memilih berkiprah di dunia politik Malaysia.
"Malaysia akan selalu menjadi prioritas No. 1 saya. Oxford bisa menunggu," ucap Saddiq lewat Twitter. []