The Reds Penentu Dominasi Eropa Laga Antarklub Dunia

Laga Antarklub Dunia antara The Reds dan Flamengo, Minggu, 22 Desember 2019, di Doha, Qatar, akan jadi pembuktian dominasi sepak bola antar klub
Selebrasi pemain Liverpool ketika melawan Monterrey, Meksiko di Doha, Qatar, 19 Desember 2019 (Foto: liverpoolfc.com)

Jakarta – Liverpool, dengan julukan The Reds, membawa misi untuk melanjutkan dominasi Eropa di Laga Antarklub Dunia karena sejak digelar FIFA tahun 2000 klub-klub Eropa yang jadi paling banyak jadi juara. Diawali AC Milan (Italia) tahun 2007 yang mengalahkan Boca Juniors 4-2 di Jepang tahun-tahun berikutnya klub-klub Eropa jadi juara.

Selanjutnya Manchester United, Inggris (1), Barcelona, Spanyol (3), Inter Milan, Italia (1), Bayern Munchen, Jerman (1), dan Real Madrid, Spanyol (5). Hanya di tahun 2012 lolos ke Corinthians, Brasil yang mengalahkan Chelsea (Inggris) 2-0 di Jepang.

Laga terakhir Antarklub Dunia antara Real Madrid yang mengalahkan Al Ain 4-1 di Uni Emirat Arab tahun 2018, dilanjutkan dengan laga antara Liverpool dan wakil Amerika Selatan, Flamengo, pada Minggu, 22 Desember 2019, pukul 00.30 WIB, di Stadion International Khalifa, Doha, Qatar. Flamengo, klub asal Brasil itu lolos ke final setelah mengalahkan Al-Hilal dengan skor 3-1.

Laga ini jadi beban sekaligus tantangan untuk The Reds. Pertama, jadi beban karena dengan kemenangan akan melanjutkan dominasi Eropa dalam dunia sepakbola. Sedangkan sebagai tantangan Liverpool juga ingin menebus kegagalan jadi juara Piala Dunia Antarklub pada tahun 2005 ketika dikalahkan wakil Brasil lainnya, Sao Paulo, dengan skor 0-1 di Jepang. Kala itu Liverpool dilatih oleh Rafael Benitez.

Liverpool lolos ke final Piala Dunia Antarklub setelah mengalahkan Monterrey, Meksiko, dengan skor 2-1 pada babak semifinal di Stadion International Khalifa, Doha, Kamis, 19 Desember 2019, dini hari.

bola2Flamengo, klub asal Brasil, yang akan jadi lawan Liverpool pada final Antarklub Dunia di Doha, Qatar, Minggu, 22 Desember 2019 (Foto: fifa.com)

Kekalahan The Reds dari Sao Paulo bisa jadi pemicu bagi Jurgen Klopp dan pemain untuk memenangkan laga. Pengalaman mereka bertemu dengan klub Amerika Latin sangat sedikit sehingga bisa dikatakan laga ini kelak akan menarik karena bertanding dengan gaya yang berbeda.

Kemenangan Liverpool ketika bertanding lawan Monterrey juga tidak mudah karena The Reds baru bisa unggul di injury time yaitu pada menit ke-91 setelah sebelumnya dalam kedudukan imbang 1-1.

Gol Keita di menit ke-11 membawa The Reds unggul 1-0, tapi tiga menit kemdian Monterrey menyamakan kedudukan lewat gol Mori. The Reds menguasai pertandingan 69 persen, tapi tetap kesulitan menembus pertahanan Monterrey. Kiper Monterrey, Marcelo Barovero, bermain bagus dan menggagalkan beberapa peluang emas The Reds.

Kiper Liverpool, Alisson Becker, juga beberapa kali menggagalkan serangan Monterrey. Bek andalan Liverpool, Virgil van Dijk, tidak main karena sakit sehingga Becker jadi benteng terakhir The Reds.

Bagi Liverpool selain untuk melanjutkan dominasi Eropa dan menebus kekalahan tahun 2005, juga sebagai ‘balas dendam’ karena ketika bertemu di laga Piala Intercontinental tahun 1981 di Tokyo The Reds dikalahkan Flamengo 3-0. Waktu itu Liverpool memainkan legenda klub Alan Hansen, Graeme Souness, dan Kenny Dalglish serta dilatih oleh Bob Paisley. Sedangkan Flamengo diperkuat oleh legenda Brasil, Zico.

bola3Manajer Liverpool, Jurgen Klopp, seusai laga dengan Monterrey, Meksiko di Doha, Qatar, 19 Desember 2019 (Foto: express.co.uk)

Tentang laga dengan Flamengo, Jurgen Klopp kepada media Inggris, EXPRESS, mengatakan: “Permainan yang sulit, permainan yang sangat sulit.” Di bagian lain Klopp mengatakan, “Tapi kami menonton pertandingan (Flamengo melawan Al-Hilal), saya melihat banyak dan kami akan menonton lebih banyak pertandingan.”

Datang sebagai juara Liga Champions ‘Benua Biru’ Liverpool diperkirakan akan kesulitan menghadapi Flamengo. “Kita akan melihat siapa yang menghadapi situasi dengan lebih baik, siapa yang memiliki keputusan yang lebih tepat,” ujar Klopp. Ini yang membuat laga The Reds vs Flamengo jadi menarik untuk ditonton dengan skor akhir 3-1. []

Berita terkait
Firmino, Mane, dan Salah Trisula Maut Liverpool
Roberto Firmino, Sadio Mane, dan Mohamed Salah jadi starter utama klub asuhan Jurgen Klopp, Trisula maut Liverpool ini disebut dengan ‘Firmansah’
Ternyata Fans Tak Ingin Liverpool Lawan Atletico
Fans Liverpool lebih berharap bertemu Real Madrid ketimbang Atletico Madrid. Namun di 16 Besar Liga Champions, Liverpool bertemu Atletico.
Dihajar Liverpol 5-2 Membuat AS Roma Kehilangan Muka
"Kami kehilangan muka dan kemampuan untuk tetap berada di permainan, dan kami membawa diri kami menuju masalah"