Khofifah Sebut Surabaya Minim Ruang Observasi

Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa menyebut ruang observasi berbasis kelurahan di Surabaya masih di bawah 20 persen dari jumlah kelurahan.
Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa. (Foto: Pemprov Jatim/Tagar)

Surabaya - Tingginya angka positif Covid-19 di Kota Surabaya ternyata tak diimbangi dengan penyediaan ruang observasi. Ironisnya, ruang observasi tersedia, khususnya di Surabaya masih di bawah 20 persen dari jumlah kelurahan.

Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengatakan angka kasus Covid-19 di Surabaya saat ini sudah sangat mengkhawatirkan. Di mana di Kota Pahlawan ini tercatat 1.728 Orang Dalam Pengawasan (ODP), sementara Pasien Dalam Pengawasan (PDP) ada 669, dan 250 positif Covid-19.

Ruang observasi bisa saja untuk ODP di masing-masing daerah sudah terpetakan sebaran per kabupaten.

"Namun Surabaya ini ruang observasinya di bawah 20 persen," ujar Khofifah, saat jumpa pers di Gedung Grahadi Surabaya, Jumat, 17 April 2020.

Khofifah berharap daerah, khususnya Surabaya bisa menyiapkan ruang observasi di atas 20 persen. Penyiapan ruang observasi itu bisa dilakukan dengan bergotong-royong baik di desa atau kelurahan. Padahal menurut Khofifah, ruang observasi juga bisa memanfaatkan balai desa.

Dengan adanya ruang observasi penduduk bisa melakukan pemantauan terhadap masyarakat baru pulang dari episentrum Covid-19.

"Ruang observasi bisa saja untuk ODP di masing-masing daerah sudah terpetakan sebaran per kabupaten," tuturnya.

Selain Surabaya, daerah lain ruang observasinya kurang dari 20 persen adalah Kota Blitar hanya 14,3 persen, Kabupaten Malang 13,6 persen, Kota Madiun 11,1 persen, Kabupaten Probolinggo 9,1 persen. Kemudian Kota Batu 8,3 persen, Kota Malang 5,3 persen, Kota Probolinggo 3,4 persen dan Kota Kediri 2,2 persen.

Mantan Menteri Sosial itu menyebut ada kabupaten/kota sudah memiliki ruang observasi 100 persen. Daerah itu adalah Banyuwangi sudah mempunyai 228 ruang observasi, baik di Desa maupun di dusun. Selanjutnya Sumenep, Ponorogo, Magetan, Ngawi, Trenggalek Bojonegoro, Kabupaten dan kota Mojokerto.

"Kami menyampaikan terima kasih bahwa mereka telah memberikan langkah preventif maksimal dengan dibuktikan kesiapsiagaan. Mereka sudah 100 persen menyiapkan ruang observasi," kata Ketua Muslimat Nahdlatul Ulama ini.

Mantan anggota DPR RI mengkalkulasi di Jatim terdapat 6.343 ruang observasi atau setara 74,5 persen. Baik berbasis desa maupun kelurahan. Bahkan ada juga yang berbasis kecamatan.

"Berarti kita masih membutuhkan keikutsertaan lagi 25,5% lebih luas lagi," paparnya.

Khofifah mencatat untuk hari ini yang terkonfirmasi positif Covid-19 ada tambahan delapan orang. Pasien positif itu berasal dari Bangkalan, Kabupaten Malang Lamongan, Sidoarjo masing-masing satu orang dan empat orang di Surabaya.

"Maka total pasien positif hingga hari ini totalnya ada 522 orang sudah terkonfirmasi positif. Dari 522 yang ini dirawat ada 378 orang, kemudian terkonfirmasi PDP ada 1826 orang," tuturnya.

Khofifah menyebut bahwa lonjakan PDP cukup signifikan jika dibandingkan sebelumnya hanya mencapai 1.717. Dari jumlah itu yang sudah proses recovery ada 700 orang. Sedangkan masih diawasi ada 1.014 orang. Kemudian yang ODP ada 15.942 orang. Dari jumlah itu yang masih dalam pemantauan ada 7.278 orang.

"Kembali bersyukur tenaga kesehatan bisa memberikan layanan terbaik ada empat orang yang konversi negatif atau sembuh. Itu dari Bondowoso satu, Bangkalan satu dan 2 dari Surabaya," tuturnya.

Sedangkan meninggal ada dua orang yakni berasal dari dari Lamonga dan Surabaya.

