Jakarta - Staf Khusus Menteri Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) Gellwynn Jusuf mengklaim pihaknya mengalokasikan banyak anggaran untuk membantu masyarakat yang bekerja di sektor perikanan selama pandemi Covid-19.
"Itu dana yang kita peroleh, anggarannya kita alihkan semua untuk bantuan kepada masyarakat dalam mengembangkan budidaya, alat-alat tangkap, kapal, dan sebagainya. Supaya mereka bisa hidup," ujar Gellwynn saat ditemui di Hotel Gran Melia Jakarta, Kamis, 10 September 2020.
Anggarannya kita alihkan semua untuk bantuan kepada masyarakat dalam mengembangkan budidaya, alat-alat tangkap, kapal, dan sebagainya.
Baca juga: Dongkrak Ekspor, KKP Permudah Izin Sektor Kelautan
Gellwynn mengatakan, pandemi mengakibatkan sebagian masyarakat mengalami pemutusan hubungan kerja (PHK). Oleh karena itu, tak sedikit pula dari mereka yang kembali ke kampung halamannya masing-masing.
"Mereka kembali ke daerah, begitu udah sampai di daerah, mereka kan juga harus bertahan untuk hidup. Itu kembali ke pertanian asalnya dan juga perikanan," ucap dia.
Menurut Gellwyyn, situasi itu percis seperti saat krisis moneter dan pangan pada tahun 1998. Selanjutnya, kata dia, yang bisa menopang perekonomian masyarakat saat masa krisis adalah sektor-sektor berbasis sumber daya alam.
"Nilai export masih bagus untuk pertanian dan perikanan, walaupun terpuruk dimakan global, tapi itu masih banyak permintaan, untuk pertanian dan perikanan," katanya.
Baca juga: Bappenas: Bio Ekonomi Untuk Tata Pengelolaan Perikanan
Sehingga, kata Gellwyyn, tak sedikit masyarakat yang mencoba menggerakkan geliat perekonomian melalui sektor perikanan pada masa pandemi.
"Sekarang terlihat untuk daerah-daerah pesisir, mereka mencoba kembali ke sektor yang bisa menjadi penangkapan, sudah mulai keliatan. Juga yang budidaya, mencoba, cukup banyak," tutur dia. []