Kronologi Amak Santi Lumpuhkan 2 Begal hingga Tewas, Hanya 30 Menit

Belakangan ini, sosok Murtede alias Amak Santi (34), menuai sorotan, pasalnya, ia melumpuhkan dua begal hingga tewas. Begini kronologinya.
Amak Santi Lumpuhkan 2 Begal. (Foto: Tagar/Dok Istimewa)

TAGAR.id, Jakarta - Belakangan ini, sosok Murtede alias Amak Santi (34), menuai sorotan, pasalnya, ia melumpuhkan dua begal hingga tewas karena hendak merampoknya di Jalan Desa Ganti, Dusun Matek, Praya Timur, Lombok Tengah, pada Minggu, 10 April dini hari. Begini kronologinya.

Amak Santi menceritakan kalau dirinya dibuntuti dua motor di Jalan Raya Desa Ganti Kecamatan Praya saat hendak menjenguk ibunya di salah satu Rumah Sakit di Lombok Timur sekitar pukul 01.00 WITA, Minggu, 10 April 2022.

Setelah dibuntuti hampir 10 menit, dua lampu motor itu pun semakin dekat. Setiba di Dusun Bebile, Jalan Desa Ganti, satu pemotor begal berboncengan sempat menyenggol Amak Santi dari samping.

Lalu, Amak Santi pun diadang dua orang dalam satu motor itu. Si begal bertanya hendak ke mana. Ia menjelaskan mau ke rumah sakit membawakan keluarga nasi untuk sahur di sana.


Setelah itu dikasih minum orang di sana pulang ke rumah memberi tahu keluarga saya tidak pernah berniat bersembunyi atau apa.


“Tiba-tiba setelah dia tanya saya mau ke mana, begal pakai baju hitam tebas saya dua kali pakai celurit di lengan saya dan tebas dari belakang kena punggung pakai samurai,” kata Amak Santi dikutip dari Kumparan, Sabtu, 16 April 2022.

Amak Santi tak mempan meski ditebas samurai dan parang oleh begal. Entah ilmu apa yang dia pelajari hingga kebal begitu. Ia tak ingin bercerita soal kekebalannya itu.

Karena merasa terancam, Amak Santi pun berbalik menyerang mengeluarkan pisau yang dia simpan di pinggangnya. Ia sengaja membawa senjata tajam berupa pisau sejenis keris malam itu.

“Karena malam sudah larut saya memang sengaja membawa senjata tajam. Sampai di timur Desa Ganti, saya diikuti dari belakang. Dua motor pakai Scoopy, tidak tahu kalau mereka begal,” katanya.

“Saya lihat di belakang bawa parang, saya ke kiri di sana dalam. Wah, terus saya ambil pisau saya langsung berlawanan setelah dia coba menusuk saya,” katanya.

Setelah itu, ia pun menusuk dada begal yang mengenakan baju hitam yang belakangan diketahui inisial OWP. Setelah satu begal berhasil ia lumpuhkan, begal lain berinisial P kembali menyerang punggung Amak Santi menggunakan samurai.

“Nah, dia kira temannya tidak kena dengan pisau saya. Dia coba melarikan motor saya oleh satu begal ini. Saya langsung tusuk bagian punggung setelah beberapa kali tusukan yang dia arahkan ke saya,” kata Amak Santi.

Setelah berhasil melumpuhkan dua begal inisial P dan OWP, Amak Santi kembali mendapat serangan dari salah satu begal lainnya yang menggunakan sarung serta peci itu. Namun, begal ketiga ini kabur bersama teman begal lainnya.

“Satunya tidak menyerang. Saya lihat semua bawa senjata tajam. Wajahnya tidak kelihatan. Senjatanya panjang semua,” kata Amak Santi.

Hampir 30 menit meladeni tiga orang begal yang menyerang dirinya, Amak Santi pun tidak melihat ada tanda-tanda kendaraan melintas di Jalan Desa Ganti selama berduel dengan begal.

Ketika ia berhasil lolos dari kejadian maut itu, Amak Santi pun sempat berteriak meminta pertolongan ke warga sekitar lokasi kejadian. Ia pun tak mendengar satu orang pun membantu dirinya.

“Padahal ada rumah di pinggir jalan itu. Tapi tidak ada yang bantu. Saya teriak tolong maling,” kata Amak Santi.

Berselang sekitar 20 menit setelah dua begal terkapar oleh pisau yang dia selipkan di pinggangnya, setelah itu ia mendatangi rumah warga untuk minta segelas air untuk minum.

“Setelah itu dikasih minum orang di sana. Pulang ke rumah memberi tahu keluarga. Saya tidak pernah berniat bersembunyi atau apa,” kata Amak Santi.

Kasus ini lalu bergulir di kepolisian dan Amak pun ditahan. Warga protes hingga terjadi demonstrasi di depan kantor polisi. Tapi Polres Lombok Tengah akhirnya menangguhkan penahanan atas permintaan keluarga.

Amak Santi yang sudah ditetapkan sebagai tersangka itu dipulangkan sejak Rabu, 13 April 2022. Ia dijemput keluarganya serta Kepala Desa Ganti selaku penjamin penangguhan penahanan.

Kabid Humas Polda NTB Kombes Artanto menjelaskan, penetapan tersangka terhadap Amak Santi akan diperjelas dengan penyelidikan dan penyidikan dalam oleh kepolisian.

"Bagaimana hakim bisa menentukan? Tentunya harus melalui proses peradilan agar bisa diputuskan dan ditetapkan status dari Amak Santi. Kalau orang jadi tersangka belum tentu menjadi terpidana,” kata Artanto. []

Berita terkait
Mantap Jenderal! Kapolda Metro Akan Terjun Langsung ke Lokasi Rawan Begal dan Tawuran
Fadil menyebutkan pihaknya sudah mendapatkan laporan dari masyarakat akan banyaknya kasus tawuran dan begal yang amat meresahkan masyarakat.
Trik Cerdas Menghindari Aksi Begal
Bahkan pelaku pembegalan tidak segan menghabisi nyawa korban atau melukai korban dengan senjata tajam.
Demokrat : Yusril Jual Pengetahuannya untuk Pembegal Politik
Pro AHY menyebyt Yusril sebagai politikus karatan karena ia hanya menjual pengetahuannya untuk para pembegal politik.
0
Elon Musk Sebut Pabrik Mobil Baru Tesla Rugi Miliaran Dolar
Pabrik mobil baru Tesla di Texas dan Berlin alami "kerugian miliaran dolar" di saat dua pabrik kesulitan untuk meningkatkan jumlah produksi