TKI asal BanyuwangiSeorang TKI asal Banyuwangi menjalani Rapid Test usai dipulangkan dari Malaysia. (Foto: Polresta Banyuwangi/Tagar)

Rapid Test Dua TKI Banyuwangi dari Malaysia Negatif Covid-19

Sementara itu, dua Tenaga Kerja Indonesia (TKI) dari Malaysia tiba di Kabupaten Banyuwangi. Dua TKI tersebut yakni satu orang perempuan dan seorang laki-laki, warga Kecamatan Tegalsari dan Kecamatan Muncar.

Wakil Ketua Gugus Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid 19 Banyuwangi Komisaris Besar Arman Asmara Syarifudin mengatakan kedua TKI ini merupakan tenaga kerja dipulangkan oleh Pemerintah Malaysia lantaran tak memiliki kelengkapan surat alias ilegal.

Mereka dipulangkan melalui Jakarta dan kemudian dipulangkan ke Surabaya. Selanjutnya, mereka langsung dipulangkan ke Banyuwangi.

"Sesuai dengan prosedur mereka harus di rapid test. Meski mereka sudah di rapid test di Jakarta dan Surabaya, karena mereka dari zona merah maka kita rapid test lagi," ujarnya, Jumat, 17 April 2020

Hasil rapid test, kedua TKI tersebut negatif. Oleh karena itu, mereka langsung dipulangkan ke desa masing-masing untuk kemudian menjalani isolasi mandiri selama 14 hari.

"Kami minta kepada masyarakat tidak melakukan diskriminasi terhadap keduanya. Kita harapkan tidak ada penolakan," kata Arman.

Kepala Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) Banyuwangi Mohammad Iqbal mengatakan pemerintah Malaysia baru saja mendeportasi enam orang WNI. Dua diantaranya adalah warga Banyuwangi. Sejak Januari hingga saat ini sebanyak 29 TKI asal Banyuwangi dipulangkan.

"Semua PMI (TKI) negatif. Total ada 27 ditambah dua orang ini menjadi 29 orang. Kedatangan mereka tidak langsung serentak tapi bertahap," tambahnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Tenaga Kerja Banyuwangi Syaiful Alam Suderajat mengatakan Pemerintah Kabupaten Banyuwangi telah menyiapkan ratusan rumah isolasi tersebar di berbagai desa di Kabupaten Banyuwangi.

Tempat tersebut siap mengarantina pemudik selama 14 hari. Bahkan alamat dan nomor kontak di ratusan rumah isolasi tersebut sudah bisa diakses di website www.corona.banyuwangikab.go.id.

“Sudah ada 216 rumah isolasi tersedia dengan lebih dari 500 kamar, sekitar 800 bed (tempat tidur), tersebar di berbagai desa. Datanya bisa dilihat di website," ujarnya.

Setiap perantau atau pun TKI datang ke Banyuwangi dari zona merah harus menjalani isolasi selama 14 hari. Bagi warga kesulitan isolasi mandiri, karena ramai anggota keluarga atau tak ada kamar bisa digunakan, bisa memanfaatkan rumah isolasi berbasis desa yang telah tersedia.

"Kami harap semua yang datang wajib isolasi mandiri. Menurut informasi total ada 77 PMI yang pulang dari Malaysia dan baru pulang 29 orang. Sisanya kita masih menunggu," kata dia. []

Berita terkait
Khofifah Siap Cairkan BLT Rp 600 Ribu Jelang Ramadan
Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa mengungkapkan sudah menyiapkan anggaran Rp 2,322 T dari realokasi anggaran dana desa.
Menanti Tri Rismaharini Mengajukan PSBB di Surabaya
Direktur RSUD Dr Soetomo Dr Joni mengatakan Surabaya sudah layak mengajukan PSBB karena jumlah orang dinyatakan positif Covid-19 terus bertambah.
Update Covid-19 Jatim: Sudah 92 Pasien Sembuh
Selain enam pasien sembuh, Gubernur Jatim Khofifah Indar Prawansa mengungkapkan tidak ada warga Jatim meninggal karena Covid-19.
0
Investasi Sosial di Aceh Besar, Kemensos Bentuk Kampung Siaga Bencana
Lahirnya Kampung Siaga Bencana (KSB) merupakan fondasi penanggulangan bencana berbasis masyarakat. Seperti yang selalu disampaikan Mensos.