Dairi - Anggota Kopassus asal Sidikalang Kabupaten Dairi, Sumatera Utara, Lettu Inf Erizal Zuhri Sidabutar kini telah tiada. Almarhum gugur dalam kontak tembak dengan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Kabupaten Intan Jaya, Papua, Selasa, 17 Desember 2019.
Erizal adalah putra dari anggota Polri yang bertugas di Polres Dairi, Aiptu Rukur Sidabutar. Bersama istrinya, Elizabeth Christina Siahaan, Rukur membesarkan keenam buah hatinya dengan disiplin.
Kendati berpangkat bintara, Rukur mampu menghantarkan tiga anaknya menjadi perwira di TNI. Almarhum Lettu Inf Erizal Zuhri Sidabutar, anak keduanya, merupakan alumni Akademi Militer (Akmil) tahun 2015.
Anak keempat, Letda Inf Prawira Guntara Sidabutar, adalah alumni Akmil tahun 2017. Disusul kemudian anak kelima, Letda Mar Rizky Akbar Sidabutar merupakan alumni Akmil tahun 2019.
Sementara anak pertama, Ericzhon Sidabutar, ASN di Pemerintah Kabupaten Dairi. Putri ketiganya, Yustini F Sidabutar telah menikah dengan seorang TNI. Putri bungsunya, Six Wanda Sidabutar, saat ini masih mengenyam pendidikan di bangku kuliah di Universitas Prima Medan.
Hal itu dituturkan adik Rukur, Jhon Tony Sidabutar, didampingi Ericzhon Sidabutar ditemui Tagar di rumah duka, Asrama Polisi Polres Dairi, Rabu, 18 Desember 2019.
Sosok Sopan, Tegas dan Pantang Menyerah
Beberapa pihak dikonfirmasi terpisah menyebut, semasa hidupnya Erizal dikenal sopan, tegas dan pantang menyerah. Tekadnya kuat untuk meraih impian. Jika tidak sesuai keinginannya, ia tolak.
Erizal saat naik pesawat. (Foto: Tagar/Instagram)
Saat lulus SMA Negeri 1 Sidikalang, Erizal disebut lolos jalur Penelusuran Minat dan Kemampuan (PMDK) di Universitas Negeri Medan (Unimed). Namun, ia tidak mengikutinya.
“Kemungkinan karena tidak sesuai dengan keinginannya,” kata Adi Simarmata, guru SMA Negeri 1 Sidikalang, ditemui Rabu, 18 Desember 2019.
Kepala SMA Negeri 1 Sidikalang, Anna Lowisa Sianturi menambahkan, saat di sekolah itu, Erizal dikenal sebagai sosok yang baik dan cerdas.
“Apa aturan sekolah, tidak dilanggarnya. Dia sopan. Kalau dimarahi guru, dia selalu menjawab dengan lembut,” katanya.
Anna, pernah menjadi guru kelas di SMA Negeri 1 Sidikalang, tahun 2000 hingga 2010. “Kami masih banyak di sini guru almarhum.Terkejut kami dengar kabar itu,” tambahnya.
Sementara itu, Loves Vandes Tumanggor, guru bidang studi olahraga menyebut, almarhum Erizal dikenalnya sangat menyukai olahraga sepak bola.
“Dia paling suka itu. Posisinya selalu menjadi striker. Sikapnya ramah, memotivasi teman-temannya,” kata Vandes.
Kepala SMA Negeri 1 Sidikalang, Anna Lowisa Sianturi, menjelaskan pandangannya atas sosok Lettu Inf Erizal Zuhri Sidabutar saat SMA (Foto: Tagar/Robert Panggabean)
Tidak jauh berbeda, Mariana Parhusip, mantan guru Erizalsaat di SMP Negeri 1 Sidikalang juga menyebut bahwa almarhum adalah siswa yang pintar. “Baik dan sopan, pintar,” kata Mariana melalui massengernya.
Sahabat karib Erizal sejak SMP, Teuku Adrian Silalahi, dikonfirmasi lewat WhatsApp juga menyebut bahwa Erizal adalah sosok yang menonjol dan aktif. Orang yang paling kuat tekad dan semangat juangnya. "Jadi tidak heran kalau dia sukses di Akmil," katanya.
Dalam pandangan Adrian, Erizal juga sosok yang puitis, menggugah dengan kata-kata mutiara.
