Kota Layak Anak dan Penderita Polio di Kota Parepare

Kota Parepare dinobatkan sebagai kota layak anak, namun di sana ada seorang anak yang terserang penyakit Polio yang belum mendapatkan bantuan.
Syarifah bersama anaknya penderita polio di Kota Parepare. (Foto: Tagar/Irsal Masudi)

Parepare - Bulan Juli lalu, Pemerintah kota Parepare dinobatkan sebagai kota layak anak kategori madya dalam ajang Indonesia’s Attractiveness Award 2019.

Bukan hanya itu, dalam acara yang sama kota Parepare juga meraih penghargaan sebagai Kota Kecil Terbaik Sektor Infrastruktur.

"Kota Parepare mendapatkan dua penghargaan sekaligus yang diterima oleh Wali Kota Parepare dalam Indonesia’s Attractiveness Award 2019, peringkat Gold sebagai Kota Kecil Terbaik Sektor Infrastruktur dan penghargaan Kota Layak Anak kategori Madya yang diterima Wakil Wali Kota,” ungkap Kabag Humas dan Protokol Pemkot Parepare, M Anwar Amir beberapa waktu lalu.

Namun, dibalik penghargaan yang diraih oleh kota kelahiran presiden ke 3 Indonesia, B J Habibie ini menyimpan ironi mendalam bagi keluarga Dullah dan Syarifah. Pasalnya, ia memiliki anak berusia 2 tahun tujuh bulan menderita penyakit yang dapat menyebabkan kelumpuhan yaitu polio.

"Anak saya diserang penyakit seperti ini kurang lebih enam bulan," kata Syarifah, Jumat 16 Agustus 2019.

Saat didatangi rumahnya di kecamatan bacukiki barat, tak jauh dari kantor Wali Kota Parepare dan gedung call centre terpadu, anak tersebut atas nama Muhammad Reski hanya menghabiskan hari-harinya terbaring diatas ranjang.

Menurut pengakuan Syarifah, bukannya mau membiarkan anaknya terbaring bergelut dengan penyakit, tapi kondisi perekonomiannya terbatas untuk membawa sang buah hati untuk berobat.

"Untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari saja itu sangat sulit,"tuturnya.

Kata dia, untuk mencukupi kebutuhan makan dan minum setiap hari, hanya mengharapkan kiriman uang belanja dari sang suami yang tengah merantau di pulau Kalimantan.

"Hanya menunggu kiriman dari suami," sebutnya.

Sejauh ini, Syarifah belum mendapatkan bantuan apapun dari pemerintah setempat. Untuk anaknya sendiri, ia mengaku hanya mendapatkan pengobatan dari pusat kesehatan masyarakat (Puskesmas).

"Untuk pengobatan anakku, hanya ditangani petugas puskesmas," tutupnya. []

Baca juga:

Berita terkait
Polres Parepare Perketat Pengawasan Pelabuhan
Jajaran kepolisian sektor Kawasan Pelabuhan Nusantara (KPN) melakukan pemeriksaan barang bawaan penumpang di pelabuhan Nusantara Parepare.
Dua Buron Kejari Parepare Serahkan Diri
Dua buronan Daftar Pencarian Orang (DPO) (Kejari) Parepare atas nama Muh Yamin dan Taufiqurrahman menyerahkan diri ke Kejaksaan Tinggi Sulsel, Rabu, 14 Agustus 2019.
Bara JP Jatim: Emil Dardak Belum Waktunya Berpartai
Ketua Bara JP Jatim Gianto Wijaya mengatakan Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Dardak tak cocok masuk dalam struktur partai.
0
Melihat Epiknya Momen Malam HUT DKI Jakarta Lewat Lensa Galaxy S22 Series 5G
Selain hadir ke kegiatan-kegiatan yang termasuk ke dalam agenda perayaan HUT DKI Jakarta, kamu juga bisa merayakannya dengan jalan-jalan.