Jeneponto - Aripuddin yang menduduki kursi Ketua DPRD Jeneponto periode 2019-2024 menjadi sorotan publik. Kali ini, dia disoroti mengenai riwayat statusnya sebagai mantan narapidana bandar togel. Ini yang menjadikan dia dinilai tidak pantas menduduki jabatan itu.
Aripuddin yang dikonfirmasi Tagar, Selasa 8 Oktober 2019 melalui telepon membenarkan dirinya memang mantan napi sebagai bandar togel. Dia menyampaikan dalam hidup semua orang memiliki masa lalu yang buruk, tapi semua orang berhak menjadi lebih baik.
Iya betul, saya mantan napi. Namun itu dulu, dan saya sudah jalani.
"Masa lalu sama sekali tidak menentukan siapa kita saat ini. Kesalahan masa lalu justru bisa membuat seseorang jadi jauh lebih baik," kata Aripuddin.
Dia menyebutkan ada pihak tertentu yang menolak dirinya menduduki jabatan ketua DPRD Jeneponto.
“Itu sangat tidak wajar (penolakan). Ini adalah perintah dari DPP partai dan saya harus jalankan karena ini adalah amanah,” ujar dia menjelaskan.
Menegenai pelantikanya sebagai Ketua DRPD Jeneponto, Aripuddin mengaku belum tahu pasti jadwal pelantikannya. Yang pasti, prosesnya sudah bergulir di Sekretariat DPRD Jeneponto.
“Saya kurang tahu (jadwal pelantikan), tapi sudah berproses di Sekretaris Dewan (Sekwan) dan saya serahkan sepenuhnya ke Sekwan karena mereka yang atur,” kata dia lagi.
Diketahui, Aripuddin menduduki kursi Ketua DRPD Jeneponto mengantikan Salmawati. Mereka masing-masing dari Partai Gerindra. []
Baca juga:
- Prabowo Pecat Istri Wakil Bupati Jeneponto
- Puluhan Siswa SMK Jeneponto Demo Tolak UU KPK-RKUHP
- Siksa Ayam Sendiri, 4 Warga Jeneponto Ditangkap Polisi