Kepada Tagar Adrian mengirimkan salah satu screenshot pesan Instagram almarhum kepadanya, terkait persahabatan mereka.
“Kehidupan itu bagaikan suatu bunga dan pertemanan itu bagaikan suatu pagar… Jika ingin bungamu aman dan tumbuh tanpa gangguan, maka buatlah pagar di sekelilingnya… Begitu jugalah dengan kehidupan, jika ingin kehidupan kita berjalan lancar dan mulus maka perbanyaklah pertemanan…Karena pertemanan itu adalah pagar yang hidup, maka dalam prinsip intelijen pun ciptakan pagar hidup sebanyak mungkin… (Dan mungkin inilah salah satu pagar yang sudah sekian lama berada di kehidupanku… @teuku_adrian),” isi pesan itu.
Sementara sosok pantang menyerah, terlihat jelas saat Erizal mengikuti tes masuk Akmil. Lulus dari SMA tahun 2008, Erizal melamar Akmil tahun 2010. Namun, ia gagal di pantohir pusat. Gagal di sana, ia mendapat prioritas untuk masuk Sekolah Calon Bintara (Secaba). Kembali, ia gagal juga di tingkat akhir seleksi Secaba itu.
Tekadnya bulat untuk menjadi anggota TNI. Pada tahun 2011, ia kembali mengikuti test Akmil. “Tahun itulah dia lolos, menjadi taruna,” kata Jhon Tony.
Sementara abang almarhum, Ericzhon menyebut, walau sebagai adik, almarhum sering memberikan masukan dan saran-saran padanya. Jiwa kepemimpinan almarhum tampak jelas.
Postingan Instagram
Postingan Erizal di akun Instagramnya, ezkladia, enam hari lalu, menjadi postingan terakhirnya. Tampak Erizal melangkahkan kaki di tangga pesawat. Captionnya, “OtW kampung halaman”.
Postingan itu seolah menjadi isyarat bahwa ia memang benar akan pulang ke kampung halamannya, namun dalam situasi lain.
“Selamat jalan abangnda. Ini rupanya yang abang maksud pulang ke kampung halaman,” tulis akun dirgaalfa.
“Beneran pulang ke kampung halaman, Ijin dantim, selamat jalan pahlawan, insha Allah Husnul Khotimah,” tulis izmi_keinara25.
“Dan benar saja abang udah pulang kampung halaman tapi cara yang berbeda. Selamat jalan bang,” tulis akun samlasee.
“Postingan terakhir… Akhirnya memang benar-benar pulang kampong… selamat jalan prajurit Negara… tenang di alammu… semoga keluarga kuat dan tabah,” tulis akun dew9550.
Menikah
Ternyata, almarhum kelahiran 30 Oktober 1990 silam itu, direncanakan akan menikah pada bulan Januari 2020 mendatang dengan gadis pujaan hatinya, Putry Claudia. Rencana itu pun terkubur.
Keluarga kedua belah pihak telah saling mengenal bahkan saling mengunjungi. Putry Claudia, putri seorang perwira menengah TNI, tinggal di Jakarta.
Lettu Inf Erizal Zuhry Sidabutar semasa hidup, bersama kekasihnya, Putry Claudia dan sahabat mereka Teuku Adrian Silalahi (Foto: Tagar/istimewa)
Hal itu dikatakan Jhon Tony dan Ericzhon Sidabutar, Kamis 18 Desember 2019.
Dikatakan, Erizal, jebolan Akademi Militer tahun 2015 itu, telah menjalin hubungan dengan Putry Claudia, dua tahun belakangan ini.
"Sudah direncanakan, menikah bulan Januari mendatang. Begitu dia kembali dari Papua, kami dari sini berangkat sekitar 20 orang, membicarakan lamaran. Kedua belah pihak sudah sepakat," kata Jhon Tony.
Rencana pernikahan Erizal, juga dibenarkan Teuku Adrian Silalahi, dikonfirmasi Tagar lewat WhatsApp, Rabu, 18 Desember 2019.
"Campur aduk perasaanku lae. Sedih kali rasanya. Saya pengen pulang. Tapi tidak bisa karena jadwal penerbangan sampai Kamis sudah habis. Saya memang teman terdekatnya lae" katanya mengawali pembicaraan.
