Langkah Polres Sleman Setelah Kecolongan Aksi Klitih

Polres Sleman dan jajarannya sering kecolongan aksi klitih hingga ada yang terluka. Untuk mengantisipasinya Polres Sleman membentuk timsus pemburu.
Kapolres Sleman AKBP Rizki Ferdiasyah saat memberikan keterangan kepada wartawan, Senin 3 Februari 2020. (Foto: Tagar/Evi Nur Afiah).

Sleman - Kapolres Sleman Ajun Komisaris Besar Polisi (AKBP) Rizki Ferdiansyah menyebut telah membentuk Tim Khusus (Timsus) untuk memburu pelaku klitih yang baru-baru ini melukai korban di jalan dan meresahkan masyarakat.

Timsus ini dibentuk karena aksi klitih kembali marak akhir-akhir ini. Timsus dipimpin langsung oleh Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Sleman. "Saya bentuk Tim Khusus gabungan dari penyidik polsek dan penyidik polres yang kapasitasnya kemampuan macam-macam saya gabungkan," kata AKBP Rizki kepada wartawan, Senin 3 Februari 2020.

Rizki mengatakan para pelaku penganiayaan tanpa motif tidak memiliki dasar pola kapan mereka beraksi. Para pelaku melihat situasi bila mana aparat kepolisian lengah. Saat itulah para pelaku langsung memanfaatkan situasi.

Rizki menyadari baru-baru ini memang wilayahnya banyak mengalami kejadian kriminalitas khususnya di jalanan. Namun hal itu tidak bakal menyurutkan anggotanya untuk mengungkap kejahatan.

Untuk mengatasi hal tersebut, aparat kepolisian bakal meningkatkan patroli keamanan di wilayah yang sepi dan pernah terjadi kasus kriminalitas khususnya di malam hari. Ada saat tertentu petugas melakukan patroli dalam jumlah besar.

Saya bentuk Tim Khusus gabungan dari penyidik polsek dan penyidik polres yang kapasitasnya kemampuan macam-macam saya gabungkan.

"Yang pasti ada patroli setiap malam, kedua setiap malam Minggu dan malam Senin patroli besar, ketiga sudah ada lokasi-lokasi kejadian yang menjadi atensi aparat kepolisian," ucapnya.

Dia mengakui pihaknya juga tetap tidak bisa memastikan wilayah mana saja yang sepi dan yang ramai aksi kejahatan ini. Alasannya sudah dilakukan patroli pun, pelaku berpindah melakukannya ke tempat lain. Rizki menyebut polisi sering kecolongan. "Semalam kita piket sampai jam 2 pagi, eh ada kejadian jam 2 lewat. Berartikan dia (pelaku) nunggu kapan polisi lengah," katanya.

Seperti diketahui, baru-baru ini seorang ojek online bernama Enriko 40 tahun menjadi korban aksi klitih di Sleman. Korban mengalami luka di bagian wajahnya setelah terkena sabetan senjata tajam oleh pelaku orang tak dikenal. Peristiwa itu terjadi pada Sabtu 1 Februari 2020 pagi menjelang Subuh.

Tak hanya itu, berdasarkan informasi yang diperoleh pada Senin 3 Februari 2020 juga penganiayaan serupa. Lokasi kejadian di wilayah Kronggongan, Sleman. Pelaku menganiaya korban tanpa motif lalu kabur. Hal itu membuat masyarakat geram dibuatnya. []

Baca Juga:

Berita terkait
Sikap Ojek Online Soal Aksi Klitih di Yogyakarta
Komunitas driver online Yogyakarta menyebut aksi klitih sudah membuat resah warga. Tidak salah jika Yogyakarta sudah darurat klitih.
Ojek Online Jadi Korban Klitih di Sleman
Ojek online menjadi korban kekerasan di jalanan atau klitih di Sleman. Korban dibacok bagian wajah. Korban saat ini terbaring di rumah sakit.
Berikut Langkah Polres Sleman Cegah Aksi Klitih
Polres Sleman beserta jajaran menggiatkan patroli mencegah klitih pada jam-jam kritis. Kenyamanan warga menjadi hal utama.
0
Indonesia Akan Isi Kekurangan Pasokan Ayam di Singapura
Indonesia akan mengisi kekurangan pasokan ayam potong di Singapura setelah Malaysia batasi ekspor daging ayam ke Singapura