Kudus - Kisruh anggaran untuk Persiku Kudus seakan tak berujung. Belum jelas anggaran Rp 1,6 miliar yang ngendon di Asosisasi Kabupaten (Askab) PSSI Kudus, masalah bertambah dengan belum sepakatnya pengelolaan anggaran yang akan dikucurkan APBD perubahan.
Komisi D DPRD Kudus menggelar rapat dengan KONI, Askab PSSI Kudus dan Persiku guna membahas alokasi APBD Perubahan untuk Persiku Kudus, Kamis, 17 September 2020. Hanya saja, hingga akhir pertemuan para pihak yang berkaitan langsung dengan anggaran Persiku tak menemui kata sepakat.
Ketua Komisi D DPRD Kudus Mukhasiron membenarkan hingga akhir rapat, pihak KONI, Askab PSSI Kudus dan Persiku belum ada kesamaan persepsi terkait pengelolaan anggaran. Di antaranya, menyangkut SOP yang diberlakukan KONI saat proses pencairan anggaran dengan sistem termin.
Saat ini KONI sudah mencairkan anggaran Rp 2 miliar pada Askab PSSI Kudus. Sementara manejemen Persiku baru menerima pencairan Rp 400 juta dari Askab.
Karena belum ada titik temu, maka Komisi D memberi kesempatan ketiganya menyelesaikan internal sebelum nanti dibahas lebih lanjut di DPRD.
"Ketiganya tadi sudah sepakat menyelesaikannya secara internal. Ini kalau tidak segera diselesaikan, bisa jadi perhatian Komisi D," ujarnya saat ditemui Tagar usai rapat.
Mukhasiron pun meminta agar manejemen Persiku, KONI Kudus dan Askab PSSI Kudus bisa segera menyelesaikan konflik tersebut. Pasalnya, ketidaksinkronan pengelolaan anggaran akan berpengaruh pada kucuran anggaran untuk Persiku di APBD Perubahan.
Disinggung mengenai realisasi anggaran dari APBD 2020, Mukhasiron mengaku sudah mendapat laporan dari KONI dan manejemen Persiku. Sementara Askab PSSI Kudus dinilainya belum bisa memberikan laporan pengelolaan anggaran, sebab ada permasalahan internal.
Secara rijit, Mukhasiron mengatakan APBD 2020 mengalokasikan Rp 2,5 miliar untuk perkembangan sepak bola kudus. Rincinya, untuk Persiku Junior kebagian Rp 300 juta, Persiku Senior Rp 1,7 miliar dan Askab PSSI Kudus Rp 500 juta.
"Saat ini KONI sudah mencairkan anggaran Rp 2 miliar pada Askab PSSI Kudus. Sementara manejemen Persiku baru menerima pencairan Rp 400 juta dari Askab," urainya.
Baca lainnya:
- Layanan Rapid Test Murah di Stasiun Tegal
- DPR: Penerapan AKB di Rembang Belum Sesuai Harapan
- Robot Cowok Cewek Undip di Balai Kota Semarang
Terpisah, Manejer Persiku Kudus Sunarto mengatakan pihaknya bersama pengurus Persiku yang lama, Askab PSSI Kudus dan KONI akan duduk bersama mengurai permasalahan ini.
"Anggaran ini belum jelas. Dari Komisi D minta agar melakukan koordinasi lagi agar ada transparansi anggaran," ujar dia.
Sebelumnya, dalam rapat membahas anggaran untuk Persiku Kudus tersebut, anggota Komisi D DPRD Kudus, Sandung Hidayat melakukan aksi walk out. Aksi tersebut dilakukan karena pembahasan pertanggungjawaban anggaran 2020 tak jelas titik temunya.
Dari alokasi Rp 2 miliar untuk Persiku, Rp 1,6 miliar belum diterima klub tersebut. Pihak Askab PSSI Kudus tidak bisa menjelaskan duduk persoalan yang membuat Rp 1,6 miliar belum bisa cair ke yang berhak. []