Edrian menyebut, ia terakhir kali berkomunikasi dengan Erizal, pada Kamis, 12 Desember 2019.
"Beliau bilang mau ada misi pengamanan. Trus saya tanya kapan kau pulang, bulan ini juga aku pulang, kata almarhum. Trus dia berpesan, jangan pulang dulu kau ke Medan ya Dian, bantu aku untuk lamaran," kata Edrian mengisahkan percakapannya.
"Info menikah memang benar lae. Begitu sampai Jakarta, langsung dibicarakan. Sungguh sayang prajurit hebat seperti beliau harus gugur di medan laga, tapi itu semua sudah ketentuan Allah," tulis Edrian dengan caption menangis.
Edrian, staf Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kota Bogor itu menambahkan, sejak kecil hingga tamat SMA, mereka selalu bersama.
"Mulai dari kecil. Dia di Aspol (Asrama Polisi) saya di Asmil (Asrama Militer). Kami satu sekolah di SMP 1 (Sidikalang) dan SMA 1 (Sidikalang)," katanya.
Kepada Tagar, Edrian mengirimkan beberapa foto, kenangan kebersamaannya dengan Erizal.
"Iya lae, itu pertemuan sebelum dia berangkat. Kebetulan calon (Putry Claudia) anak Jakarta lae. Tepatnya Cijantung," kata Edrian menjelaskan salah satu foto yang dikirimkannya.
Dimakamkan di TMP Panji Sidikalang
Jika tidak ada halangan, pihak keluarga merencanakan pemakaman jenazah almarhum Lettu Inf Erizal Zuhri Sidabutar akan dilaksanakan Jumat 20 Desember 2019, di Taman Makam Pahlawan (TMP) Panji Sidikalang, sekitar pukul 13.30 WIB.
Jhon Tony Sidabutar, bapa uda almarhum, telah menyebarkan undangan melalui akun Facebooknya.
Melalui WhatsApp, kepada Tagar Jhon Tony menyebutkan bahwa jalur penerbangan pesawat yang membawa jenazah almarhum adalah Timika-Bali-Jakarta-Medan.
Dari bandara KNIA Medan, jenazah dibawa lewat jalur darat, menggunakan ambulans.
Lettu Inf Erizal Lumongga Zukry Sidabutar. (Foto: Instagram/ezkladia)“Diperkirakan sampai di Kualanamu sekitar pukul 22.00 Wib,” katanya. Sekedar informasi, Medan-Sidikalang biasanya ditempuh 3-4 jam.
Pantauan terakhir di lokasi rumah duka, Aspol Polres Dairi, tampak ratusan papan bunga ucapan duka cita berjejer sepanjang jalan depan Mapolres Dairi, hingga ke rumah duka.
Sebagaimana diberitakan sebelumnya, dua prajurit TNI yang tergabung dalam Satuan Tugas Penegakan Hukum (Satgas Gakum) gugur dalam kontak tembak dengan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Distrik Sugapa, Kabupaten Intan Jaya, Papua, Selasa 17 Desember 2019.
Kontak tembak terjadi sekitar pukul 15.30 WIT. Berawal ketika Satgas Gakum TNI bersama Polri sebelumnya beberapa kali mendapat informasi dari warga Sugapa bahwa masyarakat yang sedang melaksanakan persiapan perayaan Natal, mendapat gangguan keamanan.
Ganguan keamanan dimaksud berupa intimidasi, kekerasan fisik, perampokan, pemerkosaan dan perampasan serta penjarahan harta benda.
“Menindaklanjuti laporan tersebut, serta untuk melindungi keselamatan dan memberikan rasa aman kepada warga terutama menjelang perayaan Natal, Satgas Gakkum TNI bersama Polri meningkatkan kegiatan patroli pengamanan di tempat yang diduga menjadi basis kegiatan KKB,” kata Kabid Penum Pusat Penerangan TNI, Kolonel Sus Taibur Rahman dalam siaran persnya yang diterima Tagar, Rabu sore.
Dia pun menegaskan jika Satgas Gakum TNI-Polri akan terus melakukan pengejaran untuk menangkap anggota KKB yang melarikan diri ke dalam hutan, dan memastikan terjaminnya keamanan masyarakat menjelang perayaan Natal 2019 dan Tahun Baru 2020.[]
