Jakarta – 32 klub sepak bola top Eropa telah kehilangan 6,1 miliar euro (5,27 miliar pound sterling) dari nilainya sejak Februari 2020. Ini menurut studi KPMG.
Penurunan tersebut mengakhiri pertumbuhan lima tahun dan sebagian besar disebabkan oleh hilangnya pendapatan siaran dan pertandingan karena pandemi virus corona (Covid-19).
Real Madrid berada di puncak studi yang melihat profitabilitas, hak siar, popularitas, potensi olahraga dan nilai stadion.
Sedangkan Barcelona melompati Manchester United ke posisi kedua.
Grup layanan bisnis KPMG menemukan bahwa "nilai perusahaan" klub Old Trafford turun 20% dibandingkan dengan tahun 2020, melihat mereka tergelincir ke posisi ketiga dalam tabel yang mereka puncaki pada tahun 2017 dan 2018.
Sementara itu, penurunan di lapangan Arsenal berkontribusi pada jatuhnya mereka dari 10 klub teratas, sementara West Ham termasuk di antara tiga klub yang akan digantikan dalam peringkat oleh pendatang baru Marseille, Atalanta dan Fenerbahce.
Namun, penelitian menunjukkan Liga Premier masih mendominasi dengan menyediakan delapan dari 32 klub yang terdaftar dan menyumbang 39% dari penilaian gabungan 33,6 miliar euro.
Manchester United, Liverpool, Manchester City, Chelsea dan Tottenham semua duduk di 10 besar, dengan The Gunners 11, Everton 18 dan Leicester City 20.
Italia adalah negara dengan perwakilan terbaik berikutnya dengan tujuh klub - AC Milan, Atalanta, Juventus, Lazio, Napoli, Roma dan Inter Milan - sementara Atletico Madrid, Sevilla, Valencia dan Villarreal membentuk grup enam klub Spanyol.
KPMG mengatakan nilai perusahaan dari sebuah klub dihitung sebagai jumlah dari nilai ekuitas pemilik, ditambah total hutang, dikurangi kas dan setara kas dan menunjukkan nilai bisnis terlepas dari struktur modalnya (bbc.com/sport/football). []