Banda Aceh - Ketua Pimpinan Daerah (PD) Pemuda Muhammadiyah Kabupaten Aceh Selatan, Hendri Saputra ditemukan meninggal dunia. Anggota ranger Forum Konservasi Leuser (FKL) itu sebelumnya dilaporkan tenggelam di Sungai Desa Blang Baro Rambung, Kecamatan Beutong, Kabupaten Nagan Raya, Aceh pada Minggu, 24 November 2019.
Kepala Kantor SAR Banda Aceh, Budiono mengatakan, korban ditemukan warga pada Jumat 29 November 2019 pukul 12.20 WIB dalam kondisi terapung di muara sungai dengan jarak 35 kilometer dari lokasi kejadian. Saat ini, korban sudah dievakuasi ke RSUD Nagan Raya.
“Korban ditemukan saat pencarian kembali dilanjutkan mulai pukul 07.50 WIB, dengan penyisiran darat dari posko irigasi ke arah hilir sejauh enam kilometer,” kata Budiono dalam keterangannya diterima Tagar, Jumat 29 November 2019.
Baca juga: Ketua Pemuda Muhammadiyah di Aceh Tenggelam
Sementara, anggota Komando Kesiapsiagaan Angkatan Muda Pemuda Muhammadiyah Aceh, Budi Ardiansyah membenarkan penemuan Hendri. Saat ini, katanya, korban sedang dalam perjalanan ke rumah duka di Labuhanhaji, Kabupaten Aceh Selatan, Aceh.
Sekarang mayat Hendri sudah dibawa pulang ke rumah duka di Labuhanhaji.
Fendri menjelaskan, saat ini operasi pencarian korban resmi ditutup. Dia mengucapkan terima kasih untuk semua tim yang sudah terlibat dalam proses pencarian itu.
"Sekarang mayat Hendri sudah dibawa pulang ke rumah duka di Labuhanhaji, ada kader juga yang menemani dalam ambulance," ujarnya.
Sebelumnya diberitakan, kejadian tenggelamnya Hendri bermula pada Sabtu 23 November 2019, saat tim FKL berangkat menuju Sungai Desa Blang Baro Rambung untuk melakukan patroli tentang satwa liar yang berada di wilayah tersebut.
Tim tersebut, terdiri dari korban, bersama tiga rekan lainnya yaitu Samsul Rizal (24 tahun), warga Kecamatan Darul Kamah, Kabupaten Aceh Besar, Hermansyah (34 tahun), warga Kecamatan Seunangan Timur, Kabupaten Nagan Raya dan Bointa Dilo Bangun (24 tahun), warga Kutacane, Kabupaten Aceh Tenggara.
Lalu, pada Minggu 24 November 2019, tim tersebut melakukan penyeberangan Sungai Krueng Inong untuk melakukan patroli satwa liar yang berada di wilayah Beutong. Saat melakukan penyeberangan, salah satu dari tim tersebut dibawa oleh arus sungai dan hilang.[]