TAGAR.id, Jakarta - Langkah pemerintah yang menggalang dukungan untuk pembebasan dan kemerdekaan Palestina lewat pertemuan luar biasa tingkat wakil tetap negara anggota Organisasi Kerja sama Islam (OKI), mendapat apresiasi dari Ketua DPD RI, AA LaNyalla Mahmud Mattalitti.
Melalui prakarsa Indonesia, pertemuan luar biasa itu telah berhasil terselenggara di markas OKI di Jeddah, 25 April 2022 lalu.
Hal-hal seperti ini sudah harus dihapuskan di atas bumi. Maka harus dilakukan tindakan konkret dan terukur oleh negara-negara di dunia agar mereka benar-benar menghentikan serangan di jalur Gaza.
"Negara-negara OKI perlu memiliki langkah yang terukur untuk menghentikan agresi militer Israel terhadap Palestina," tutur LaNyalla, saat reses di Jawa Timur, Jumat, 29 April 2022.
Menurutnya, agresi ini bukan hanya membuat kekacauan dan gangguan sehingga masyarakat Palestina tidak dapat beribadah dan jatuh sebagai korban.
- Baca Juga: Perkuat Toleransi Keberagaman, PEWARNA Indonesia Minta Dukungan Ketua DPD RI
- Baca Juga: Bahas Perkembangan PB Muaythai Indonesia, Menpora dan Ketua KONI Temui Ketua DPD RI
"Tapi ini sudah genosida, dan ini harus segera dihentikan," tegasnya.
Senator asal Jawa Timur itu menilai Israel tidak cukup hanya dikecam. Karena yang dilakukan sudah masuk dalam kejahatan kemanusiaan.
LaNyalla dengan tegas menyampaikan Israel sudah melakukan pembantaian terhadap kelompok masyarakat lainnya melalui penindasan dan kekerasan.
- Baca Juga: Ketua DPD RI Minta Pemerintah Siapkan Strategi Respon Kenaikan Harga Minyak dan Gas Bumi
- Baca Juga: Ketua DPD RI Minta Pemerintah Desak PBB Beri Sanksi Israel Terkait Bentrok di Al-Aqsa
"Hal-hal seperti ini sudah harus dihapuskan di atas bumi. Maka harus dilakukan tindakan konkret dan terukur oleh negara-negara di dunia agar mereka benar-benar menghentikan serangan di jalur Gaza dan area suci kompleks Masjid Al-Aqsa," katanya.
Saat berita ini ditulis, pasukan Israel kembali melakukan penyerangan kepada warga di Komplek masjid Al-Aqsa, Palestina. Sekitar 42 warga Palestina menderita luka akibat serangan brutal tentara Israel, Jumat, 29 April 2022. []