Kurang Tidur Puasa Pengaruhi Perilaku Mengemudi

University of Leuven, Belgia, melakukan studi bahwa orang yang berpuasa bisa memengaruhi perilaku mengemudi. Dampaknya fatal.
Ilustrasi. (Foto: pixabay).

Jakarta - University of Leuven, Belgia, melakukan studi bahwa orang yang berpuasa bisa memengaruhi perilaku mengemudi.

Dari Gulfnews, dikutip Tagar, Kamis, 9 Mei 2019, penelitian itu menemukan bahwa kurangnya waktu tidur selama Ramadan sedikit meningkatkan rasa kantuk. 

Menurut laporan yang diterbitkan Emirates Driving Institute (EDI) pada 2013, kurang tidur dapat menyebabkan gangguan kinerja mengemudi, iritabilitas dan mengantuk pada siang hari.

Konsentrasi berkurang atau karena mengantuk dapat menyebabkan reaksi pengendara yang lebih rendah. Kondisi itu bisa menyebabkan pengemudi lalai sehingga mengubah kecepatan tanpa disadari dan menjadi tidak sabar dengan pengendara lain.

Sementara itu, pengendara yang menderita diabetes harus lebih berhati-hati lagi selama puasa. Konsultan endokrinologi di Aster Jubilee Medical Complex, Dubai, Dr Prakash Pania, juga mengingatkan efek kadar gula darah rendah saat berpuasa yang mempengaruhi cara berkendara.

Penderita hipoglikemia, ketika kadar gula darah turun menjadi 70 mg/dl atau lebih rendah, akan menimbulkan gejala termasuk rasa lapar, lemah, lelah, dan pusing. Pada tahap ini, mereka yang mengemudi dapat menjadi ancaman serius bagi diri mereka sendiri dan orang lain.

Jika pengendara seperti itu tetap beraktivitas mengendarai kendaraan bermotor, mereka akan menjadi lebih lelah. Lebih parah lagi, mereka lebih sulit membuat keputusan dan memfokuskan pengelihatannya.  []

Baca juga: 

Berita terkait
0
Hasil Pertemuan AHY dan Surya Paloh di Nasdem Tower
AHY atau Agus Harimurti Yudhoyono mengaku sudah tiga kali ke Nasdem Tower kantor Surya Paloh. Kesepakatan apa dicapai di pertemuan ketiga mereka.