Bogor - Komisaris Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo disebut sebagai kandidat kepala kepolisian RI (Kapolri) yang diunggulkan menggantikan Jenderal Idham Aziz. Menurut Indonesia Police Watch (IPW), Listyo Sigit Prabowo berada di atas angin berkat kedekatannya dengan Presiden Jokowi.
"Sigit sangat berpotensi, apalagi sangat dekat dengan Jokowi," kata Ketua Presidium Indonesia Police Watch (IPW) Neta S Pane ketika dihubungi Tagar, Jakarta, Sabtu, 13 Juni 2020.
Selain dekat Jokowi, Sigit berusia relatif lebih muda di antara delapan nama kandidat Kapolri versi IPW. Mantan ajudan Presiden Jokowi ini berusia 51 tahun atau memiliki 7 tahun sisa masa jabatan sebelum pensiun.
Dari delapan nama itu, Sigit juga dianggap berpotensi menyingkirkan kandidat lainnya sesama 'gang Solo'. Kategori 'gang Solo' yang dimaksud Neta ialah para kandidat kapolri versi IPW yang pernah bertugas di kampung halaman Jokowi.
Di Solo, Kepala Badan Reserse Kriminal Kepolisian (Bareskrim) ini pernah menjabat kepala Polresta Solo 2011. Sementara dua kandidat 'gang Solo' lainnya ialah Kapolda Jawa Tengah Irjen Ahmad Luthfi dan Kapolda Metro Jaya Irjen Nana Sudjana.
Ahmad Luthfi pernah menjabat Wakapolres Solo 2011 dan Nana Sudjana pernah bertugas sebagai Kapoltabes Surakarta 2010. Sigit dan kedua Kapolda ini bertugas semasa Jokowi menjabat Wali Kota Solo.
Kapolda Jawa Tengah Ahmad Luthfi kini berusia 53 tahun sementara Kapolda Metro Jaya Nana Sudjana 55 tahun. Meski lebih tua dari Sigit, keduaya masih berpangkat bintang dua.
"Jika dicermati peta kekuatan figur calon Kapolri gang Solo saat ini, Kabareskrim Sigit berada di atas angin," ujarnya.
Kabareskrim Sigit berada di atas angin
Tapi peta bursa calon kapolri masih dapat berubah khususnya menjelang Kapolri Idham Aziz pensiun. Apalagi, jika Irjen Nana dan Ahmad Luthfi naik pangkat menjelang Idham pensiun.
"Jika Kapolda Metro Jaya Irjen Nana bergeser ke posisi bintang tiga, kans yang bersangkutan untuk menjadi kapolri semakin terbuka lebar," katanya.
Kemarin Neta merilis delapan nama jenderal calon Kapolri pengganti Idham Aziz yang akan pensiun pada Januari 2021. Delapan kandidat itu terdiri dari lima jenderal bintang tiga (Komjen) dan tiga bintang dua (Irjen). Kedelapan nama ini mulai dari lulusan Akademi Kepolisian tahun 1988 A hingga lulusan tahun 1991.
Mereka adalah Komjen Rycko Amelza (Kabaintelkam), Komjen Agus Andrianto (Kabaharkam), Komjen Boy Rafly Amar (Kepala BNPT), Komjen Listyo Sigit (Kabareskrim), dan Komjen Gatot Eddy Pramono (Wakapolri). Sedangkan kandidat dari bintang dua disebut Irjen Nana Sudjana, Irjen Ahmad Lufti, dan Irjen Fadil Imran yang kini menjabat Kapolda Jatim.
"Delapan nama yang dirilis IPW kemarin adalah hasil pendataan terhadap nama-nama yang muncul dalam bursa pergunjingan calon Kapolri pengganti Idham yang muncul dan berkembang di internal kepolisian. Siapa yang paling kuat, saat ini belum bisa disimpulkan karena masih terlalu cair," katanya.
Menurut Neta, peta kekuatan figur di atas bergantung pada situasi peta politik nasional teraktual menjelang Idham pensiun. Salah satunya peta politik pada pemilihan kepala daerah serentak pada Desember 2020.
"Pelaksanaan pilkada maupun pascapilkada 2021 tentunya perlu dicermati situasi kamtibmasnya agar ekonomi berjalan maksimal, apalagi Indonesia baru mengalami berbagai krisis akibat pandemi Covid 19," ujarnya. []
Baca juga: