Khofifah Siapkan 56 Posko Pendaftaran Kartu Prakerja

Disnakertrans Jawa Timur membuka 56 posko layanan pendampingan pendaftaran untuk kartu prakerja sebagai dampak pandemi Covid-19.
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa bersama Wagub Jatim Emil Elistianto Dardak saat jumpa pers di Gedung Grahadi Surabaya. (Foto: Pemprov Jatim/Tagar)

Surabaya - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menyiapkan 56 posko layanan pendampingan pendaftaran kartu prakerja. Satu posko dapat dijumpai di Kantor Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Jawa Timur Jalan Dukuh Menanggal Surabaya.

Selain itu juga dapat dijumpai di 16 titik UPT Balai Latihan Kerja se Jawa Timur, di LTSA-UPT P2TK Jalan Bendul Merisi Surabaya, dan Kantor Dinas Tenaga Kerja di 38 kabupaten kota se-Jawa Timur.

Pemprov membuka posko layanan pendampingan untuk pendaftaran program Kartu Prakerja bagi masyarakat terdampak Covid-19.

Khofifah meminta masyarakat terdampak pandemi Covid-19 agar segera mendaftarkan diri di gelombang pertama untuk mendapatkan program Kartu Prakerja dari pemerintah pusat.

"Pemprov membuka posko layanan pendampingan untuk pendaftaran program Kartu Prakerja bagi masyarakat terdampak Covid-19," kata Khofifah di Gedung Grahadi Surabaya, Senin, 13 April 2020.

Selain secara manual, kata mantan Menteri Sosial ini, pendaftaran juga bisa secara mandiri melalui daring sehingga para pekerja yang dirumahkan atau di Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) tidak harus mendatangi posko di 56 titik.

Layanan ini dibuka mulai hari ini sesuai jam kerja dengan cukup membawa Kartu Tanda Penduduk (KTP) sudah berusia 18 tahun dan tidak sedang mengikuti pendidikan formal.

“Mulai hari ini kami buka tempat layanan pendampingan bagi mereka ingin mengakses program Kartu Prakerja, petugas dari kami akan membantu melakukan pendaftarannya,” katanya.

Bagi yang mendaftar program Kartu Prakerja dari rumah dan membutuhkan bantuan, juga masih ada layanan call center di nomor 031-8293097 dan 031- 8280254. Pemprov Jatim juga terus melakukan pendataan nama-nama sebagai pegawai terdampak terkena PHK maupun yang dirumahkan akibat wabah Covid-19 ini.

Sesuai data Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Jawa Timur hingga akhir pekan tanggal 11 April 2020 tercatat ada 20.036 buruh dirumahkan. Sedangkan mengalami PHK ada sebanyak 3.315 orang. Serta juga ada sebanyak 4.302 dari Pekerja Migran Indonesia (PMI) yang juga terdampak Covid-19 baik yang putus kontrak, bermasalah, maupun gagal berangkat.

"Mereka adalah coba diusulkan Pemprov Jatim ke Kemenaker untuk mendapatkan program Kartu Prakerja. Juga ada 43 ribu pekerja terkena PHK di Jatim," ujarnya.

Sementara itu, Wakil Gubernur Jatim Emil Elestianto Dardak menjelaskan bahwa program Kartu Prakerja ini tidak otomatis didapatkan oleh mereka para pekerja terdampak Covid-19 karena diseleksi.

“Jadi memang ada proses seleksinya atau tidak otomatis ,” tuturnya.

Pemprov akan melakukan pendataan ulang pada program jaring pengaman sosial mereka terima. Jika terdapat masyarakat sudah mendapatkan program jaring pengaman sosial, namun juga dapat kartu prakerja.

“Maka kita akan terus mendata, bagaimana jika mereka ini yang penerima ternyata juga sudah mendapatkan program jaring pengaman sosial. Kami akan review kembali untuk program jaring pengaman sosial dari pemprov yang didapat,” kata dia.

Belasan Anjal Terjaring Operasi Satpol PP Kediri

Sementara itu, Satuan Polisi Pamong Praja Kota Kediri menjaring belasan anak jalanan (anjal) di bawah umur saat sedang berkempul di sebuah kamar kos. Mereka terjaring setelah pernagkat lingkungan Kelurahan Bangsa, Kecamatan Pesantren, Kota Kediri melaporkan adanya sekumpulan remaja mengindahkan anjuran pemerintah terkait Covid-19.

Kepala Bidang Ketentraman dan Ketertiban Umum Satpol PP Kota Kediri Nurkamid mengaku langsung merespon pengaduan tersebut, Satpol PP Kota Kediri kemudian menggerebek kamar kos dan mengamankan 11 remaja laki laki dan 5 perempuan.

"Mereka yang terjaring langsung diangkut ke mobil petugas untuk dibawah ke kantor Satpol PP Kota Kediri di jalan Veteran Kota Kediri. Saat dilakukan pendataan mereka berjumlah sekitar 16 orang. Beberapa diantaranya berstatus pelajar SMA," ujar Nurkamid.

Nurkamid mengatakan selain dilakukan pendataan sekaligus pembinaan, 16 anjal terjaring ini juga dilakukan observasi tes kesehatan.

"Kita cek suhu tubuh mereka masing masing sebagai upaya antisipasi, Alhamdulillah normal semua," kata dia.

Saat diperiksa, kata Nurkamid, 16 anjal ini mengaku sudah beberapa pekan tidak berani turun ke jalan untuk mengamen.

"Meski pun mereka sudah tidak lagi mengamen, tapi mereka berkumpul di suatu tempat ini kan juga berpotensi mas. Apalagi mereka juga berasal dari luar kota diantaranya Jombang dan Tulungagung," kata Nurkamid .

Setelah melalui pemriksaan tes kesehatan pendataan serta pembinaan. Satpol PP Kota Kediri kemudian memanggil orang tua masing-masing untuk menjemputnya di kantor satpol.

"Kita panggil orang tuanya untuk datang ke kantor jemput anaknya," tuturnya.

Mereka kemudian membuat surat pernyataan berjanji untuk tidak mengulangi perbuatannya kembali. []

Berita terkait
Desa Demangan Pelopor Kampung Siaga Corona di Kudus
Kapolres Kudus menilai Desa Demangan Kudus sebagai desa paling siap menerapkan desa siaga virus corona.
Warga Positif Covid-19 di Surabaya Naik 2 Kali Lipat
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menyayangkan masih ada warga mengacuhkan imbauan untuk social dan phycal distancing cegah Covid-19.
Sri Sultan Alihkan Dana Desa ke Penanganan Covid-19
Pemprov DIY sudah berkoordinasi dengan Kemenkeu dan Kemendagri untuk mengalihkan dana desa demi penanganan Covid-19.
0
Anak Elon Musk Mau Mengganti Nama
Anak CEO Tesla dan SpaceX, Elon Musk, telah mengajukan permintaan untuk mengubah namanya sesuai dengan identitas gender barunya