Korban Gas Beracun PT SMGP Mandailing Natal Mulai Membaik

Kondisi korban keracunan gas PT SMGP di Mandailing Natal mulai membaik. Beberapa di antaranya sudah meninggalkan rumah sakit.
Kabid Humas Polda Sumut Kombes Pol Hadi Wahyudi. (Foto: Tagar/Istimewa).

Medan - Kondisi korban yang dirawat di rumah sakit karena keracunan gas PT SMGP (Sorik Marapi Gheotermal Power) mulai membaik. Bahkan beberapa di antaranya sudah diperkenankan meninggalkan rumah sakit.

Kepala Bidang Hubungan Masyarakat (Kabid Humas) Kepolisian Daerah (Polda) Sumatera Utara (Sumut), Komisaris Besar Hadi Wahyudi mengatakan, sebagian dari korban keracunan gas yang sempat dirawat, sudah meninggalkan rumah sakit.

"Beberapa yang sempat dirawat sudah diperbolehkan pulang oleh pihak rumah sakit. Dan yang dirawat masih ada," kata Hadi Wahyudi, Selasa, 26 Januari 2021.

Menurut Hadi, situasi di sekitar lokasi sudah kondusif. Begitupun, hingga saat ini personel dari Polres Mandailing Natal (Madina) masih melakukan penjagaan di sekitar lokasi.

"Personel kami baik itu dari Polres Mandailing Natal masih ada di lokasi melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP)," tutur Hadi.

Sebelumnya, sebanyak lima orang warga Desa Sibanggor Julu, Kecamatan Puncak Sorik Merapi, Kabupaten Madina, meninggal akibat menghirup gas beracun dari PT SMGP pada Senin, 25 Januari 2021. Sedangkan puluhan lainnya dirawat intensif di rumah sakit.

Kami sudah melakukan pengecekan dan olah TKP dan memasang garis polisi

Kasubbid Penmas Polda Sumut AKBP MP Nainggolan mengatakan, keracunan yang menyebabkan lima warga meninggal di Kabupaten Madina, berawal PT SMGP sedang membangun power plant pembangkit listrik tenaga panas bumi di Desa Sibanggor Julu, Kecamatan Puncak Sorik Merapi.

Baca juga: 

"Pengerjaan pembangunan power plant pembangkit listrik tenaga panas bumi sudah berjalan 80 persen. Lalu, pekerja PT SMGP bernama Deden Dermawan membuka kran master palep untuk mengalirkan panas bumi atau fluida ke pipa sbend dan membuka kran isolasi palep panas bumi atau fluida mengalir ke silencer," kata Nainggolan.

Saat pipa kran isolasi panas bumi itu dibuka, sambung Nainggolan, justru mengeluarkan gas beracun. Kemudian warga yang mengetahui itu mendatangi pekerja memberitahukan agar menutup kran isolasi karena telah mengeluarkan gas beracun dari sumur T02 milik PT SMGP.

"Akibat gas beracun tersebut menyebabkan 24 warga yang mencoba menutup sumur yang mengeluarkan gas itu pingsan," katanya.

Untuk sementara, tambahnya, lokasi pembangunan power plant pembangkit listrik tenaga panas bumi PT SMGP telah ditutup oleh Polres Madina.

"Kami sudah melakukan pengecekan dan olah TKP dan memasang garis polisi. Untuk korban meninggal dunia sudah dibawa ke RSUD Panyabungan untuk dilakukan autopsi," tuturnya. []

Berita terkait
Semburan Gas di Dowan Rembang Mengandung Zat Beracun
Dinas ESDM Jawa Tengah telah memeriksa kandungan semburan lumpur bercampur gas di Dowan, Rembang. Gas mengandung zat beracun.
ESDM Sumbar Sebut Gas di Sumur Pessel Tak Beracun
Dinas ESDM Sumatera Barat memastikan api dan gas yang muncul di sumur bor Pesisir Selatan tidak beracun.
Gas Beracun Teror Warga Tapanuli Utara
Puluhan warga tani di Kabupaten Tapanuli Utara, resah dan khawatir akibat munculnya gas beracun di lahan pertanian mereka.
0
DPR Terbuka Menampung Kritik dan Saran untuk RKUHP
Arsul Sani mengungkapkan, RUU KUHP merupakan inisiatif Pemerintah. Karena itu, sesuai mekanisme pembentukan undang-undang.