KPK era Firli Bahuri Buat Koruptor Makin Pesta Pora

Pengamat politik dari Universitas Al Azhar Indonesia (UAI) Ujang Komarudin menilai KPK era Firli Bahuri malah membuat para koruptor pesta pora.
Ketua KPK Firli Bahuri menyapa awak media di gedung KPK, Jakarta, Jumat (27/12/2019). (Foto: Antara/Risyal Hidayat)

Jakarta - Pengamat politik dari Universitas Al Azhar Indonesia (UAI) Ujang Komarudin menilai kinerja Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pada era kepemimpinan Firli Bahuri semakin meredup, malahan membuat para koruptor bisa berpesta pora.

Ujang menekankan, KPK era Firli Bahuri sudah tidak bisa diharapkan lagi oleh masyarakat. Dia menyebut para koruptor kini bisa bebas menyalahgunakan uang negara dengan adanya revisi UU KPK. Oleh sebab itu, komisi antirasuah kini melempem dalam tindakan pencegahan dan penanganan kasus korupsi

"Makin pesta pora para koruptor, makin senang. Karena itulah yang mereka inginkan. KPK dilemahkan, sehingga korupsi makin merajalela kemana-mana," kata Ujang saat dihubungi Tagar, Sabtu, 6 Juni 2020.

Baca juga: Kasus Nurhadi, BW Tantang Firli Bahuri Lepas Jabatan

Ujang sempat membandingkan gaya korupsi para koruptor masa lalu dan masa kini. Ironisnya, kata dia, korupsi era sekarang justru dilakukan secara terang-terangan.

"Kalau dulu di Orde Baru korupsinya masih di bawa meja. Kalau sekarang korupsinya sudah dengan meja-mejanya," ujarnya.

Mantan Staf Khusus Ketua DPR ini menegaskan, peran KPK sudah tak ada artinya, karena sudah semakin melemah. Dia mengaku tidak bisa berharap banyak pada lembaga antikorupsi ini.

Ujang KomarudinPemanggilan mereka menjadi tanda tanya bagi masyarakat. Apakah itu terkait menteri Jokowi atau hanya sebatas silaturahmi.

Makin pesta pora para koruptor, makin senang. Karena itulah yang mereka inginkan. KPK dilemahkan, sehingga korupsi makin merajalela.

Namun, lemahnya KPK sebenarnya masih bisa diperkuat lagi oleh DPR dan juga pemerintah. Kendati demikian, untuk saat ini baginya hal tersebut sulit diupayakan.

"Jangan pernah berharap pada pemerintah dan DPR, karena merekalah yang telah berhasil melemahkan KPK dengan merevisi UU KPK. Jadi wajar kalau saat ini KPK-nya mandul, tak ada kerja-kerja hebat dan besar," katanya.

Sebelumnya, Firli Bahuri sempat menyatakan bahwa KPK bukan lemah atau tak bekerja. Dia menyebut komisi antirasuah bekerja senyap dalam memberantas korupsi, dan tidak mengungkapnya kepada wartawan.

Baca juga: Klaim Kerja Senyap, ICW Suruh Firli Bahuri Baca UU KPK

Menanggapi hal tersebut, Peneliti Indonesia Corruption Watch (ICW) Kurnia Ramadhana mengatakan siaran pers dari Firli ke media pada Senin, 27 April 2020, sudah sepatutnya dikritisi. Utamanya pada bagian 'tidak koar-koar ke media'. 

Firli, kata dia, harus membaca dengan detail isi dari UU KPK. Baginya KPK saat ini bukan kerja tak bersuara. Justru, menurut Kurnia, KPK harus memberikan informasi kepada masyarakat pada setiap penindakan korupsi agar terpantau kerja.

"Pasal 5 tegas menyebutkan bahwa dalam menjalankan tugas KPK berpegang pada azas keterbukaan, akuntabilitas, dan kepentingan umum. Ini mengartikan bahwa masyarakat berhak tahu apa yang sedang dikerjakan oleh KPK (era Firli Bahuri). Hal itu diketahui melalui publikasi ke media," kata Kurnia lewat keterangannya, Selasa 28 April 2020. []

Berita terkait
Komitmen Firli Bahuri Diuji oleh Agus Andrianto
Joko Pranata menyebut Ketua KPK Firli Bahuri harus memproses laporannya terhadap dugaan gratifikasi yang diterima Kepala Kabaharkam Agus Andrianto.
Firli Ungkap Maksud KPK Pajang Tersangka Saat Konpers
Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Firli Bahuri mengungkap alasan dihadirkannya tersangka saat konferensi pers Senin, 27 April 2020.
Fokus Corona, Firli Bahuri Janji Tak Ungkit Naik Gaji
Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Firli Bahuri berjanji tidak mengungkit masalah naik gaji, untuk fokus pada penanganan virus corona.
0
Video Jokowi 'Menghadap' Megawati Sangat Tidak Elok Dipertontonkan
Tontonan video Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) yang sedang bertemu dengan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarno Putri, sangat tidak elok.