KPCDI: Jarum Habis, Nyawa Pasien Cuci Darah Terancam

KPCDI menyayangkan RS Chasan Boesoirie Ternate menghentikan pelayanan cuci darah karena kehabisan stok jarum fistula. Nyawa pasien terancam.
Ilustrasi. (Foto: KPCDI)

Jakarta - Ketua Umum Komunitas Pasien Cuci Darah Indonesia (KPCDI) Tony Samosir menyayangkan pihak manajemen Rumah Sakit Umum Daerah Dr. H. Chasan Boesoirie Ternate, yang menghentikan pelayanan hemodialisa atau cuci darah karena kehabisan bahan medis habis pakai sejak Selasa, 24 September 2019.

"Sudah dua hari pasien cuci darah di sana tidak menjalani hemodialisa. Secara medis para pasien mengalami siksaan, karena sesak napas dan racun menumpuk dalam tubuh mereka. Bila tidak segera ditangani nyawa mereka terancam melayang," ujarnya Tony Samosir dalam keterangan tertulis diterima Tagar, Rabu, 25 September 2019.

Tony mengatakan Tim Advokasi KPCDI Pusat sudah berusaha menghubungi manajemen rumah sakit dan meminta agar pelayanan hemodialisa segera berjalan lagi.

"Mereka mengatakan kehabisan stok jarum fistula. Mereka sedang mengupayakan mendatangkan 300 set jarum tersebut dari Manado, tapi belum juga tiba," ujar Tony.

Penyakit ginjal kronis ini tidak boleh ditunda, jika ditunda pasien berisiko masuk ICU bahkan meninggal dan membebani biaya BPJS Kesehatan lebih besar lagi.

Ia menjelaskan ketika para perawat meminta ke manajemen agar pasien segera dilakukan tindakan cito (tindakan darurat) pun tidak bisa karena bahan medis kosong dan entah sampai kapan akan beroperasi lagi.

Tony Samosir juga adalah pasien gagal ginjal yang sudah menjalani transplantasi ginjal.

Menurut Tony, terlepas apa masalahnya, manajemen telah lalai dalam melayani proses tindakan hemodialisa bagi pasien gagal ginjal.

"Kalau itu karena faktor manajemen nunggak bayar ke distributor atau penyebabnya karena piutang BPJS Kesehatan, tidak boleh semena-mena menghentikan pelayanan. Harusnya jauh-jauh hari sudah diantisipasi. Nyawa pasien adalah segalanya," ujar Tony.

Ia meminta Dinas Kesehatan dan BPJS Kesehatan setempat proaktif menyelesaikan permasalahan ini. Jangan hanya menjadi problem rumah sakit tersebut semata. 

"Penyakit ginjal kronis ini tidak boleh ditunda, jika ditunda pasien berisiko masuk ICU bahkan meninggal dan membebani biaya BPJS Kesehatan lebih besar lagi," ujar Tony

Ia menegaskan, jika terjadi hal-hal yang akan mencelakakan pasien cuci darah di sana karena desakan KPCDI tidak digubris, organisasinya akan mengajukan gugatan secara hukum kepada pihak-pihak yang lalai menjalankan tugas sesuai tupoksi (tugas pokok dan fungsi)-nya. []

Berita terkait
Cemino, Akses Utama Bagi Pasien Cuci Darah
Seharusnya dokter meminta pasien membuat akses cemino terlebih dahulu sebelum 3 bulan pasien gagal ginjal menjalani terapi cuci darah.
Surat Komunitas Cuci Darah untuk Menteri Kesehatan
Komunitas Pasien Cuci Darah Indonesia (KPCDI) mengirimkan surat kepada Kementerian Kesehatan RI. Berikut ini isi surat lengkapnya.
Para Pasien Cuci Darah Layangkan Somasi ke BPJS
Para pasien cuci darah tergabung dalam Komunitas Pasien Cuci Darah Indonesia (KPCDI) Melayangkan Surat Somasi Kepada BPJS Kesehatan.
0
Usai Terima Bantuan Kemensos, Bocah Penjual Gulali Mulai Rasakan Manisnya Hidup
Dalam hati Muh Ilham Al Qadry Jumakking (9), sering muncul rasa rindu bisa bermain sebagaimana anak seusianya. Main bola, sepeda.