Laporan Corona Ganjar Pranowo ke Presiden Jokowi

Gubernur Ganjar Pranowo telekonferensi dengan Presiden Jokowi membahas penanganan virus corona di Jawa Tengah. Apa saja laporannya?
Gubernur Ganjar Pranowo saat telekonferensi dengan Presiden Jokowi soal penanganan pandemi virus corona di Jawa Tengah. (Foto: Humas Pemprov Jateng)

Semarang - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo melaporkan sejumlah langkah penanganan pandemi virus corona ke Presiden Jokowi. Laporan tersebut disampaikan dalam rapat terbatas lewat telekonferensi di rumah dinas Puri Gedeh, di Semarang, Selasa, 24 Maret 2020. 

Gubernur Ganjar mengaku telah menyiapkan sejumlah antisipasi untuk membendung serbuan coronavirus disease 2019 atau Covid-19. Mulai dari ringan, sedang sampai skenario terburuk telah dirancang. Bahkan menyiagakan sejumlah lokasi untuk dijadikan ruang isolasi tambahan jika terjadi pembeludakan pasien corona di Jawa Tengah.

Di hadapan Presiden Jokowi yang terpampang di layar televisi di depannya, Ganjar mengungkapkan rumah sakit rujukan Covid-19 lini satu di Jawa Tengah ada 13 rumah sakit. Lini dua ada 45 rumah sakit dan lini tiga adalah rumah sakit pelat merah lain. 

Kalau kondisi memburuk, kami sudah menyiapkan beberapa tempat seperti balai diklat atau hotel milik kami sebagai ruang isolasi.

Tak hanya itu, sejumlah dukungan dari rumah sakit swasta juga telah disiapkan. "Inventarisasi akan terus kami dorong termasuk beberapa rintisan rumah sakit di Solo dan Brebes yang akan kami siapkan khusus untuk penanganan virus ini," tutur dia. 

Selain tempat-tempat tersebut, kata Ganjar, sejumlah lokasi lain juga sudah didata. Di antaranya Balai Diklat Jawa Tengah, Balai Diklat Kementerian Agama, Asrama Haji Donohudan, Hotel Kesambi milik Pemerintah Jawa Tengah. 

Juga gelanggang olahraga seperti Stadion Jatidiri. Bahkan Ganjar juga meminta tenda-tenda disiapkan jajarannya sebagai alternatif paling akhir. 

"Kalau kondisi memburuk, kami sudah menyiapkan beberapa tempat seperti balai diklat atau hotel milik kami sebagai ruang isolasi. Balai diklat dan hotel milik Pemerintah Jawa Tengah memiliki kamar lumayan banyak, sehingga bisa disiapkan untuk itu," tutur dia. 

Gubernur berambut putih itu juga menyatakan telah berkoordinasi dengan TNI dan Polri dalam rangka persiapan kemungkinan terburuk. Beberapa aset milik dua lembaga negara itu sudah didata dan disiapkan sebagai ruang isolasi jika menghadapi kondisi darurat pandemi corona. 

"Saya sudah meminta BPBD untuk mendata, berapa jumlah tenda yang kami punya. Kami sudah mengantisipasi sampai sedetil itu sambil terus berusaha melakukan langkah-langkah preventif," ucapnya.

Ia berharap skenario buruk itu tidak sampai terjadi. Untuk itu, semua cara dalam rangka menekan angka penularan virus covid-19 harus dilakukan seoptimal mungkin.

"Kami harus melakukan tindakan preventif untuk pelandaian jumlah penderita. Supaya tidak semua tertular dan lari ke rumah sakit. Itu pasti memberatkan dan rumah sakit tidak akan mampu," ujarnya.

Diketahui, saat ini Pemprov Jateng telah menyiapkan 303 ruang isolasi yang tersebar di 58 rumah sakit yang ada. Jumlah itu dipastikan meningkat karena adanya dukungan beberapa rumah sakit swasta yang ikut berpartisipasi. []

Baca juga: 

Berita terkait
Ganjar Pranowo Minta Siswa Tak Dibebani Tugas Berat
Para guru di Jawa Tengah diminta tidak memberikan tugas berat kepada para siswa. Disarankan membahas materi yang berkaitan dengan covid-19.
Dokter Handoko Ditelepon Ganjar Pranowo, Ngapain?
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menelepon dokter berusia 80 tahun yang sempat viral karena dedikasinya, Handoko Gunawan.
Ketika Ganjar Pranowo Curhat Soal Hoaks Corona
Gubernur Ganjar Pranowo meminta suasana di Jawa Tengah tidak diperkeruh dengan informasi hoaks soal virus corona.