Liga 2 Belum Jelas, Legenda PSCS Cilacap Mantap Jualan Sate

Tak jelasnya kompetisi Liga 2 membuat legenda sepak bola PSCS Cilacap banting stir berjualan sate ayam.
Pemain PSCS Cilacap, Syaiful Bahri tengah membakar sate ayam dagangannya di kawasan Rawa Bendungan, Cilacap. Jualan sate ayam jadi profesi barunya sejak pandemi Covid-19 sembari menanti kepastian nasib kompetisi sepak bola Liga 2. (Foto: Tagar/Sri Nugroho)

Cilacap - Ditundanya kompetisi Liga 1 dan Liga 2 oleh PSSI menghadirkan kekhawatiran tersendiri bagi stakeholder sepak bola Indonesia, khususnya para pemain. Mengisi kekosongan jadwal latihan dan pertandingan, legenda PSCS Cilacap, Syaiful Bahri mantap menekuni usaha jualan sate ayamnya. 

Hingga saat ini, belum ada kepastian terkait masa depan kompetisi musim 2020. Penundaan sampai November 2020 disebabkan oleh tidak turunnya izin keramaian dari kepolisian akibat angka kasus pandemi Covid-19 di Tanah Air yang belum juga menunjukkan grafik menurun.

Bahkan jika kondisi ini tak berubah, bukan tak mungkin kompetisi musim 2020 benar-benar ditiadakan. Alhasil, pemain sepak bola menjadi salah satu pihak yang paling terdampak. Sebab tidak ada pemasukan yang bakal diterima. Padahal mereka menggantungkan hidupnya dari dunia si kulit bundar.

Beruntunglah bagi sejumlah pemain di Indonesia yang punya usaha sampingan di luar sepak bola. Para pemain di kelompok ini tentunya sudah jauh lebih tenang jika kompetisi tak berputar.

Alhamdulillah langganan saya itu mulai dari suporter hingga relasi lainnya seperti perkantoran di kawasan Cilacap.

Salah satu pemain yang sudah punya sandaran hidup adalah winger PSCS Cilacap, Syaiful Bahri. Pemain asli Cilacap itu kini punya usaha yang sudah bisa diandalkan sebagai pemasukan keseharian, yakni dengan berdagang sate ayam.

Usaha dagang sate ayam dan lontong ini, dijalani Syaiful Bahri secara intens sejak kompetisi dihentikan akibat pandemi Covid-19 Maret 2020 lalu. Pemain yang sudah 11 musim bergabung di PSCS tersebut langsung menyiasati dengan banting setir ke usaha di luar sepak bola. 

Syaiful yang biasanya dikenal sebagai pemain lincah yang menyisir sisi lebar lapangan, sejak saat itu harus lincah memainkan tangan saat membakar sate dagangannya.

"Kompetisi yang masih tanda tanya karena belum jelas masa depannya, sudah pasti membuat kami pemain gelisah. Namun saya bersyukur sejak awal pandemi Maret lalu, saya sudah punya usaha kecil-kecilan yang bisa diandalkan untuk hidup sehari-hari," kata Syaiful Bahri kepada Tagar, Sabtu, 10 Oktober 2020.

Bahkan sejak dirintis Maret 2020 lalu, kini Syaiful sudah punya dua lapak kaki lima di lokasi yang berbeda di Kabupaten Cilacap. Dan untuk menjalankannya, dia juga sudah punya empat karyawan.

Nama Syaiful Bahri yang sudah begitu akrab ditelinga masyarakat Cilacap, cukup membantunya dalam berdagang. "Alhamdulillah langganan saya itu mulai dari suporter hingga relasi lainnya seperti perkantoran di kawasan Cilacap," ujarnya.

 Baca juga: 

Syaiful Bahri bersama sang istri sudah berjualan selepas subuh. Dua lapak sate ayam miliknya yang kini sudah berjalan berlokasi di Pasar Kuripan dan di area Rawa Bendungan. Waktu berjualan dilakukan mulai sekitar pukul 06.00 WIB hingga 10.00 WIB. 

"Alhamdulillah Mas, rata-rata sehari bisa terjual sekitar 400 sampai 500 tusuk sate. Kalau akhir pekan atau hari libur bisa laku lebih banyak lagi. Belum termasuk kalau ada pesanan lainnya," ucap pemain bernomor punggung 12 itu semringah.

Tidak hanya senang karena dapat penghasilan secara materi, Syaiful juga bangga bisa membuka lapangan kerja. "Ya meski baru empat orang karyawan saja Mas, tapi saya senang bisa membantu teman-teman yang memang sebelumnya belum punya pekerjaan," sambung dia.

Satu hal lagi, perlengkapan seperti hand sanitizer hingga masker juga selalu disiagakan saat berjualan. Terlebih saat ini masih dalam momen pandemi Covid-19. Tak lupa, dia juga berdoa semoga pagebluk corona dapat segera berlalu sehingga semua dapat berjalan normal seperti sebelumnya. 

"Kalau bicara nominal, tentu lebih besar yang didapat dari sepak bola. Namun dengan kondisi yang serba prihatin saat ini, saya selalu bersyukur tetap dapat memanfaatkan peluang yang ada demi menghidupi keluarga," pungkasnya. []

Berita terkait
Liga 1 Tak Jelas, 17 Pemain Asing Tinggalkan Indonesia
Liga 1 2020 tak ada kepastian sehingga pemain asing meninggalkan klub dan tak kembali ke Indonesia. Beberapa di antara mereka sudah dapat klub.
Liga 2 Belum Jelas, Persis Solo Genjot Fisik Pemain
Persis menunjukkan semangat dan motivasi tinggi saat mempersiapkan diri menghadapi kompetisi Liga 2. Pelatih berupaya meningkatkan fisik pemain.
Jadi WNI, Pemain Persija Marc Klok Dipanggil Timnas
Gelandang Persija Jakarta Marc Klok segera menjadi Warga Negara Indonesia (WNI).PSSI akan memanggil Klok untuk memperkuat timnas bila jadi WNI.