Krisis Air Bersih, Warga Maros Unjuk Rasa

Krisis air bersih, warga Maros Sulawesi Selatan menggelar aksi unjuk rasa di halaman kantor bupati.
Warga dan mahasiswa melakukan aksi unjuk rasa di depan kantor Bupati Maros, Kamis 25 Juni 2020. (Foto: Tagar/Aan Febriansyah)

Maros - Ratusan warga dan mahasiswa di Maros, Sulawesi Selatan melakukan aksi unjuk rasa di halaman kantor bupati, Kamis, 25 Juni 2020. Warga melakukan unjuk rasa menuntut pemerintah kabupaten menuntaskan persoalan krisis air bersih.

Kami melakukan aksi ini untuk meminta kejelas berkaitan dengan krisis air bersih di Maros.

Dalam aksi unjuk rasa ini sempat berlangsung panas karena tidak ada perwakilan dari pemerintah setempat yang menemui.

"Kami melakukan aksi ini untuk meminta kejelas berkaitan dengan krisis air bersih di Maros, karena sampai saat ini tidak ada kejelasan dan pemerintah tidak serius. Kami hanya ingin bertemu bupati bukan dengan perwakilan bupati, karena kami yakin tidak akan ada solusi yang didapatkan," kata Arung Trio Priyi selaku koordinator aksi.

Arung menyebut, pemerintah setempat lebih mementingkan kebutuhan air untuk industri ketimbang kebutuhan warganya. Padahal, Undang-Undang Dasar 1945 pasal 33 dengan tegas menyebutkan jika air harus digunakan untuk kepentingan rakyat.

"Tapi di Maros ini, pemerintah lebih mementingkan kebutuhan industri yang ada. Ada dua perusahaan besar yang menggunakan sumber air kami di Batubassi," ujarnya.

Ia menambahkan, bawaha Pemkab Maros memang telah berkali-kali mengerjakan proyek pipanisasi ke area pesisir seperti di Kecamatan Bontoa, namun, menurutnya proyek itu tidak ada gunanya karena tetap saja air bersih tidak bisa sampai ke sana. Alasannya, debit air di hulu yang memang kurang.

"Mereka hanya memasang pipa dan membuat sumur penampung hujan. Itu bukan solusi buat kami. Sumur besar yang dibuat juga hanya bertahan beberapa bulan. Selebihnya kami harus berebut dengan ternak untuk air bersih," jelasnya.

Hingga akhir unjuk rasa warga dan mahasiswa tidak berhasil  berdialog dengan Bupati Maros. Selain di kantor bupati, mereka juga menggelar aksi di kantor DPRD Maros dan di jalan poros Maros Makassar. []

Berita terkait
Tujuh Petugas Medis Maros Masih Jalani Isolasi Mandiri
Tujuh tenaga medis di Kabupaten Maros Sulsel yang sebelumnya terpapar Covid-19 saat ini masih menjalani isolasi mandiri.
Tahapan Pilkada Maros Kembali Berlanjut
KPU Maros melanjutkan tahapan Pilkada setelah menerima peraturan KPU Nomor 5/2020 terkait lanjutan tahapan Pilkada 2020.
Maros Masuk Klaster Covid-19 di Sulsel
Maros, Luwu Timur dan Makassar menjadi tiga wilayah sebahai klatser penyebaran virus Covid-19 di Sulawesi Selatan.
0
Hasil Pertemuan AHY dan Surya Paloh di Nasdem Tower
AHY atau Agus Harimurti Yudhoyono mengaku sudah tiga kali ke Nasdem Tower kantor Surya Paloh. Kesepakatan apa dicapai di pertemuan ketiga mereka.