Jakarta - Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Firli Bahuri menceritakan sosok sang Ibu yang menjadi panutan, sekaligus sebagai penentu kesuksesan hidupnya hingga kini. Memeringati Hari Ibu yang jatuh pada hari ini, Minggu, 22 Desember 2019, Firli menuturkan sedikit kisahnya bersama ibunda.
Dapat menduduki jabatan Ketua KPK, dirinya mengganggap, semata hal itu dikarenakan bantuan doa yang selalu dipanjatkan ibunda semasa hidup.
Firli: Ibu selalu mengajarkan kepada apa arti kerasnya kehidupan dan hidup itu adalah perjuangan.
Baca juga: Ternyata yang Memopulerkan Hari Ibu Adalah Si Unyil
"Ibu adalah sosok yang sangat menentukan bagi perjalanan anak-anaknya dan bahkan surga ada di bawah telapak kaki ibu. Pepatah itu punya makna implisit, bahwa langkah kaki ibu-lah yang menentukan nasib anaknya," kata Firli melalui pernyataan tertulis yang diterima Tagar, Minggu, 22 Desember 2019.
Baginya, Ibunya yang telah wafat, merupakan wanita yang luar biasa selagi hidup. Dia mengaku beberapa sifat ibunya terutama ketika sedang marah kepada dirinya, itu menjadi bentuk kasih sayang, bukan omelan tanpa makna.
"Saat Ibu marah ketika kita salah, cerewet jika teledor, banyak melarang, banyak aturan, itu sebenarnya bentuk kepedulian seorang ibu yang tak kenal lelah untuk menjaga, menyayangi dan mendidik anaknya," ucap Firli.
Karirnya yang terbilang cemerlang, dia sebut sebagai doa ibu yang dikabulkan oleh Tuhan. Karena, sejak masih kecil, Firli mengaku kerap menjadi bagian dari doa yang tiada lelah dipanjatkan ibundanya kepada Sang Pencipta.
"Sewaktu kecil di tengah malam, saya sering terjaga dari tidur dan melihat ibu sedang berdoa usai menjalankan ibadah sholat tahajut. Sayup-sayup terdengar nama saya disebut dalam doanya," tuturnya.
Firli memaknai peringatan Hari Ibu sebagai momentum berharga, bukan sekadar seremoni tahunan. Akan tetapi bagaimana seorang anak dapat memaknai esensi dan nilai dari pengorbanan seorang ibu, hingga pentingnya peran Ibu bagi masa depan suatu bangsa.
Baca juga: Hari Ibu Dicetuskan Akibat Protes Hari Kartini
"Masa depan suatu bangsa itu sebagian besar terletak pada kaum perempuan, karena peran ibu sangat penting dalam mendidik dan membentuk karakter seorang anak menjadi kuat, disiplin, jujur serta berakhlak mulia, yang ke depannya akan menjadi pemimpin bangsa," ujar dia.
Pahit manisnya kehidupan, roda-roda kehidupan yang terus berputar, Firli akui telah dilewatinya dengan segala keteguhan yang dia dapatkan dari seorang ibu.
"Bagi saya ibu adalah segalanya, ibu sayalah yang mengenalkan saya dengan kenyataan hidup, tantangan dan dengan segenap peluangnya. Ibu selalu mengajarkan kepada apa arti kerasnya kehidupan dan hidup itu adalah perjuangan," kata Firli Bahuri. []
