Korban Meninggal Virus Corona Sudah Lebih dari 3.000

Jumlah korban yang meninggal akibat virus corona jenis COVID-19 terus melonjak.
Seorang penggemar klub Italia, Real Madrid menonton pertandingan dengan memakai pelindung tubuh untuk mengindari terkena virus corona. Jumlah korban meninggal di Italia mencapai 34 orang. (Foto: BBC News).

Jakarta - Jumlah korban yang meninggal akibat virus corona jenis COVID-19 terus melonjak. Berdasarkan data terbaru, Senin, 2 Maret 2020, jumlah korban meninggal secara global telah melebihi 3.000 orang, dengan tambahan laporan kematian baru di China sebanyak 42.

Lebih dari 90 persen korban meninggal itu berasal dari Provinsi Hubei, China, lokasi pertama kali virus itu ditemukan akhir tahun lalu. Seperti diberitakan dari BBC News, korban meninggal dengan jumlah cukup besar ditemukan di 10 negara, termasuk di Iran, lebih dari 50 orang dan Italia di atas 30.

Sementara jumlah korban yang terinfeksi di seluruh dunia sudah mencapai 90.000 kasus. Pertumbuhan tercepat ternyata terjadi di luar Tiongkok. Seluruh dunia bisa melihat fakta peningkatan tajam jumlah yang terinfeksi di saat laju pertumbuhan di China menurun.

Italia yang menjadi hotspot di kawasan Eropa, jumlah korban terinfeksi meningkat dua kali lipat dalam 48 jam. Menurut Badan Perlindungan Sipil Italia, ada 34 korban meninggal dan 1.694 yang terinfeksi. Amazon melaporkan dua karyawannya di Italia terinfeksi dan telah di karantina.

Irak Virus CoronaKuwait, Bahrain, Irak laporkan kasus virus corona terkait dengan Iran. (Foto: Antara)

Korea Selatan yang menjadi hotspot di Asia melaporkan 476 kasus baru sehingga sampai Senin ini jumlahnya meningkat menjadi 4.212 orang. Dari jumlah tersebut, sebanyak 3.081 kasus berasal dari kota Daegu dan 73 persen dari kasus ini dikaitkan dengan Gereja Shincheonji.

Isu yang berkembang, jemaah Gereja Shincheonji, kelompok Kristen pinggiran diyakini saling menulari dan kemudian menyebar ke seluruh negeri. Di Seoul, Wali Kota mendesak 10 juta penduduk untuk bekerja dari rumah dan menghindari tempat-tempat ramai.

Iran yang menjadi salah satu negara yang paling parah terkena dampak, berdasarkan data terbaru, ada sebanyak 54 korban meninggal dan 978 terinfeksi. Negara-negara termasuk Qatar, Ekuador, Luksemburg, dan Irlandia mengkonfirmasikan kasus pertama pertama mereka selama akhir pekan.

Begitu pula di Amerika Serikat, negara bagian New York juga mengkonfirmasikan kasus pertamanya. Pasien yang tertular virus corona itu seorang wanita berusia sekitar 30-an, yang belum lama ini baru pulang dari Iran. Sedangkan pria berusia 50 tahun dikabarkan meninggal.

Bagaimana situasi di China? Komisi Kesehatan Nasional China melaporkan ada 42 kematian baru yang semuanya di Hubei, pada Senin. Jumlah kasus baru yang dikonfirmasikan sebanyak 202, hanya enam yang di luar Hubei. Total jumlah yang meninggal di Tiongkok sudah mencapai 2.912 orang, dan 80.000 terinfeksi. []

Baca Juga:

Berita terkait
UEFA Bahas Dampak Virus Corona pada Piala Eropa 2020
UEFA bertemu untuk bahas dampak wabah virus corona terhadap Piala Eropa 2020 yang babak penyisihannya akan dimulai bulan ini
Kematian Pertama Akibat Virus Corona di Thailand
Pria di Thailand berusia 35 tahun meninggal dunia akibat virus corona. Dia juga mengalami sakit demam berdarah.
UPDATE: Total 13 Kasus Virus Corona di Irak
Pemerintah Irak mengumumkan lima kasus tambahan virus corona, di antaranya empat di Baghdad dan satu di Provinsi Babe, Irak.
0
Video Jokowi 'Menghadap' Megawati Sangat Tidak Elok Dipertontonkan
Tontonan video Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) yang sedang bertemu dengan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarno Putri, sangat tidak elok.