Komisi III DPR RI Ancam Bubarkan BNN

Sejak didirikan pada 2002 lalu, BNN dinilai Politikus PDIP Masinton Pasaribu, belum juga mampu membendung peredaran narkoba di Indonesia.
Masinton Pasaribu (Foto: Antara/Aditya Pradana Putra)

Jakarta - Anggota Komisi III DPR RI Masinton Pasaribu berang melihat kinerja Badan Narkotika Nasional (BNN) hingga meminta agar institusi tersebut dibubarkan. 

Dia mengutarakan kemarahannya saat melakukan rapat dengar pendapat di Gedung Nusantara II, Kompleks Parlemen DPR RI, Kamis, 21 November 2019.

Baca juga: BNN Sumut Gagal Tangkap Bandar Sabu Bawa Istri dan Anak

Kok barang ini masuk terus? Masa, negara kalah dengan bandar narkoba. Kalau BNN tidak mampu menjadi alat memerangi narkoba, nyatakan saja tidak mampu. Biar kita bubarin.

Masinton menyoroti, sejak didirikan pada 2002 lalu, sampai saat ini BNN belum juga mampu membendung masuknya peredaran narkoba ke Indonesia dan belum memperlihatkan terobosan baru guna memerangi narkoba.

"Saya minta BNN dievaluasi, bubarkan. Kita akan melakukan revisi undang-undang narkotika. Dilebur saja (BNN), enggak perlu lagi ada progres," katanya dihadapan Kepala BNN Komjen Heru Winarko dan anggota BNN lainnya.

Dia melihat lembaga anti-narkotika belum mampu menyelamatkan anak bangsa dari bahaya narkoba. Sebab, berbagai kalangan muda hingga sudah berumur, terus menerus menjadi sasaran empuk para pengedar narkoba yang tidak ada jeranya mendistribusi barang haram itu.

"Pelajar, usia-usia produktif, apa mau kita bunuh ini generasi muda kita dengan narkotika," ujarnya.

Politikus PDI Perjuangan ini juga meminta kesiapan BNN untuk berterus terang jika memang tidak mampu melaksanakan tugasnya sebaik mungkin, agar institusi tersebut segera dibubarkan.

"Jujur, kalau bapak-bapak tidak mampu lagi melakukan tugas BNN ini, tidak bisa lagi mencegah peredaran dan barang masuk narkotika ke Indonesia, tidak mampu kita cegah. Sudah, kita nyatakan sama-sama pak enggak mampu. Selesai," ujarnya.

Baca juga: BNN Kota Solo Sita 50 Kg Ganja dari Sumatera

Pria berkacamata ini juga menjelaskan, lebih baik menggunakan alat yang lain daripada mempertahankan BNN yang sudah jelas tidak mampu menutup lubang peredaran narkotika di Tanah Air.

"Atau memang BNN perlu kita bubarkan? Selesai pak. Kita ciptakan alat yang lain, kalau satu alat tumpul, jangan kita pertahankan. Kita gunakan alat yang lain dalam konteks perang (narkoba) ini," kata Masinton.

Masinton merasa heran, dengan segala kelengkapan dan sumber daya yang dimiliki BNN, seharusnya bisa digunakan dalam perang menghadapi narkoba. Namun, fakta berkata lain.

"Pertanyaannya, kok barang ini masuk terus? Masa, negara kalah dengan bandar narkoba. Kalau BNN tidak mampu menjadi alat memerangi narkoba, nyatakan saja tidak mampu. Biar kita bubarin, kita cari alat yang lain," kata dia.

Dia menegaskan agar seluruh anggota dan pimpinan BNN agar lebih serius lagi untuk bekerja dan jangan berpura-pura bekerja.

"Jadi kita tidak boleh lagi menampakkan seakan-akan kita kerja tapi kita harus sungguh-sungguh kerja," ucap Masinton. []

Berita terkait
BNNP Jawa Timur Ringkus Tiga Penyelundup 4,178 Kg Sabu
BNNP Jawa Timur berhasil menggagalkan penyelundupan sabu seberat 4,178 kilogram.
BNN Tembak Mati Bandar Sabu di Aceh
BNN Provinsi Aceh menembak mati salah seorang pengedar narkotika jenis sabu di Kabupaten Bener Meriah, Aceh.
BNNP Jatim Tembak Mati Bandar Sabu di Sidoarjo
Seorang bandar narkoba asal Aceh, ditembak mati oleh anggota Badan Narkotika Nasional Provinsi Jawa Timur.
0
David Beckham Refleksikan Perjalanannya Jadi Pahlawan untuk Inggris
David Beckham juga punya tips untuk pesepakbola muda, mengajak mereka untuk menikmati momen sebelum berlalu