Semburan Gas di Dowan Rembang Mengandung Zat Beracun

Dinas ESDM Jawa Tengah telah memeriksa kandungan semburan lumpur bercampur gas di Dowan, Rembang. Gas mengandung zat beracun.
Pipa setinggi empat meter dipasang di titik lubang sumur yang mengeluarkan lumpur dan gas di Desa Dowan, Rembang. Upaya ini untuk menghindari paparan langsung kandungan zat beracun di gas. (Foto: Tagar/Rendy Teguh Wibowo)

Rembang - Semburan lumpur disertai gas yang muncul di Dusun Dowan RT 4 RW 3, Desa Dowan, Kecamatan Gunem, Rembang, sudah diperiksa petugas Balai Dinas ESDM Provinsi Jawa Tengah. Hasilnya, gas yang keluar dari lubang pengeboran sumur artesis itu mengandung zat beracun  

Kepala Seksi Kedaruratan dan Logistik pada Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Rembang Pramujo menyampaikan berdasarkan penelitian dari pihak ESDM, gas mengandung zat karbon dioksida (CO2) dan hidrogen sulfida (H2S).  

Itu beracun, jika dihirup langsung lewat pernafasan itu membahayakan.

Guna mengantisipasi kejadian yang tidak diinginkan, antisipasi awal dengan menyalurkan gas ke arah atas menggunakan pipa sepanjang empat meter masih dipertahankan. 

“Itu beracun, jika dihirup langsung lewat pernafasan itu membahayakan. Makanya itu tetap dipasang pipa dulu biar semburan gas bisa langsung ke atas,” kata Pramujo, Selasa, 10 November 2020.

Penanganan sementara menggunakan pipa tersebut akan diakhiri saat volume semburan gas sudah mulai kecil. Hingga nantinya ditutup dengan semen.

“Nanti kami pantau selama satu minggu, selama itu perkembangannya bagaimana. Jika semburannya sudah kecil nanti kami tutup dengan cor,” ujarnya.

Dari pantauan pihaknya, lanjut Pramujo, tingkat semburan gas sejak haru pertama keluar hingga sekarang sudah mengalami penurunan. Sedangkan untuk semburan lumpurnya juga telah berhenti.

“Sudah turun tapi masih tergolong kencang. Tadi ditutup pakai sepatu itu masih ngosos kencang,” ucap dia.

Baca juga: 

Meski berbahaya jika dihirup langsung namun kandungan kimia gas tidak berpotensi menimbulkan bahaya kebakaran. Hal itu sudah dibuktikan dengan menyulutkan api pada gas tersebut dan ternyata tak ada nyala api.

“Kalau itu gasnya bisa disulut dengan api rencananya akan dimanfaatkan untuk warga. Tapi tadi tidak bisa,” imbuhnya.

Sementara itu, Kepala Dusun Dowan, Sujat mengungkapkan kejadian semburan lumpur bercampur gas merupakan kali pertama terjadi di wilayah desanya. Di daerah tersebut juga sering dilakukan pengeboran sumur milik warga namun tak pernah ada kejadian tersebut.

“Baru pertama kali terjadi, meskipun ada yang ngebor lebih dalam dari ini,” imbuh dia. []

Berita terkait
Kronologi Munculnya Semburan Lumpur Bercampur Gas di Rembang
BPBD Rembang mengungkap asal muasal atau kronologi munculnya semburan lumpur bercampur gas berbau mirip belerang.
Semburan Lumpur dan Gas di Rumah Warga Surabaya
Semburan lumpur dan gas muncul di perumahan warga di Jalan Kutisari Indah Utara kota Surabaya.
PT SOL Klarifikasi Semburan Gas Beracun di Taput
Sarulla Operation Limited (SOL) membantah menjadi penyebab semburan gas beracun di Desa Banuaji IV, Kecamatan Adiankoting, Tapanuli Utara.
0
Tinjau Lapak Hewan Kurban, Pj Gubernur Banten: Hewan Kurban yang Dijual Dipastikan Sehat
Penjabat (Pj) Gubernur Banten Al Muktabar meninjau secara langsung lapak penjualan hewan kurban milik warga di Kawasan Puspiptek.