Bogor - Lembaga pengamat polisi Indonesia Police Watch (IPW) menjawab sindiran Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) terkait bursa calon kepala kepolisian Republik Indonesia (Kapolri). Menurut IPW, Kompolnas tak perlu mengeluarkan pernyataan yang berlebihan terhadap wacana calon pengganti Kapolri Jenderal Idham Aziz.
"Kompolnas jangan lebay," kata Ketua Presidium IPW Neta S Pane saat dihubungi Tagar, Jakarta, Sabtu, 13 Juni 2020.
Bagi Neta, setiap lembaga dapat menyatakan pendapatnya. Sebagai institusi pengamat polisi, kata dia, IPW berhak mengeluarkan pendapatnya terkait suksesi Kapolri Idham Aziz.
"Masing-masing pihak kan boleh berpendapat, termasuk termasuk Kompolnas boleh," ujarnya.
Baca juga:
- Kompolnas Sindir IPW Soal Suksesi Kapolri Idham Aziz
- Sigit Prabowo Dijagokan Ganti Kapolri Idham Aziz
Kemarin, IPW merilis delapan nama jenderal calon Kapolri pengganti Idham Aziz yang akan pensiun pada Januari 2021. Delapan kandidat itu terdiri dari lima jenderal bintang tiga dan tiga jenderal bintang dua.
Para jenderal itu ialah Kabaintelkam Komjen Rycko Amelza, Kabaharkam Komjen Agus Andrianto, Kepala BNPT Komjen Boy Rafly Amar, Kabareskrim Komjen Listyo Sigit, dan Wakapolri Komjen Gatot Eddy Pramono. Sedangkan kandidat dari bintang dua disebut Kapolda Metro Jaya Irjen Nana Sudjana, Kapolda Jawa Tengah Irjen Ahmad Lufti, dan Irjen Fadil Imran yang kini menjabat Kapolda Jawa Timur.
Nama-nama calon Kapolri sudah riuh dibicarakan di internal Polri.
Kompolnas kemudian menyindir manuver IPW sebagai sikap tidak patut. "Masih terlalu dini dan sangat tidak etis membicarakan tentang proses pergantian Kapolri, termasuk membicarakan calon-calon penggantinya pada saat ini," kata Anggota Kompolnas Poengky Indarti kepada Tagar, Jakarta, Sabtu, 13 Juni 2020.
Menurut Indarti, pembicaraan pergantian Kapolri di tengah pandemi Covid-19 itu tidak layak. Apalagi Kapolri Idham Aziz sedang melaksanakan perintah Presiden Jokowi mengawal masyarakat menuju tatanan normal baru atau new normal.
Kompolnas juga ogah menanggapi lebih jauh terkait deretan jenderal polisi yang diorbitkan oleh IPW sebagai calon kapolri. Ia menegaskan, lembaga negara sekelas Kompolnas tak ingin mengurus persoalan yang bersumber dari kabar angin.
"Kompolnas tidak mau repot-repot mengurusi rumor dan spekulasi yg dimunculkan. Kami lebih mengutamakan melaksanakan tugas dan kewenangan kami," ujarnya.
Neta menegaskan tak ada yang salah dalam sikap lembaganya. IPW hanya mendata temuannya dalam lingkungan kepolisian dan tidak menyimpulkan adanya kandidat paling kuat di antara calon lainnya.
"Nama-nama calon Kapolri sudah riuh dibicarakan di internal Polri dan nama-nama yang muncul di pembicaraan itu yang kita data," kata Ketua Presidium IPW ini. []